Review Smartphone Samsung Galaxy S23 FE, Makin Mantap dengan Cip Exynos 2200
01 December 2023 |
17:53 WIB
Samsung telah genap melengkapi seri Galaxy S23 dengan merilis versi Fan Edition (FE) beberapa waktu lalu di pasar Indonesia, setelah terlebih dahulu meluncurkan tiga varian utamanya; S23, S23+, dan S23 Ultra pada awal 2023. S32 FE jadi varian paling ramah kantong dari seri smartphone flagship tersebut.
Sebagai varian termurah, tentu ada beberapa fitur dan spesifikasi yang disunat ketimbang versi lainnya. Namun begitu, Galaxy S23 FE tetap merupakan ponsel kelas premium yang terasa di banyak bagian pentingnya.
Hypeabis.id telah menjajal Samsung Galaxy S23 FE selama kurang lebih 2 minggu pemakaian. Begini hasil pengalaman mencoba langsung ponsel pintar itu.
Baca juga: Cek Spesifikasi Smartphone Samsung Galaxy S23 FE yang Resmi Rilis di Indonesia
Kalau Genhype mengikuti perkembangan ponsel yang dirilis Samsung beberapa waktu belakangan, kalian bakal sadar bahwa perusahaan tidak banyak mengubah desain produk mereka, bahkan di kelas yang berbeda termasuk seri A, M, atau S. Tak terkecuali untuk Galaxy S23 FE.
Desain smartphone ini mirip dengan S23 reguler, begitu juga dengan A54 yang rilis pada 2023. Set up tiga kamera vertikal di bagian belakang dan punch hole di bagian tengah depan. Secara sekilas, desainnya mirip. Namun, tentu ada bedanya.
Sebagai ponsel premium, S23 FE telah menggunakan bingkai aluminium yang bikin smartphone ini terasa lebih solid saat dipegang. Feel-nya terasa mirip dengan menggenggam versi regulernya, dengan perbedaan ukuran dan finishing bodi belakang. S23 lebih matte, sementara S23 FE diselesaikan dengan glossy yang bikin lebih gampang meninggalkan sidik jari.
Ponsel memiliki ukuran 6,4 inci, yang lebih besar dari S23 reguler dengan 6,1 inci dan lebih kecil dari S23+ berukuran 6,6 inci. Jadi, posisinya cukup unik dalam hal ukuran. Tidak terlalu mungil, juga tidak kebesaran. Pas saat digenggam. Meskipun terasa sedikit berat karena bahan yang digunakan.
Beralih ke bagian layar yang boleh jadi merupakan daya pikat paling menarik dari smartphone ini. Dengan ukuran 6,4 inci yang pas di tangan, ditambah resolusi layar Dynamic AMOLED 2x, Galaxy S23 FE menawarkan pengalaman visual yang sangat cantik.
Menikmati konten video di ponsel ini terasa memuaskan. Warnanya yang cerah dan vivid bikin betah mantengin layar berlama-lama. Samsung memang terkenal dengan teknologi layarnya, yang dibuktikan di perangkat premium ini.
Hanya ada satu hal yang cukup mengganjal yakni ukuran bezelnya. Bagian kanan-kiri dan atasnya memang sudah tipis, tapi bagian bawahnya sedikit lebih tebal. Ini berbeda dengan varian lain yang punya bezel tipis di semua bagian.
Sebagai perbandingan, screen to body ratio S23 FE dengan ukuran 100,5 cm2 hanya sebesar 83,2%. Lebih kecil ketimbang S23 dengan ukuran 90,1 cm2 yang punya rasio 86,8% atau bahkan S23+ yang berukuran 105,3 cm2 dengan rasio 87,6%.
Exynos 2200 merupakan cip buatan Samsung yang telah dipakai di seri Galaxy S22, yang rilis tahun sebelumnya untuk pasar Eropa. Prosesor dengan fabrikasi 4 nanometer ini punya performa yang mumpuni untuk beragam keperluan informasi sampai hiburan, termasuk untuk gaming.
Bermain gim-gim populer seperti PUBG Mobile dan Mobile Legends: Bang Bang atau judul sejenis tentu tidak ada masalah sama sekali. Untuk gim yang lebih berat seperti Genshin Impact juga bisa dijalankan dengan pengaturan grafis tertinggi (highest).
Namun, untuk permainan yang menuntut performa cip, bisa menimbulkan panas berlebih yang cukup terasa jika dimainkan dalam jangka waktu panjang.
Untuk urusan ketahanan baterai, S23 FE memang bukan yang terbaik, tapi pas untuk kebanyakan pengguna. Dengan baterai ukuran 4.500 mAh, smartphone ini bisa dibawa seharian penuh tanpa perlu diisi daya dengan pemakaian ringan. Jika dipakai ekstra berat, misalnya kombinasi bermain gim terus-menerus dan menonton video resolusi tinggi, screen on time-nya bisa mencapai 6-7 jam.
Adapun, fitur pengisian dayanya masih terbatas hanya 25 watt untuk pengisian kabel dan 15 watt nirkabel. Berdasarkan pengujian, waktu charging dari nol sampai penuh menggunakan kabel membutuhkan waktu sekitar 1 jam 20 menit.
Secara umum, pengambilan gambar dan video di seluruh kamera smartphone ini sudah sangat baik untuk kondisi cahaya cukup, misalnya pagi atau siang hari. Gambar yang dihasilkan jernih dengan warna yang tajam dan fokus yang baik.
Satu hal yang harus diacungi jempol dari kamera ini adalah transisi perpindahan antara satu lensa dan lensa lain yang mulus. Tidak hanya dari prosesnya tapi juga warna yang konsisten, khususnya untuk kamera utama dan zoom. Sementara lensa ultra wide punya tone warna yang sedikit berbeda.
Dengan begitu, para pengguna bisa bermain-main dengan seluruh lensa kamera tanpa perlu khawatir terlihat timpang, seperti dihasilkan dari smartphone yang berbeda. Ini juga lebih menarik untuk dimanfaatkan dalam bentuk video, yang memungkinkan pindah-pindah lensa dengan warga yang tetap konsisten.
Sementara itu, untuk pengambilan gambar di kondisi minim cahaya tetap terlihat bagus meskin bukan yang terbaik. Hasilnya memang tidak memiliki flare dan noise berlebih, tapi detailnya sedikit hilang. Untuk foto, hal ini bisa diatasi dengan Mode Malam yang bikin foto jadi lebih cakep ketimbang mode normal.
Di luar spesifikasi utamanya, Galaxy S23 FE masih punya sederet fitur menarik seperti Samsung DeX dan sistem operasi Android yang bersih, dan paling bagus menurut penulis. Tak hanya itu, Samsung juga menjanjikan 4 tahun update OS dan 5 tahun security update. Artinya, pengguna masih bakal bisa mendapat pembaruan sampai Android 17.
Secara keseluruhan, Samsung Galaxy S23 FE adalah smartphone flagship yang solid, tapi basic. Rasanya ini akan cocok untuk para penggemar brand atau mereka yang ingin menjajal ponsel premium dengan bujet pas, seharga Rp9 juta untuk varian 8GB/128GB atau Rp10 juta varian 8GB/256GB.
Baca juga: Samsung Hadirkan Studio Personalisasi Buat K-Popers, Cek Keunikannya
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Sebagai varian termurah, tentu ada beberapa fitur dan spesifikasi yang disunat ketimbang versi lainnya. Namun begitu, Galaxy S23 FE tetap merupakan ponsel kelas premium yang terasa di banyak bagian pentingnya.
Hypeabis.id telah menjajal Samsung Galaxy S23 FE selama kurang lebih 2 minggu pemakaian. Begini hasil pengalaman mencoba langsung ponsel pintar itu.
Baca juga: Cek Spesifikasi Smartphone Samsung Galaxy S23 FE yang Resmi Rilis di Indonesia
Desain Khas Samsung
Samsung Galaxy S23 FE (Sumber foto: Hypeabis.id/Syaiful M)
Desain smartphone ini mirip dengan S23 reguler, begitu juga dengan A54 yang rilis pada 2023. Set up tiga kamera vertikal di bagian belakang dan punch hole di bagian tengah depan. Secara sekilas, desainnya mirip. Namun, tentu ada bedanya.
Sebagai ponsel premium, S23 FE telah menggunakan bingkai aluminium yang bikin smartphone ini terasa lebih solid saat dipegang. Feel-nya terasa mirip dengan menggenggam versi regulernya, dengan perbedaan ukuran dan finishing bodi belakang. S23 lebih matte, sementara S23 FE diselesaikan dengan glossy yang bikin lebih gampang meninggalkan sidik jari.
Ponsel memiliki ukuran 6,4 inci, yang lebih besar dari S23 reguler dengan 6,1 inci dan lebih kecil dari S23+ berukuran 6,6 inci. Jadi, posisinya cukup unik dalam hal ukuran. Tidak terlalu mungil, juga tidak kebesaran. Pas saat digenggam. Meskipun terasa sedikit berat karena bahan yang digunakan.
Layar yang Top
Samsung Galaxy S23 FE (Sumber foto: Hypeabis.id/Syaiful M)
Menikmati konten video di ponsel ini terasa memuaskan. Warnanya yang cerah dan vivid bikin betah mantengin layar berlama-lama. Samsung memang terkenal dengan teknologi layarnya, yang dibuktikan di perangkat premium ini.
Hanya ada satu hal yang cukup mengganjal yakni ukuran bezelnya. Bagian kanan-kiri dan atasnya memang sudah tipis, tapi bagian bawahnya sedikit lebih tebal. Ini berbeda dengan varian lain yang punya bezel tipis di semua bagian.
Sebagai perbandingan, screen to body ratio S23 FE dengan ukuran 100,5 cm2 hanya sebesar 83,2%. Lebih kecil ketimbang S23 dengan ukuran 90,1 cm2 yang punya rasio 86,8% atau bahkan S23+ yang berukuran 105,3 cm2 dengan rasio 87,6%.
Performa dan Daya yang Pas
Dapur pacu yang dipakai S23 FE berbeda dengan varian utamanya. Jika S23, S23+, dan S23 Ultra menggunakan Snapdragon 8 Gen 2, versi termurahnya ini menggunakan Exynos 2200 untuk pasar dalam negeri. Ini adalah smartphone pertama di Indonesia yang hadir dengan prosesor tersebut.Exynos 2200 merupakan cip buatan Samsung yang telah dipakai di seri Galaxy S22, yang rilis tahun sebelumnya untuk pasar Eropa. Prosesor dengan fabrikasi 4 nanometer ini punya performa yang mumpuni untuk beragam keperluan informasi sampai hiburan, termasuk untuk gaming.
Bermain gim-gim populer seperti PUBG Mobile dan Mobile Legends: Bang Bang atau judul sejenis tentu tidak ada masalah sama sekali. Untuk gim yang lebih berat seperti Genshin Impact juga bisa dijalankan dengan pengaturan grafis tertinggi (highest).
Namun, untuk permainan yang menuntut performa cip, bisa menimbulkan panas berlebih yang cukup terasa jika dimainkan dalam jangka waktu panjang.
Untuk urusan ketahanan baterai, S23 FE memang bukan yang terbaik, tapi pas untuk kebanyakan pengguna. Dengan baterai ukuran 4.500 mAh, smartphone ini bisa dibawa seharian penuh tanpa perlu diisi daya dengan pemakaian ringan. Jika dipakai ekstra berat, misalnya kombinasi bermain gim terus-menerus dan menonton video resolusi tinggi, screen on time-nya bisa mencapai 6-7 jam.
Adapun, fitur pengisian dayanya masih terbatas hanya 25 watt untuk pengisian kabel dan 15 watt nirkabel. Berdasarkan pengujian, waktu charging dari nol sampai penuh menggunakan kabel membutuhkan waktu sekitar 1 jam 20 menit.
Kamera Premium
Galaxy S23 FE dibekali dengan empat kamera, tiga di bagian belakang dan satu di bagian depan. Hardware kamera belakangnya persis dengan S23, sementara bagian depannya mengalami penurunan resolusi dari 12MP di versi reguler ke 10MP di versi FE ini.Secara umum, pengambilan gambar dan video di seluruh kamera smartphone ini sudah sangat baik untuk kondisi cahaya cukup, misalnya pagi atau siang hari. Gambar yang dihasilkan jernih dengan warna yang tajam dan fokus yang baik.
Satu hal yang harus diacungi jempol dari kamera ini adalah transisi perpindahan antara satu lensa dan lensa lain yang mulus. Tidak hanya dari prosesnya tapi juga warna yang konsisten, khususnya untuk kamera utama dan zoom. Sementara lensa ultra wide punya tone warna yang sedikit berbeda.
Dengan begitu, para pengguna bisa bermain-main dengan seluruh lensa kamera tanpa perlu khawatir terlihat timpang, seperti dihasilkan dari smartphone yang berbeda. Ini juga lebih menarik untuk dimanfaatkan dalam bentuk video, yang memungkinkan pindah-pindah lensa dengan warga yang tetap konsisten.
Hasil foto lensa ultra wide
Hasil foto lensa utama
Hasil foto lensa telefoto
Di luar spesifikasi utamanya, Galaxy S23 FE masih punya sederet fitur menarik seperti Samsung DeX dan sistem operasi Android yang bersih, dan paling bagus menurut penulis. Tak hanya itu, Samsung juga menjanjikan 4 tahun update OS dan 5 tahun security update. Artinya, pengguna masih bakal bisa mendapat pembaruan sampai Android 17.
Secara keseluruhan, Samsung Galaxy S23 FE adalah smartphone flagship yang solid, tapi basic. Rasanya ini akan cocok untuk para penggemar brand atau mereka yang ingin menjajal ponsel premium dengan bujet pas, seharga Rp9 juta untuk varian 8GB/128GB atau Rp10 juta varian 8GB/256GB.
Baca juga: Samsung Hadirkan Studio Personalisasi Buat K-Popers, Cek Keunikannya
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.