Menengok Peran Platform Teknologi dalam Akselerasi Transformasi Pendidikan di Indonesia
06 December 2023 |
15:00 WIB
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam 4 tahun terakhir terus mengupayakan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia melalui kebijakan Merdeka Belajar. Untuk mendukung transformasi itu, dihadirkan empat platform teknologi yakni Platform Merdeka Mengajar, Rapor Pendidikan, ARKAS, dan SIPLah.
Ekosistem teknologi yang dibangun tersebut telah mengakselerasi upaya perbaikan dan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Hal itu diungkapkan oleh Oliver Wyman, perusahaan manajemen konsultan independen AS, yang telah melakukan studi komprehensif dalam menganalisis dan mengkaji dampak platform teknologi tersebut.
Baca juga: Platform Digital Jadi Kunci Transformasi Pendidikan di Indonesia
Baca juga: Platform Digital Jadi Kunci Transformasi Pendidikan di Indonesia
Platform Merdeka Mengajar (PMM)
Laporan Oliver Wyman mengungkap bahwa kehadiran Platform Merdeka Mengajar (PMM) telah membuat 3 juta lebih guru di seluruh Tanah Air memiliki akses untuk meningkatkan kompetensi, mendapatkan bahan pengajaran yang sesuai, dan berbagai praktik terbaik dengan rekan sejawat.
Lebih rinci, PMM juga telah mencatatkan 4,1 juta peserta topik Pelatihan Mandiri. Angka ini 7 kali lipat lebih banyak dibandingkan peserta pelatihan tatap muka selama 2019. Selain itu, sebanyak 7 juta lebih perangkat ajar telah diunduh oleh 880.000 pengguna, dengan total lebih dari 21.000 perangkat ajar yang tersedia.
PMM adalah platform yang berpusat pada guru. Platform ini terdiri dari berbagai fitur untuk mendukung pemberdayaan guru seperti implementasi Kurikulum Merdeka, memberikan inspirasi bahan ajar lewat Perangkat Ajar, meningkatkan keterampilan dengan Pelatihan Mandiri, serta menghidupkan komunitas guru melalui Bukti Karya dan Webinar.
Asia Education Practice Lead Oliver Wyman, Claudia Wang, memaparkan berdasarkan survei hampir 60% guru melaporkan bahwa mereka telah menggunakan lebih dari 3 fitur dalam PMM. Sedangkan 40% guru lainnya menyatakan memakai PMM dan berfokus untuk mempelajari fitur Kurikulum Merdeka, Perangkat Ajar, dan Pelatihan Mandiri.
Survei itu mengungkap lebih dari 40% guru di daerah 3T aktif memanfaatkan PMM, dan 64?ri 45.000 Komunitas Belajar berisikan dari guru-guru lintas wilayah.
"Hal ini mengindikasikan para guru telah berupaya secara proaktif untuk menjelajahi fitur-fitur yang tersedia dalam platform PMM," katanya dalam acara Perilisan Laporan Kajian Dampak Platform Teknologi Kemendikbudristek, di Hotel Sheraton, Jakarta, Rabu (6/12/2023).
Acara Perilisan Laporan Kajian Dampak Platform Teknologi Kemendikbudristek dalam Transformasi Pendidikan di Indonesia, di Hotel Sheraton, Jakarta, Rabu (6/12/2023).
Rapor Pendidikan
Kebermanfaatan itu juga terjadi pada platform Rapor Pendidikan, yang dibuat untuk memberikan perspektif komprehensif mengenai capaian dan tantangan yang dihadapi setiap satuan pendidikan dan daerah.
Platform ini hadir untuk menyederhanakan data Asesmen Nasional agar sekolah dapat mengidentifikasi masalah, merefleksikan pencapaian, dan membenahi kualitas pembelajaran lewat rencana kegiatan serta anggaran yang tepat.
Platform ini hadir untuk menyederhanakan data Asesmen Nasional agar sekolah dapat mengidentifikasi masalah, merefleksikan pencapaian, dan membenahi kualitas pembelajaran lewat rencana kegiatan serta anggaran yang tepat.
Hasil studi menyebutkan bahwa per Oktober 2023, sebanyak 95?ri seluruh satuan pendidikan dasar dan menengah dalam negeri telah mengadopsi Rapor Pendidikan. Sebanyak 79% responden menyatakan bahwa platform itu membuat mereka lebih memprioritaskan masalah yang perlu mendapatkan perbaikan.
Sementara 60% responden mengaku telah aktif memulai diskusi untuk bergotong royong membenahi sekolahnya dengan adanya Rapor Pendidikan. Sekitar 81% responden menyatakan bahwa manfaat utama platform itu terletak pada kemampuannya memfasilitasi akses terhadap kecerdasan data, untuk perencanaan kegiatan pendidikan yang lebih efektif.
ARKAS
Efisiensi serupa juga tercipta berkat kehadiran platform Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (ARKAS). Platform ini hadir untuk membantu pengelolaan dana operasional sekolah, sehingga proses penganggaran dan pengadaannya lebih efisien terlebih telah terintegrasi dengan SIPLah. Pasalnya, tak sedikit kepala sekolah dan guru yang memiliki peran tambahan sebagai bendahara sekaligus operator sekolah.
Survei mengungkap bahwa sekitar 75% responden mengaku bahwa ARKAS mampu menyederhanakan proses dan menghemat waktu, sehingga berkontribusi terhadap peningkatan efisiensi dalam tanggung jawab administratif.
Selain itu, sekitar 46% responden juga menganggap platform itu bisa menjadi panduan dalam menyesuaikan anggaran mereka dengan peraturan terkait, sehingga mempercepat proses pengambilan keputusan.
Selain itu, sekitar 46% responden juga menganggap platform itu bisa menjadi panduan dalam menyesuaikan anggaran mereka dengan peraturan terkait, sehingga mempercepat proses pengambilan keputusan.
"ARKAS memangkas [durasi] lebih dari 5 jam dalam proses penganggaran dan pelaporan tiap bulan bagi 40 persen responden survei," papar Claudia.
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Iwan Syahril menuturkan kehadiran platform teknologi memiliki peran penting dalam mengakselerasi transformasi pendidikan di Indonesia.
Platform teknologi yang dihadirkan pun dianggap relevan dan bermakna dengan kondisi dan tantangan pendidikan di dalam negeri saat ini, alih-alih hanya menekankan aspek kecanggihan.
Platform teknologi yang dihadirkan pun dianggap relevan dan bermakna dengan kondisi dan tantangan pendidikan di dalam negeri saat ini, alih-alih hanya menekankan aspek kecanggihan.
"Filosofi pengembangan teknologi yang kami lakukan berbasis pada permasalahan yang paling inti dan menjadikannya dengan skala yang sangat besar," katanya.
Iwan menjelaskan tantangan utama dunia pendidikan di Indonesia adalah krisis pembelajaran yang telah berlangsung selama tiga dekade. Berangkat dari hal itu, Kemendikbudristek pun memiliki fokus untuk menghadirkan sistem pembelajaran yang lebih relevan dengan kebutuhan zaman.
"SDM yang kita butuhkan di masa depan itu adalah SDM yang memiliki kemampuan untuk terus belajar, belajar, dan belajar karena dunia sangat disruptif atau berubah-ubah," katanya.
Baca juga: Survei PISA 2022: Dunia Alami Penurunan Hasil Belajar Akibat Learning Loss selama Pandemi
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Baca juga: Survei PISA 2022: Dunia Alami Penurunan Hasil Belajar Akibat Learning Loss selama Pandemi
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.