Ilustrasi anak korban bullying (Sumber gambar: Freepik)

3 Faktor yang Bikin Anak Bisa Jadi Pelaku Bullying di Sekolah

11 December 2023   |   18:12 WIB
Image
aisyah nurherviyanti mahasiswi psikologi UPJ

Kasus perundungan alias bullying di sekolah seolah tak pernah habis. Akhir-akhir ini, makin banyak muncul kasus serupa yang naik ke permukaan, terlihat di platform media sosial maupun media arus utama. Kasus seperti itu terjadi di banyak daerah di dalam negeri. 

Hal yang jadi pertanyaan besarnya, mengapa kasus bullying makin sering terjadi di generasi muda saat ini? Perilaku bully dalam Bullying in Schools: The State of Knowledge and Effective Interventions. Psychology, Health & Medicine diartikan sebagai tindakan agresif yang sengaja dilakukan per kelompok maupun individu, secara terus menerus pada korban lemah atau tidak bisa membela dirinya. 

Jadi dalam hal ini, pem-bully merupakan sebutan sebagai pelaku aksi bullying. Maraknya kasus bullying akhir-akhir ini, menjadi suatu hal yang menarik untuk ditelisik, termasuk soal penyebab seseorang menjadi pelakunya. 

Nyatanya, ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang menjadi berperilaku agresif terhadap apa pun dan berpengaruh terhadap anak yang melakukan perundungan di lingkungan sekolah. 

Baca juga: Bukan Hanya Korban, Perilaku Bullying Juga Berdampak Negatif Bagi Pelaku
 

1. Sering mengalami atau melihat kekerasan

Anak yang memiliki pengalaman terkait kekerasan akan sangat berpengaruh pada kehidupan sehari-harinya. Pengalaman kekerasan yang dialaminya atau sering dilihatnya terjadi pada orang lain bisa menentukan terbentuknya sifat dan perilaku serupa dalam kesehariannya. 

Misal kekerasan yang didapat olehnya dari orang terdekat atau keluarganya, dari pertengkaran kedua orang tua atau sikap agresif yang ditunjukan kedua orang tua kepada anak karena menggunakan pola asuh yang keras. Ini akan berpengaruh pada perilaku mereka. 

Anak yang lingkungan sekitarnya buruk bisa membuat mereka punya perilaku yang buruk pula. Misalnya suka berkata kasar, bermain pukul-pukulan dengan teman sebaya dan masih banyak bentuk kekerasan yang lain.

Selain itu, faktor dari tontonan yang dilihat oleh anak-anak akan juga punya peranan. Anak akan mencontohkan apa yang dia lihat karena tidak adanya batasan pada saat anak menonton video online. Apa pun akan dapat anak akses dengan mudahnya tanpa adanya pengawasan orang tua. 
 

2. Pemilihan teman yang salah

Pertemanan akan sangat berpengaruh pada kehidupan seseorang. Teman sering juga disebut sebagai cerminan diri sendiri. Namun, bagaimana jika seseorang berteman dengan orang yang salah? Misalnya kelompok teman yang sering merundung, mengejek, atau menghina orang lain. Hal ini ternyata bisa membuat orang lain ikut melakukan bullying

Di sisi lain, orang yang merasa pernah mengalami perundungan, pada masa yang akan datang juga bisa jadi pelaku bullying jika berada di lingkungan yang tidak tepat. Ini biasanya berkaitan dengan rasa sakit hati dan dendam yang terpendam. 


3. Kurangnya pengetahuan

Wawasan dan pengetahuan berkaitan dengan tindakan yang dilakukan seseorang dalam kegiatan sehari-harinya. Mereka yang tidak punya banyak wawasan akan cenderung menganggap dirinya bebas melakukan apa saja agar keinginannya bisa tercapai. 

Minimnya wawasan dan pemahaman sosial juga bisa dikaitkan dengan kurangnya mendapat perhatian dari keluarga. Pasalnya, tiap orang tua akan menginginkan hal terbaik untuk anaknya. Bahkan mereka ingin agar si buah hati memiliki pemahaman yang lebih dari orang tuanya. 

Selain itu, masih ada sejumlah faktor lain yang bisa menjadikan anak sebagai pelaku perundungan di sekolah. Bagaimana pun, tindakan itu tidak bisa dibenarkan dari sisi mana pun. Dan orang yang melakukan perundungan sudah seharusnya mendapat perhatian dan bimbingan agar tidak mengulang hal tersebut. 

Baca juga: 5 Jurus Jitu Atasi Bullying di Sekolah

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

SEBELUMNYA

Penurunan Titer Antibodi Disebut Jadi Biang Keladi Naiknya Kasus Covid-19

BERIKUTNYA

6 Kasus Mycoplasma Pneumonia Mendera Anak di Indonesia, Orang Tua Diimbau Lengkapi Imunisasi

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: