Imunisasi PCV Cegah Pneumonia, Ancaman The Silent Killer pada Anak
18 July 2021 |
20:36 WIB
Genhype, pneumonia sebagai penyakit peradangan akut pada paru-paru berisiko membuat paru-paru dipenuhi dengan cairan dan radang sel ini patut membuat kita khawatir, apalagi di tengah pandemi Covid-19. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi kesehatan serius, bahkan ancaman kematian.
Tak hanya anak-anak, penyakit ini juga kerap diderita oleh lansia dan sering terlambat disadari karena gejala awalnya yang sulit dibedakan dengan penyakit pernapasan lain yang ringan seperti pilek dan selesma (common cold). Akibatnya, banyak anak-anak yang mengidap pneumonia tidak mendapatkan perawatan yang seharusnya dan berdampak fatal pada kesehatan mereka.
Beragam faktor menjadi penyebab pneumonia, seperti belum terpenuhinya ASI ekslusif (54%), berat badan lahir rendah (10,2%), belum imunisasi lengkap (42,1%), serta polusi udara di ruang tertutup dan rumah yang padat. Pada 2018, 19.000 (16%) balita atau 2 balita/jam meninggal karena pneumonia.
CEO Save the Children Indonesia, Selina Sumbung mengatakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya pneumonia di Indonesia, sejak 2019 pihaknya telah mencanangkan TOP Pneumonia yaitu kampanye untuk mengubah perilaku guna mengatasi pneumonia pada anak.
Tahun 2021, sebagai rangkaian perayaan Hari Anak Nasional, Save the Children dengan dukungan Pfizer Indonesia mengadakan kampanye daring “Ayo Imunisasi STOP Pneumonia”.
Editor: Roni Yunianto
Tak hanya anak-anak, penyakit ini juga kerap diderita oleh lansia dan sering terlambat disadari karena gejala awalnya yang sulit dibedakan dengan penyakit pernapasan lain yang ringan seperti pilek dan selesma (common cold). Akibatnya, banyak anak-anak yang mengidap pneumonia tidak mendapatkan perawatan yang seharusnya dan berdampak fatal pada kesehatan mereka.
Beragam faktor menjadi penyebab pneumonia, seperti belum terpenuhinya ASI ekslusif (54%), berat badan lahir rendah (10,2%), belum imunisasi lengkap (42,1%), serta polusi udara di ruang tertutup dan rumah yang padat. Pada 2018, 19.000 (16%) balita atau 2 balita/jam meninggal karena pneumonia.
CEO Save the Children Indonesia, Selina Sumbung mengatakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya pneumonia di Indonesia, sejak 2019 pihaknya telah mencanangkan TOP Pneumonia yaitu kampanye untuk mengubah perilaku guna mengatasi pneumonia pada anak.
Untuk mencegah kematian anak akibat pneumonia, Save the Children bersama bersama Kementerian Kesehatan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dengan dukungan Pfizer menjadikan Hari Anak Nasional 2021 sekaligus mencanangkan vaksin Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) pada anak.“Salah satunya dengan membangun kesadaran akan pentingnya pemberian imunisasi secara penuh sebagai bentuk penyelamatan dan kelangsungan hidup anak—yang mana adalah hak utama anak. Kami berharap, pneumonia “the silent killer” pada anak dapat berkurang ke depannya,” jelasnya.
Tahun 2021, sebagai rangkaian perayaan Hari Anak Nasional, Save the Children dengan dukungan Pfizer Indonesia mengadakan kampanye daring “Ayo Imunisasi STOP Pneumonia”.
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.