Jenama Aldrie by L Hadirkan Busana Dark Minimalist di BRICS+ FASHION SUMMIT Rusia
13 December 2023 |
21:30 WIB
Jenama aldrie by L, salah satu anggota Indonesian Fashion Chamber (IFC) Surabaya Chapter menampilkan koleksinya di panggung mode BRICS+ FASHION SUMMIT. Koleksi bertajuk 'Introduction of the World of Aldrie' tersebut menampilkan 30 looks yang terbagi untuk wanita dan pria.
BRICS+ FASHION SUMMIT 2023 diselenggarakan oleh Russian Fashion Council pada 28 November hingga 2 Desember 2023, di Moskow, Rusia. Selain peragaan busana, acara ini juga sebagai forum konferensi yang menghadirkan delegasi dari 62 negara meliputi Afrika, Amerika Latin, Asia, Timur Tengah, dan Rusia.
Baca juga: Berpeluang Besar, Ini Tantangan Industri Fashion Indonesia untuk Dikenal Secara Global
Para delegasi yang diundang di antaranya, penyelenggara fashion week, fashion designers, buyers, produsen, asosiasi fesyen, dan media. Mereka dilibatkan dalam diskusi mengenai tantangan sektor fesyen di setiap negara dan solusi untuk mengatasinya.
Ini merupakan debut jenama Aldrie by L di BRICS+ FASHION SUMMIT. Koleksinya telah melalui proses kurasi dan dinilai pantas untuk ditampilkan di peragaan busana yang dikelola oleh pihak Moscow Fashion Week dan didukung oleh pemerintah Rusia tersebut.
Koleksi Aldrie by L mengelaborasi unsur flora dan fauna yang sangat disukainya sejak kecil. L sebagai creative director jenama tersebut menonjolkan fauna seperti naga, koi terbang, semut raksaksa, dan flora seperti berbagai macam tumbuhan.
L menggabungkan teknik fabric manipulation seperti slashing dengan cara menumpukkan beberapa kain lalu memotong satu atau beberapa lapis dari tumpukan kain tersebut. Tak ketinggalan dia juga menggunakan teknik payet untuk menambah kesan berkilau dan mewah.
Pada koleksi ini, jenama Aldrie by L juga berkolaborasi dengan kain songket Ilham Bahari untuk menunjukkan identitasnya sebagai warga negara Indonesia. Sementara untuk aksesorinya berkolaborasi dengan IDIG ITS dan The Theme untuk menciptakan 3D print yang unik dan menambah kesan dramatis.
Rancangan busana ini memiliki kesan dark minimalist namun tetap avant garde dan wearable. Menggunakan permainan warna yang mengarah ke palet warna gelap untuk memberi kesan misterius dan elegan seperti biru navy, maroon, dan hitam.
Selain kain songket, digunakan juga kain katun, wool, dan linen sebagai material utama. Siluetnya terkesan relax dan oversize dengan penambahan aksentuasi pada beberapa bagiannya.
"Dampak positif berpartisipasi dalam acara ini sudah terlihat. Bukan hanya branding, ada beberapa buyers yang sudah mengontak karena tertarik pada karya aldrie,” papar L, Creative Director aldrie, dikutip melalui rilisnya.
Partisipasi desainer Indonesia dalam perhelatan bergengsi ini diharapkan dapat memperkuat pemasaran produk fesyen Indonesia yang potensial memasuki pasar Moskow. Selain itu juga sekaligus membuka jalan secara bertahap bagi desainer untuk memperkenalkan dan memasarkan produk unggulannya di skala global serta membuka peluang kerjasama bisnis yang berkelanjutan antara desainer dengan buyer dari Moskow.
Indonesian Fashion Chamber (IFC) sebagai asosiasi desainer dan pelaku usaha fesyen terbesar di Indonesia secara khusus diundang untuk berpartisipasi dalam perhelatan BRICS+ FASHION SUMMIT 2023. Ali Charisma, National Chairman IFC menjadi salah satu pembicaranya
Ali memaparkan topik greenwashing dalam konteks pemasaran fesyen berkelanjutan. Selain itu, dia juga berbagi kisah tentang wastra Indonesia dan menekankan kekuatan signifikan dari Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia, khususnya dalam industri tekstil tradisional atau wastra.
Baca juga: Balikpapan Fashion Week Jadi Pendorong Geliat Ekonomi Kreatif di 'Kota Minyak'
Editor: Dika Irawan
BRICS+ FASHION SUMMIT 2023 diselenggarakan oleh Russian Fashion Council pada 28 November hingga 2 Desember 2023, di Moskow, Rusia. Selain peragaan busana, acara ini juga sebagai forum konferensi yang menghadirkan delegasi dari 62 negara meliputi Afrika, Amerika Latin, Asia, Timur Tengah, dan Rusia.
Baca juga: Berpeluang Besar, Ini Tantangan Industri Fashion Indonesia untuk Dikenal Secara Global
Para delegasi yang diundang di antaranya, penyelenggara fashion week, fashion designers, buyers, produsen, asosiasi fesyen, dan media. Mereka dilibatkan dalam diskusi mengenai tantangan sektor fesyen di setiap negara dan solusi untuk mengatasinya.
Ini merupakan debut jenama Aldrie by L di BRICS+ FASHION SUMMIT. Koleksinya telah melalui proses kurasi dan dinilai pantas untuk ditampilkan di peragaan busana yang dikelola oleh pihak Moscow Fashion Week dan didukung oleh pemerintah Rusia tersebut.
Koleksi Aldrie by L mengelaborasi unsur flora dan fauna yang sangat disukainya sejak kecil. L sebagai creative director jenama tersebut menonjolkan fauna seperti naga, koi terbang, semut raksaksa, dan flora seperti berbagai macam tumbuhan.
L menggabungkan teknik fabric manipulation seperti slashing dengan cara menumpukkan beberapa kain lalu memotong satu atau beberapa lapis dari tumpukan kain tersebut. Tak ketinggalan dia juga menggunakan teknik payet untuk menambah kesan berkilau dan mewah.
Pada koleksi ini, jenama Aldrie by L juga berkolaborasi dengan kain songket Ilham Bahari untuk menunjukkan identitasnya sebagai warga negara Indonesia. Sementara untuk aksesorinya berkolaborasi dengan IDIG ITS dan The Theme untuk menciptakan 3D print yang unik dan menambah kesan dramatis.
Rancangan busana ini memiliki kesan dark minimalist namun tetap avant garde dan wearable. Menggunakan permainan warna yang mengarah ke palet warna gelap untuk memberi kesan misterius dan elegan seperti biru navy, maroon, dan hitam.
Selain kain songket, digunakan juga kain katun, wool, dan linen sebagai material utama. Siluetnya terkesan relax dan oversize dengan penambahan aksentuasi pada beberapa bagiannya.
"Dampak positif berpartisipasi dalam acara ini sudah terlihat. Bukan hanya branding, ada beberapa buyers yang sudah mengontak karena tertarik pada karya aldrie,” papar L, Creative Director aldrie, dikutip melalui rilisnya.
Koleksi Aldrie by L (Sumber Foto: Aldrie by L)
Indonesian Fashion Chamber (IFC) sebagai asosiasi desainer dan pelaku usaha fesyen terbesar di Indonesia secara khusus diundang untuk berpartisipasi dalam perhelatan BRICS+ FASHION SUMMIT 2023. Ali Charisma, National Chairman IFC menjadi salah satu pembicaranya
Ali memaparkan topik greenwashing dalam konteks pemasaran fesyen berkelanjutan. Selain itu, dia juga berbagi kisah tentang wastra Indonesia dan menekankan kekuatan signifikan dari Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia, khususnya dalam industri tekstil tradisional atau wastra.
Baca juga: Balikpapan Fashion Week Jadi Pendorong Geliat Ekonomi Kreatif di 'Kota Minyak'
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.