Keren, Kain Wastra & Selimut Nusantara Berhasil Mejeng di Museum Louvre Paris
01 December 2023 |
18:43 WIB
Pencinta kain wastra patut berbangga hati nih Genhype. Sebab, untuk pertama kalinya, Indonesia tampil sebagai negara pertama di Asean yang berhasil berpameran di Museum Louvre, Prancis pada 28 November 2023 hingga 3 Januari 2024.
Dalam ekshibisi tersebut, Indonesia diwakili oleh desainer Edward Hutabarat, yang menyuguhkan ragam kain wastra Nusantara. Mengambil tajuk Selimut Nusantara, sang desainer memamerkan berbagai macam kain seperti tenun ikat dari Sumba, Timor, Bali, dan Sumbawa, serta Ulos dan Songket dari Samosir.
Baca juga: Adu Kreasi Modest Wear Berkonsep Wastra Modern
Edo, sapaan akrab dari Edward Hutabarat juga sempat mengunggah teaser mengenai berbagai kain yang akan dipamerkan di akun media sosialnya. Dalam cuplikan tersebut tampak para model mengenakan karya buatannya sembari berpose di Candi Borobudur.
Tak hanya itu, dalam unggahan tersebut juga digambarkan sosok perempuan lokal yang mengenakan busana tradisional dari daerah masing-masing. Mengambil visual black and white dan film berwarna, teaser itu pun telah mendapat ratusan like dari para penggemar.
"Kini, kesempatan kita untuk menunjukkan kepada dunia kemegahan peradaban Indonesia dan kreasi terbaiknya," tulis salah satu salah satu perancang busana terkemuka di Tanah Air itu.
Sementara itu dalam siaran tertulis, Edo mengatakan, bahwa peradaban Nusantara memang lekat dengan selimut, atau kain. Namun, di tiap daerah, selimut memiliki nama-nama lain, seperti sarung, jarit, dan lain sebagainya.
Menurutnya, secara keseluruhan, koleksi dalam pameran tersebut memang menjanjikan untuk mengungkap keindahan, kekayaan, keterampilan, dan kearifan budaya Indonesia. Khususnya, jenis ragam kain wastra dari daerah Sumba, Nusa Tenggara Timur.
"Selimut-selimut yang ditenun ini seluruhnya dari bahan alami. Tak hanya itu, mereka juga memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari, dan budaya selama berabad-abad," terangnya.
Setali tiga uang, Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, Hilmar Farid mengatakan bahwa pameran Selimut Nusantara akan memberikan sebuah perjalanan visual dan budaya kepada publik internasional di Paris. Sebab, sang desainer juga menampilkan kemegahan Borobudur dalam foto yang menyertai kekayaan kain Nusantara.
“Ini adalah salah satu upaya pengembangan Warisan Budaya Indonesia, serta Diplomasi Budaya. Kita juga harus bangga, kebudayaan Indonesia bisa tampil dengan berkelas di salah satu museum seni terbesar di dunia,” papar Hilmar.
Sementara itu, dalam pembukaan pameran, Ketua Bidang 1 OASE KIM, Franka Makarim, mengatakan bahwa apa yang ditampilkan dalam pameran tersebut hanyalah sebagian kecil dari keragaman karya budaya Indonesia. Menurutnya, masih ada banyak kekayaan budaya lain dari Tanah Air yang luar biasa.
Sebagai tambahan informasi, Edward Hutabarat merupakan desainer kelahiran Sidikalang, Sumatera Utara pada Agustus 1957. Edo, pertama kali terjun dalam dunia fashion sejak dekade 1980-an, setelah menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Trisakti, Jakarta.
Selama meniti karier sebagai perancang busana, Edo telah malang melintang baik di dalam dan luar negeri. Pada 2004, dia juga mendapat Anugerah Satyalencana Kebudayaan dari Pemerintah Republik Indonesia, dari Presiden Megawati Soekarnoputri karena membuat kebaya menjadi busana nasional yang diminati perempuan Indonesia.
Adapun, pameran Selimut Nusantara akan terbuka untuk umum di Musée du Louvre, Paris pada 28 November 2023 hingga 3 Januari 2024 dan menjadi kali pertama bagi sebuah negara Asia, khususnya Indonesia, untuk melakukan pameran di museum seni terbesar di dunia ini.
Baca juga: Kursien Karzai Bawa Warisan Wastra Tenun dan Batik dalam Koleksi Eredita
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Dalam ekshibisi tersebut, Indonesia diwakili oleh desainer Edward Hutabarat, yang menyuguhkan ragam kain wastra Nusantara. Mengambil tajuk Selimut Nusantara, sang desainer memamerkan berbagai macam kain seperti tenun ikat dari Sumba, Timor, Bali, dan Sumbawa, serta Ulos dan Songket dari Samosir.
Baca juga: Adu Kreasi Modest Wear Berkonsep Wastra Modern
Edo, sapaan akrab dari Edward Hutabarat juga sempat mengunggah teaser mengenai berbagai kain yang akan dipamerkan di akun media sosialnya. Dalam cuplikan tersebut tampak para model mengenakan karya buatannya sembari berpose di Candi Borobudur.
Tak hanya itu, dalam unggahan tersebut juga digambarkan sosok perempuan lokal yang mengenakan busana tradisional dari daerah masing-masing. Mengambil visual black and white dan film berwarna, teaser itu pun telah mendapat ratusan like dari para penggemar.
"Kini, kesempatan kita untuk menunjukkan kepada dunia kemegahan peradaban Indonesia dan kreasi terbaiknya," tulis salah satu salah satu perancang busana terkemuka di Tanah Air itu.
Sementara itu dalam siaran tertulis, Edo mengatakan, bahwa peradaban Nusantara memang lekat dengan selimut, atau kain. Namun, di tiap daerah, selimut memiliki nama-nama lain, seperti sarung, jarit, dan lain sebagainya.
Menurutnya, secara keseluruhan, koleksi dalam pameran tersebut memang menjanjikan untuk mengungkap keindahan, kekayaan, keterampilan, dan kearifan budaya Indonesia. Khususnya, jenis ragam kain wastra dari daerah Sumba, Nusa Tenggara Timur.
"Selimut-selimut yang ditenun ini seluruhnya dari bahan alami. Tak hanya itu, mereka juga memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari, dan budaya selama berabad-abad," terangnya.
Setali tiga uang, Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, Hilmar Farid mengatakan bahwa pameran Selimut Nusantara akan memberikan sebuah perjalanan visual dan budaya kepada publik internasional di Paris. Sebab, sang desainer juga menampilkan kemegahan Borobudur dalam foto yang menyertai kekayaan kain Nusantara.
“Ini adalah salah satu upaya pengembangan Warisan Budaya Indonesia, serta Diplomasi Budaya. Kita juga harus bangga, kebudayaan Indonesia bisa tampil dengan berkelas di salah satu museum seni terbesar di dunia,” papar Hilmar.
Sementara itu, dalam pembukaan pameran, Ketua Bidang 1 OASE KIM, Franka Makarim, mengatakan bahwa apa yang ditampilkan dalam pameran tersebut hanyalah sebagian kecil dari keragaman karya budaya Indonesia. Menurutnya, masih ada banyak kekayaan budaya lain dari Tanah Air yang luar biasa.
Sebagai tambahan informasi, Edward Hutabarat merupakan desainer kelahiran Sidikalang, Sumatera Utara pada Agustus 1957. Edo, pertama kali terjun dalam dunia fashion sejak dekade 1980-an, setelah menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Trisakti, Jakarta.
Selama meniti karier sebagai perancang busana, Edo telah malang melintang baik di dalam dan luar negeri. Pada 2004, dia juga mendapat Anugerah Satyalencana Kebudayaan dari Pemerintah Republik Indonesia, dari Presiden Megawati Soekarnoputri karena membuat kebaya menjadi busana nasional yang diminati perempuan Indonesia.
Adapun, pameran Selimut Nusantara akan terbuka untuk umum di Musée du Louvre, Paris pada 28 November 2023 hingga 3 Januari 2024 dan menjadi kali pertama bagi sebuah negara Asia, khususnya Indonesia, untuk melakukan pameran di museum seni terbesar di dunia ini.
Baca juga: Kursien Karzai Bawa Warisan Wastra Tenun dan Batik dalam Koleksi Eredita
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.