Mencicipi Hidangan Autentik Italia di Tengah Kota
30 November 2023 |
12:22 WIB
Italia dikenal piawai menguggah mata wisatawan dengan keindahan arsitekturnya. Selain itu, Italia juga selalu memikat pelancong dengan keragaman kulinernya. Negara yang identik dengan Menara Pisa ini menonjolkan kesegaran dari tiap kondimen dalam sebuah sajian makanan.
Mereka memiliki begitu banyak jenis sayur, keju, buah, rempah, hingga krim yang memberikan rasa dan tekstur beraneka ragam dalam sekali gigit. Tidak mudah menghadirkan rasa autentik Italia ke seluruh dunia. Tak banyak restoran berkonsep Italia di dunia yang membawa rasa asli Italia dalam hidangannya.
Sebab, hidangan Italia membutuhkan keaslian rasa, sehingga dibutuhkan usaha ekstra untuk menghadirkan dan menjaga bahan-bahan pembuatan makannya. Salah satu restoran legendaris Italia yang berada di kawasan Kemang, Jakarta, Toscana menjadi salah satu pioner makanan khas Italia yang sudah hadir sejak 1996.
Baca juga : Mencicipi Gurihnya Pizza Tipis dan Lebar ala New York Style
Sempat tutup 6 bulan karena renovasi, kini Toscana kembali menyambut pecinta kuliner Italia di Jakarta. Dengan desain elegan, Toscana masih memberi kesan romantis di tiap sudut ruangan dengan cahaya lampu yang hangat. Di samping itu, General Manager Toscana Hasan Masyhur menjelaskan bahwa konsep baru Toscana juga bercermin dari acara kumpul-kumpul yang populer di Italia.
“Budaya Italia juga fokus pada acara keluarga. Toscana yang baru didesain untuk menghadirkan atmosfer yang nyaman dan mengundang, selaras dengan tawaran kuliner kami yang ringan juga memesona,” jelas Hasan.
Salah satu spot menarik di restoran ini adalah tungku pizza dengan api yang hampir tak pernah padam. Sejak 1996, api dalam perapian pizza tersebut membara tanpa pernah redup sebelum akhirnya dimatikan selama 6 bulan untuk keperluan renovasi.
Executive Chef Toscana Akmal mengatakan, perapian tersebut sudah menemani pembuat pizza di Toscana selama lebih dari 2 dekade. Untuk menciptakan aroma khas pada pizza khas Italia, penggunaan kayu-kayu aromatik mempengaruhi rasa dari pizzanya. “Kita menggunakan kayu dari buah-buahan untuk pembakarannya. Khususnya kayu dari tumbuhan rambutan yang menciptakan aroma sekaligus berefek seperti arang,” katanya.
Chef Akmal bekerja sama dengan Chef Mario de Carlini untuk mengembangkan menu-menu autentik Italia seperti pasta dan wood-fired pizza tersebut. Menurut Chef Mario, merupakan sebuah tantangan tersendiri untuk membawa keaslian rasa khas Italia dalam makanan di restoran Italia di seluruh dunia, termasuk Indonesia, melalui bahan-bahan yang autentik dan chef ahli dalam hidangan Italia.
“Toscana sangat memikirkan bagaimana cita rasa yang dihadirkan oleh makanan di Italia bisa sama persis dengan piring yang kami sajikan ke depan pelanggan di sini, di Jakarta,” jelas Chef Mario
.
Pelanggan bisa membuka pengalaman makan dengan sajian antipasta atau hidangan awal. Beberapa menu signature yang bisa dinikmati antara lain Misto Di Salumi Toscana dan Pane Della Casa dengan variasi rasa gurih dari zaitun, mentega, hingga kacang-kacangan.
Kemudian dilanjutkan dengan pilihan pizza favorit di Toscana, seperti Capriciosa dengan paduan tomat, mozzarella, jamur champignon, kalamata black olive, sosis Toulouse, dan bawang merah. Di panggang dengan kayu aromatik, cita rasa pizza tipis ini terasa gurih dengan tekstur garing.
Terdapat 3 pasta andalan yang jadi menu incaran pengunjung di Toscana. Pizzoccheri Alla Valtellina, dibuat dengan baby carrot, kentang, asiago, fontia, dan pappardelle gandum dengan cita rasa creamy ini cukup difavoritkan wisatawan Italia yang datang ke Indonesia. Selanjutnya ada Livornese dengan aneka ragam seafood dalam hidangan pasta linguine. Karena rasanya lebih gurih, jenis pasta ini lebih disukai oleh orang-orang Indonesia.
Terakhir ada Rigatoni Foresta, jenis pasta rigatoni yang dimasak dengan jamur champignon, shitake, serta brokoli dan taleggio. Pasta yang padat akan sayur ini tentu memberi cita rasa sedikit manis dan earthy ala jamur yang siap menggugah selera.
Kemudian pengunjung bisa menutup sajian makan dengan dessert pilihan. Tiramisu menjadi menu hidangan penutup paling disukai di Toscana. Seperti restoran premium Italia lainnya, tiramisunya menggunakan mascarpone, vanilla, dan butiran cokelat premium. Namun Toscana menggunakan infused coffee spongefinger untuk bagian tengahnya supaya membuat teksturnya lebih lembut dan ringan di mulut.
Pengunjung juga bisa memilih aneka minuman mulai dari cocktail hingga mocktail yang menyegarkan.
Beralamat di Jalan Kemang Raya No.120 Jakarta Selatan, pengunjung yang ingin mencicipi menu autentik Italia bisa melipir ke Toscana dengan menyiapkan uang kisaran Rp500.000 - Rp1 juta per orang. Toscana terbuka untuk pemburu makanan Italia, hingga segmen pasangan, wisatawan, hingga keluarga.
Baca juga: Lo Pablo’s Pizza Hadirkan Sensasi Pizza Style Neapolitan yang Kaya Rasa
Editor : Puput Ady Sukarno
Mereka memiliki begitu banyak jenis sayur, keju, buah, rempah, hingga krim yang memberikan rasa dan tekstur beraneka ragam dalam sekali gigit. Tidak mudah menghadirkan rasa autentik Italia ke seluruh dunia. Tak banyak restoran berkonsep Italia di dunia yang membawa rasa asli Italia dalam hidangannya.
Sebab, hidangan Italia membutuhkan keaslian rasa, sehingga dibutuhkan usaha ekstra untuk menghadirkan dan menjaga bahan-bahan pembuatan makannya. Salah satu restoran legendaris Italia yang berada di kawasan Kemang, Jakarta, Toscana menjadi salah satu pioner makanan khas Italia yang sudah hadir sejak 1996.
Baca juga : Mencicipi Gurihnya Pizza Tipis dan Lebar ala New York Style
Sempat tutup 6 bulan karena renovasi, kini Toscana kembali menyambut pecinta kuliner Italia di Jakarta. Dengan desain elegan, Toscana masih memberi kesan romantis di tiap sudut ruangan dengan cahaya lampu yang hangat. Di samping itu, General Manager Toscana Hasan Masyhur menjelaskan bahwa konsep baru Toscana juga bercermin dari acara kumpul-kumpul yang populer di Italia.
“Budaya Italia juga fokus pada acara keluarga. Toscana yang baru didesain untuk menghadirkan atmosfer yang nyaman dan mengundang, selaras dengan tawaran kuliner kami yang ringan juga memesona,” jelas Hasan.
Salah satu spot menarik di restoran ini adalah tungku pizza dengan api yang hampir tak pernah padam. Sejak 1996, api dalam perapian pizza tersebut membara tanpa pernah redup sebelum akhirnya dimatikan selama 6 bulan untuk keperluan renovasi.
Executive Chef Toscana Akmal mengatakan, perapian tersebut sudah menemani pembuat pizza di Toscana selama lebih dari 2 dekade. Untuk menciptakan aroma khas pada pizza khas Italia, penggunaan kayu-kayu aromatik mempengaruhi rasa dari pizzanya. “Kita menggunakan kayu dari buah-buahan untuk pembakarannya. Khususnya kayu dari tumbuhan rambutan yang menciptakan aroma sekaligus berefek seperti arang,” katanya.
Chef Akmal bekerja sama dengan Chef Mario de Carlini untuk mengembangkan menu-menu autentik Italia seperti pasta dan wood-fired pizza tersebut. Menurut Chef Mario, merupakan sebuah tantangan tersendiri untuk membawa keaslian rasa khas Italia dalam makanan di restoran Italia di seluruh dunia, termasuk Indonesia, melalui bahan-bahan yang autentik dan chef ahli dalam hidangan Italia.
“Toscana sangat memikirkan bagaimana cita rasa yang dihadirkan oleh makanan di Italia bisa sama persis dengan piring yang kami sajikan ke depan pelanggan di sini, di Jakarta,” jelas Chef Mario
.
Capriciossa pizza di Toscana (Sumber gambar: Indah Permata Hati/Hypeabis.id)
Kemudian dilanjutkan dengan pilihan pizza favorit di Toscana, seperti Capriciosa dengan paduan tomat, mozzarella, jamur champignon, kalamata black olive, sosis Toulouse, dan bawang merah. Di panggang dengan kayu aromatik, cita rasa pizza tipis ini terasa gurih dengan tekstur garing.
Terdapat 3 pasta andalan yang jadi menu incaran pengunjung di Toscana. Pizzoccheri Alla Valtellina, dibuat dengan baby carrot, kentang, asiago, fontia, dan pappardelle gandum dengan cita rasa creamy ini cukup difavoritkan wisatawan Italia yang datang ke Indonesia. Selanjutnya ada Livornese dengan aneka ragam seafood dalam hidangan pasta linguine. Karena rasanya lebih gurih, jenis pasta ini lebih disukai oleh orang-orang Indonesia.
Terakhir ada Rigatoni Foresta, jenis pasta rigatoni yang dimasak dengan jamur champignon, shitake, serta brokoli dan taleggio. Pasta yang padat akan sayur ini tentu memberi cita rasa sedikit manis dan earthy ala jamur yang siap menggugah selera.
Kemudian pengunjung bisa menutup sajian makan dengan dessert pilihan. Tiramisu menjadi menu hidangan penutup paling disukai di Toscana. Seperti restoran premium Italia lainnya, tiramisunya menggunakan mascarpone, vanilla, dan butiran cokelat premium. Namun Toscana menggunakan infused coffee spongefinger untuk bagian tengahnya supaya membuat teksturnya lebih lembut dan ringan di mulut.
Pengunjung juga bisa memilih aneka minuman mulai dari cocktail hingga mocktail yang menyegarkan.
Beralamat di Jalan Kemang Raya No.120 Jakarta Selatan, pengunjung yang ingin mencicipi menu autentik Italia bisa melipir ke Toscana dengan menyiapkan uang kisaran Rp500.000 - Rp1 juta per orang. Toscana terbuka untuk pemburu makanan Italia, hingga segmen pasangan, wisatawan, hingga keluarga.
Baca juga: Lo Pablo’s Pizza Hadirkan Sensasi Pizza Style Neapolitan yang Kaya Rasa
Editor : Puput Ady Sukarno
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.