WHO Ungkap Fakta-fakta Tentang Merebaknya Pneumonia China
28 November 2023 |
16:22 WIB
China dilaporkan kembali mengalami lonjakan kasus terkait pernapasan dan pneumonia misterius dengan mayoritas korbannya adalah anak-anak. Pneumonia merupakan peradangan akut jaringan paru yang umumnya disebabkan oleh mikroorganisme, seperti bakteri, jamur, dan virus.
Belum jelasnya jenis patogen dan makin meningkatnya angka kasus positif membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali menyoroti isu kesehatan di Negeri Tirai Bambu tersebut. Sebab, munculnya strain flu atau virus lain tanpa terdeteksi bisa kembali memicu pandemi kembali.
Baca juga: Apakah Pneumonia Dapat Disembuhkan? Begini Penjelasan Dokter
Salah satu contohnya adalah ketika virus Covid-19 pertama kali merebak karena pneumonia yang tidak biasa. Namun, tampaknya sejauh ini peningkatan kasus yang terjadi di China berbeda dengan kasus pada 2020 tersebut.
WHO telah melakukan serangkaian pemantauan dan menemukan beberapa fakta mengenai kondisi terbaru di China. Melansir dari situs resminya, berikut adalah fakta-fakta terbaru mengenai merebaknya Pneumonia di China.
WHO mengatakan otoritas kesehatan China telah menunjukkan data bahwa peningkatan konsultasi rawat jalan dan rawat inap anak-anak akibat pneumonia terjadi sejak Mei 2023. Untuk kasus ini, jenisnya berasal dari Mycoplasma pneumoniae.
Lalu, peningkatan angka pasien kembali melonjak pada Oktober 2023. Kali ini, jenis virusnya adalah RSV, Adenovirus, dan virus influenza. Menurut mereka, beberapa peningkatan ini terjadi pada awal musim dibanding dengan yang pernah terjadi sebelumnya.
Salah satu dugaannya peningkatan ialah masih terkait dengan pencabutan pembatasan Covid-19, seperti yang juga terjadi pada negara lain. Tubuh masih mencoba beradaptasi ketika kembali hidup di lingkungan luar dan tanpa pembatasan apa pun lagi.
Pada awalnya, peningkatan infeksi terjadi pada anak-anak di China utara. Komisi Kesehatan Nasional China kemudian mulai melaporkan insiden penyakit pernapasan merebak secara nasional pada 13 November 2023.
ProMED, sistem pengawasan yang melakukan pelaporan global tentang wabah penyakit menular, mengidentifikasi dugaan laporan adanya patogen baru yang belum terdeteksi. Pihak WHO kemudian meminta data dan identifikasi resmi untuk membuktikan dugaan adanya pneumonia yang tidak terdiagnosis tersebut.
Pada 23 November 2023, WHO telah mengadakan rapat dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China dan data-data telah diberikan. Hasilnya, belum ada deteksi patogen yang tidak biasa atau baru. peningkatan penyakit terjadi disebabkan oleh patogen yang telah diketahui.
WHO menilai dalam wabah penyakit pernapasan saat ini di China, diketahui gejala yang dilaporkan sama dengan beberapa penyakit pernapasan lain. Manifestasi klinis tersebut menyebutkan patogen penyebabnya masih sama dengan yang telah beredar sebelumnya, yakni Mycoplasma.
Mycoplasma pneumoniae adalah patogen pernapasan yang umum dan penyebab umum pneumonia pada anak, dan mudah diobati dengan antibiotik. Sejak pertengahan Oktober, Tiongkok telah menerapkan sistem pengawasan yang ditingkatkan untuk penyakit pernapasan yang mencakup spektrum luas virus dan bakteri pernapasan, termasuk Mycoplasma pneumoniae.
Saat ini WHO telah merekomendasikan agar masyarakat di China mengikuti langkah-langkah mengurangi risiko penyakit pernapasan, yang mencakup rekomendasi vaksin influenza, Covid-19, dan patogen pernapasan lain jika diperlukan.
WHO tidak merekomendasikan tindakan khusus apa pun bagi wisatawan yang berkunjung ke Tiongkok. Secara umum, orang harus menghindari perjalanan ketika mengalami gejala yang mengarah pada penyakit pernafasan. Selain itu, WHO juga menyarankan agar tidak menerapkan pembatasan perjalanan atau perdagangan apa pun berdasarkan informasi terkini yang tersedia mengenai peristiwa ini.
Baca juga: Sering Disebut, Kenali Risiko Pneumonia dan Cara Mengatasinya
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Belum jelasnya jenis patogen dan makin meningkatnya angka kasus positif membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali menyoroti isu kesehatan di Negeri Tirai Bambu tersebut. Sebab, munculnya strain flu atau virus lain tanpa terdeteksi bisa kembali memicu pandemi kembali.
Baca juga: Apakah Pneumonia Dapat Disembuhkan? Begini Penjelasan Dokter
Salah satu contohnya adalah ketika virus Covid-19 pertama kali merebak karena pneumonia yang tidak biasa. Namun, tampaknya sejauh ini peningkatan kasus yang terjadi di China berbeda dengan kasus pada 2020 tersebut.
WHO telah melakukan serangkaian pemantauan dan menemukan beberapa fakta mengenai kondisi terbaru di China. Melansir dari situs resminya, berikut adalah fakta-fakta terbaru mengenai merebaknya Pneumonia di China.
1. Kasus meningkat dari Mei 2023
WHO mengatakan otoritas kesehatan China telah menunjukkan data bahwa peningkatan konsultasi rawat jalan dan rawat inap anak-anak akibat pneumonia terjadi sejak Mei 2023. Untuk kasus ini, jenisnya berasal dari Mycoplasma pneumoniae.Lalu, peningkatan angka pasien kembali melonjak pada Oktober 2023. Kali ini, jenis virusnya adalah RSV, Adenovirus, dan virus influenza. Menurut mereka, beberapa peningkatan ini terjadi pada awal musim dibanding dengan yang pernah terjadi sebelumnya.
Salah satu dugaannya peningkatan ialah masih terkait dengan pencabutan pembatasan Covid-19, seperti yang juga terjadi pada negara lain. Tubuh masih mencoba beradaptasi ketika kembali hidup di lingkungan luar dan tanpa pembatasan apa pun lagi.
2. Dugaan patogen baru belum terbukti
Pada awalnya, peningkatan infeksi terjadi pada anak-anak di China utara. Komisi Kesehatan Nasional China kemudian mulai melaporkan insiden penyakit pernapasan merebak secara nasional pada 13 November 2023.ProMED, sistem pengawasan yang melakukan pelaporan global tentang wabah penyakit menular, mengidentifikasi dugaan laporan adanya patogen baru yang belum terdeteksi. Pihak WHO kemudian meminta data dan identifikasi resmi untuk membuktikan dugaan adanya pneumonia yang tidak terdiagnosis tersebut.
Pada 23 November 2023, WHO telah mengadakan rapat dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China dan data-data telah diberikan. Hasilnya, belum ada deteksi patogen yang tidak biasa atau baru. peningkatan penyakit terjadi disebabkan oleh patogen yang telah diketahui.
3. Penilaian Risiko WHO
WHO menilai dalam wabah penyakit pernapasan saat ini di China, diketahui gejala yang dilaporkan sama dengan beberapa penyakit pernapasan lain. Manifestasi klinis tersebut menyebutkan patogen penyebabnya masih sama dengan yang telah beredar sebelumnya, yakni Mycoplasma.Mycoplasma pneumoniae adalah patogen pernapasan yang umum dan penyebab umum pneumonia pada anak, dan mudah diobati dengan antibiotik. Sejak pertengahan Oktober, Tiongkok telah menerapkan sistem pengawasan yang ditingkatkan untuk penyakit pernapasan yang mencakup spektrum luas virus dan bakteri pernapasan, termasuk Mycoplasma pneumoniae.
4. Imbauan WHO
Saat ini WHO telah merekomendasikan agar masyarakat di China mengikuti langkah-langkah mengurangi risiko penyakit pernapasan, yang mencakup rekomendasi vaksin influenza, Covid-19, dan patogen pernapasan lain jika diperlukan.WHO tidak merekomendasikan tindakan khusus apa pun bagi wisatawan yang berkunjung ke Tiongkok. Secara umum, orang harus menghindari perjalanan ketika mengalami gejala yang mengarah pada penyakit pernafasan. Selain itu, WHO juga menyarankan agar tidak menerapkan pembatasan perjalanan atau perdagangan apa pun berdasarkan informasi terkini yang tersedia mengenai peristiwa ini.
Baca juga: Sering Disebut, Kenali Risiko Pneumonia dan Cara Mengatasinya
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.