Masih Pikir-pikir Beli Sepeda Motor Listrik
13 December 2023 |
22:00 WIB
Bukan tidak tertarik, Pandu – salah satu karyawan swasta di Jakarta belum memiliki rencana untuk membeli kendaraan sepeda motor listrik. Ada berbagai pertimbangan yang sampai saat ini belum terjawab, salah satu di antaranya adalah tentang perawatannya.
Pria berkacamata itu masih ragu dengan kemampuan teknisi bengkel di dalam negeri ketika harus memperbaiki sepeda motor listrik. Dia khawatir bengkel yang ada pada saat ini tidak mampu melakukan perbaikan ketika kendaraannya harus masuk bengkel. Bukan tanpa alasan, teknologi yang ada di dalam sepeda motor listrik masih tergolong baru.
Baca juga: Begini Prosedur Konversi Motor Listrik di Bengkel Biar Dapat Insentif
Di sisi lain, dia juga masih belum menemukan bengkel yang memang membuka jasa perbaikan khusus sepeda motor listrik. Selain itu, pertimbangan Pandu yang belum memiliki rasa ketertarikan untuk membeli sepeda motor listrik sampai saat ini juga lantaran tidak terdapat banyak fasilitas pengisian daya kendaraan tanpa bahan bakar fosil itu.
Pandu tidak sendirian, Naomy dan juga Reni juga memiliki sejumlah rasa kekhawatiran yang membuatnya belum tertarik untuk membeli kendaraan listrik sampai dengan saat ini. Kedua karyawan swasta di Jakarta itu khawatir dengan penggunaannya di jalanan.
Kekhawatiran itu dapat terjadi lantaran sepeda motor listrik tidak memiliki suara ketika dikendarai. Naomy mengungkapkan bahwa keponakannya yang memiliki sepeda motor tersebut kerap membunyikan klakson di jalanan demi keselamatan.
Meskipun begitu, semuanya setuju bahwa insentif dari pemerintah sebesar Rp7 juta terkait kendaraan listrik tersebut cukup menarik.
Bengkel, pengisian daya, dan keselamatan merupakan contoh pertanyaan-pertanyaan yang ada di masyarakat pada saat ini terkait dengan sepeda motor listrik. Pertanyaan masyarakat tentang sepeda motor listrik dapat terjadi lantaran alat mobilitas ini merupakan teknologi yang baru.
Pertanyaan itu, pada akhirnya, menjadi salah satu penyebab yang membuat penjualan sepeda motor di dalam negeri belum maksimal sepanjang 2023.
Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) Budi Setiyadi mengungkapkan bahwa penjualan sepeda motor baru mencapai 15.000 pada tahun ini lantaran beberapa faktor.
Salah satu di antaranya adalah banyak pertanyaan dari masyarakat sampai dengan saat ini terkait dengan kendaraan tersebut. “Kalau nanti motor dibeli, rusak, dan sebagainya,” katanya.
Sampai saat ini, kemampuan agen pemegang merek terkait dengan infrastruktur penjualan atau bengkel untuk melakukan perbaikan, perawatan, untuk sepeda motor listrik juga masih belum cepat di dalam negeri.
Kevin Phang, Co Founder PT Smoot Motor Indonesia, mengungkapkan semua pihak perlu memberikan edukasi kepada masyarakat tentang sepeda motor listrik di dalam negeri pada saat ini. Masyarakat perlu mendapatkannya karena masih takut menggunakan kendaraan tanpa bahan bakar fosil itu.
“Banyak faktornya, dari maintenance, isi energi, harga second,” ujarnya.
Edukasi paling cepat agar masyarakat beralih menggunakan kendaraan listrik adalah dengan meniadakan subsidi untuk bahan bakar. Dia memiliki keyakinan masyarakat akan otomatis beralih menggunakan kendaraan listrik.
Negara yang perkembangan kendaraan listriknya mengalami kemajuan adalah negara yang tidak memberikan subsidi bahan bakar fosil kepada masyarakat. Namun, langkah menghilangkan subsidi berpotensi mendapatkan penolakan dari masyarakat.
Selain itu, cara lain agar masyarakat mau melakukan pembelian kendaraan listrik adalah dengan memberikan bukti. “Jadi, makanya [Sepeda motor listrik] kami dipakai Grab. Biar diujicoba ketangguhannya,” ujarnya.
Manajemen juga telah bekerja sama dengan bengkel motor di dalam negeri. Kerja sama itu memungkinkan pemilik sepeda motor perusahaan dapat melakukan servis di bengkel tersebut di mana saja.
Dia menambahkan, contoh langkah lain yang perlu dilakukan agar masyarakat yang berminat untuk membeli sepeda motor listrik dapat mengalami peningkatan adalah dengan membentuk harga bekas kendaraan listrik tersebut.
Sama dengan sepeda motor berbahan bakar fosil, masyarakat di dalam negeri sudah mempertimbangkan harga jual kendaraan meskipun belum melakukan pembelian.
Ramai
Sementara itu, Kevin mengeklaim bahwa minat masyarakat terhadap sepeda motor listrik pada tahun ini mengalami peningkatan dan pada tahun depan akan sangat ramai. Kondisi ini dapat terjadi mengingat pemerintah baru memberikan subsidi.
Enggan menyebutkan dengan pasti, dia menuturkan bahwa penjualan sepeda motor listrik perusahaan pada 2023 lumayan mengalami kenaikan.
Terkait penjualan, Budi mengatakan bahwa minat penggunaan sepeda motor listrik dari 2019 sampai 2023 mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Secara bulanan, dia mengeklaim bahwa angka penjualannya juga naik. Namun, pertumbuhan yang terjadi tidak signifikan.
Padahal, langkah pemerintah memberikan bantuan bertujuan agar penjualan kendaraan tanpa mesin dengan pembakaran internal itu dapat melonjak tinggi.
Pada tahun depan, asosiasi berharap pemerintah tetap menjalankan program bantuan yang telah diberikan pada tahun ini. Tidak hanya itu, pada 2024, potensi yang belum terserap juga tidak menutup kemungkinan bisa terakumulasi. Dia menuturkan bahwa semua pihak perlu melakukan kerja sama guna mendorong pertumbuhan penjualan kendaraan roda dua di dalam negeri.
“Pemerintah sudah cukup banyak memberikan kemudahan kepada kami. Tinggal industri yang harus memanfaatkan momentum yang baik ini,” ujarnya.
Baca juga: Banyak Insentif Pemerintah, Minat Terhadap Motor Listrik Masih Rendah
Editor: Dika Irawan
Pria berkacamata itu masih ragu dengan kemampuan teknisi bengkel di dalam negeri ketika harus memperbaiki sepeda motor listrik. Dia khawatir bengkel yang ada pada saat ini tidak mampu melakukan perbaikan ketika kendaraannya harus masuk bengkel. Bukan tanpa alasan, teknologi yang ada di dalam sepeda motor listrik masih tergolong baru.
Baca juga: Begini Prosedur Konversi Motor Listrik di Bengkel Biar Dapat Insentif
Di sisi lain, dia juga masih belum menemukan bengkel yang memang membuka jasa perbaikan khusus sepeda motor listrik. Selain itu, pertimbangan Pandu yang belum memiliki rasa ketertarikan untuk membeli sepeda motor listrik sampai saat ini juga lantaran tidak terdapat banyak fasilitas pengisian daya kendaraan tanpa bahan bakar fosil itu.
Pandu tidak sendirian, Naomy dan juga Reni juga memiliki sejumlah rasa kekhawatiran yang membuatnya belum tertarik untuk membeli kendaraan listrik sampai dengan saat ini. Kedua karyawan swasta di Jakarta itu khawatir dengan penggunaannya di jalanan.
Kekhawatiran itu dapat terjadi lantaran sepeda motor listrik tidak memiliki suara ketika dikendarai. Naomy mengungkapkan bahwa keponakannya yang memiliki sepeda motor tersebut kerap membunyikan klakson di jalanan demi keselamatan.
Meskipun begitu, semuanya setuju bahwa insentif dari pemerintah sebesar Rp7 juta terkait kendaraan listrik tersebut cukup menarik.
Bengkel, pengisian daya, dan keselamatan merupakan contoh pertanyaan-pertanyaan yang ada di masyarakat pada saat ini terkait dengan sepeda motor listrik. Pertanyaan masyarakat tentang sepeda motor listrik dapat terjadi lantaran alat mobilitas ini merupakan teknologi yang baru.
Pertanyaan itu, pada akhirnya, menjadi salah satu penyebab yang membuat penjualan sepeda motor di dalam negeri belum maksimal sepanjang 2023.
Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) Budi Setiyadi mengungkapkan bahwa penjualan sepeda motor baru mencapai 15.000 pada tahun ini lantaran beberapa faktor.
Salah satu di antaranya adalah banyak pertanyaan dari masyarakat sampai dengan saat ini terkait dengan kendaraan tersebut. “Kalau nanti motor dibeli, rusak, dan sebagainya,” katanya.
Sampai saat ini, kemampuan agen pemegang merek terkait dengan infrastruktur penjualan atau bengkel untuk melakukan perbaikan, perawatan, untuk sepeda motor listrik juga masih belum cepat di dalam negeri.
Kevin Phang, Co Founder PT Smoot Motor Indonesia, mengungkapkan semua pihak perlu memberikan edukasi kepada masyarakat tentang sepeda motor listrik di dalam negeri pada saat ini. Masyarakat perlu mendapatkannya karena masih takut menggunakan kendaraan tanpa bahan bakar fosil itu.
“Banyak faktornya, dari maintenance, isi energi, harga second,” ujarnya.
Edukasi paling cepat agar masyarakat beralih menggunakan kendaraan listrik adalah dengan meniadakan subsidi untuk bahan bakar. Dia memiliki keyakinan masyarakat akan otomatis beralih menggunakan kendaraan listrik.
Negara yang perkembangan kendaraan listriknya mengalami kemajuan adalah negara yang tidak memberikan subsidi bahan bakar fosil kepada masyarakat. Namun, langkah menghilangkan subsidi berpotensi mendapatkan penolakan dari masyarakat.
Selain itu, cara lain agar masyarakat mau melakukan pembelian kendaraan listrik adalah dengan memberikan bukti. “Jadi, makanya [Sepeda motor listrik] kami dipakai Grab. Biar diujicoba ketangguhannya,” ujarnya.
Manajemen juga telah bekerja sama dengan bengkel motor di dalam negeri. Kerja sama itu memungkinkan pemilik sepeda motor perusahaan dapat melakukan servis di bengkel tersebut di mana saja.
Dia menambahkan, contoh langkah lain yang perlu dilakukan agar masyarakat yang berminat untuk membeli sepeda motor listrik dapat mengalami peningkatan adalah dengan membentuk harga bekas kendaraan listrik tersebut.
Sama dengan sepeda motor berbahan bakar fosil, masyarakat di dalam negeri sudah mempertimbangkan harga jual kendaraan meskipun belum melakukan pembelian.
Ramai
Sementara itu, Kevin mengeklaim bahwa minat masyarakat terhadap sepeda motor listrik pada tahun ini mengalami peningkatan dan pada tahun depan akan sangat ramai. Kondisi ini dapat terjadi mengingat pemerintah baru memberikan subsidi.
Enggan menyebutkan dengan pasti, dia menuturkan bahwa penjualan sepeda motor listrik perusahaan pada 2023 lumayan mengalami kenaikan.
Terkait penjualan, Budi mengatakan bahwa minat penggunaan sepeda motor listrik dari 2019 sampai 2023 mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Secara bulanan, dia mengeklaim bahwa angka penjualannya juga naik. Namun, pertumbuhan yang terjadi tidak signifikan.
Padahal, langkah pemerintah memberikan bantuan bertujuan agar penjualan kendaraan tanpa mesin dengan pembakaran internal itu dapat melonjak tinggi.
Pada tahun depan, asosiasi berharap pemerintah tetap menjalankan program bantuan yang telah diberikan pada tahun ini. Tidak hanya itu, pada 2024, potensi yang belum terserap juga tidak menutup kemungkinan bisa terakumulasi. Dia menuturkan bahwa semua pihak perlu melakukan kerja sama guna mendorong pertumbuhan penjualan kendaraan roda dua di dalam negeri.
“Pemerintah sudah cukup banyak memberikan kemudahan kepada kami. Tinggal industri yang harus memanfaatkan momentum yang baik ini,” ujarnya.
Baca juga: Banyak Insentif Pemerintah, Minat Terhadap Motor Listrik Masih Rendah
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.