Optimalkan Platform Digital, Kunci Sukses Pelaku Usaha Bertahan di Tengah Perubahan Zaman
12 August 2021 |
11:23 WIB
Fitur-fitur yang dimanfaatkan oleh Irman antara lain voucer diskon, flash sale, hadiah atau gift, hingga gabungan di antara ketiganya untuk menarik perhatian konsumen, terutama di masa pandemi Covid-19 yang mana daya beli sedang turun.
Namun, hal itu menurut Irman belum cukup, dia juga menghadirkan sentuhan personal sebagai bentuk apresiasi kepada konsumen. “Saya bikin goodie bag untuk konsumen yang belanja dengan nominal tertentu. Kemarin saya kasih hadiah juga tas kecil untuk handphone ke konsumen, semuanya tentu ada logo Pollenzo-nya. Itu bisa sekalian untuk promosi juga kan kalau dipakai oleh mereka ke mana-mana,” tuturnya.
Bicara mengenai kesuksesan Pollenzo, termasuk dalam hal menghadapi pandemi Covid-19, menurut Irman juga tak terlepas dari konsistensi branding. Pria asal Sumatra Barat itu tetap konsisten dengan produk untuk wanita, alih-alih mencoba menghadirkan produk untuk pria.
“Konsisten dengan produk-produk wanita saja karena branding kita memang itu. Tinggal kita inovasi saja produknya, desain baru hadir secara rutin supaya konsumen enggak bosan karena itu-itu saja [desainnya],” ujarnya.
Hanny Marliani Rohimah, pemilik jenama busana muslim Hanny Lovely punya strategi yang tak jauh berbeda dengan Irman. Dia juga memanfaatkan platform daring untuk memasarkan produk-produknya kepada masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
Hanny, bahkan merekrut tenaga kerja khusus untuk menangani pemasaran maupun promosi secara daring, khususnya melalui media sosial. Mereka juga disiapkan untuk mengumpulkan basis data konsumen untuk menginformasikan bahwa penjualan tetap berjalan normal di tengah pembatasan kegiatan oleh pemerintah.
“Waktu itu saya lebih maksimalkan lagi, saya rekrut tim yang bisa membantu saya di [platform] online, memaksimalkan promosi di sosial media dan itu sangat membantu sekali. Saya juga memanfaatkan networking dengan cara masuk ke beberapa komunitas,” katanya.
Ilustrasi (dok. Marvin Meyer/Unsplash)
Adapun, jejaring komunitas yang dimaksud Hanny adalah sesama pelaku usaha fesyen yang merasakan dampak dari pandemi Covid-19. Semuanya bahu membahu bergandengan tangan mencari solusi bersama agar tak tenggelam di tengah kondisi penuh ketidakpastian.
“Hanny Lovely juga bergerak di bidang atau konveksi dengan proses yang cukup ketat dan kurasi terhadap produk yang dihasilkan sehingga bisa menjadi partner untuk produksi dari brand-brand lainnya,” ungkapnya.
Selain promosi seperti diskon atau gratis ongkos kirim yang ditawarkan secara langsung atau melalui marketplace, Hanny juga berupaya menjaga hubungan baik dengan konsumen. Caranya adalah dengan rajin menyapa mereka lewat media sosial secara personal.
“Kami menjalin silaturahmi dengan menyapa mereka lewat media sosial dan mengomentari juga status atau upload-an mereka,” ujarnya.
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.