5 Fakta Menarik Koleksi Perhiasan Bara dalam Sekam dari MAHIJA by Galuh Anindita
25 November 2023 |
06:30 WIB
Jenama perhiasan asal Yogyakarta, yakni MAHIJA menghadirkan koleksi perhiasan terbarunya yang bertajuk Encased Embers atau secara harfiah artinya Bara dalam Sekam. Dirancang langsung oleh pendirinya, Galuh Anindita menerapkan desain yang tak biasa, dari realis hingga abstrak namun tetap membumi.
Koleksi Bara dalam Sekam pertama kali ditampilkan di panggung Dewi Fashion Knight (DFK), Jakarta Fashion Week 2024. Sebanyak 15 looks ditampilkan para model yang mengenakan tusuk konde, giwang, dan cincin, serta aksesoris baru seperti tas tangan, korset (bodice), dan hiasan wajah.
Baca juga: Ana de Armas Tampil Menawan dengan Perhiasan Terbaru Louis Vuitton, Maknanya Mendalam
Bara dalam Sekam terinspirasi dari pengalaman pahit tentang kehilangan yang pernah dialami Galuh Anindita. Seringkali dia bertanya-tanya, mengapa kita tidak bisa merenungkan kematian, padahal itulah yang membuat orang-orang bisa lebih memaknai waktu.
"Kematian seolah menjadi tabu untuk didiskusikan, padahal dia adalah bagian yang sangat alamiah dari proses hidup juga, seperti menikah dan melahirkan," ujar Galuh.
Nah Genhype, berikut adalah fakta menarik dari peragaan busana Encased Embers atau Bara Dalam Sekam yang ditampilkan oleh Mahija rancangan Galuh Anindita
Koleksi perhiasan dari MAHIJA mengadaptasi bentuk-bentuk tulang seperti yang terlihat saat proses kremasi, di mana tulang akan terbakar paling akhir sehingga wujudnya nampak abstrak.
Penggambaran tulang yang melebur dengan api menjadi abu kemudian dituangkan dalam bentuk perhiasan seperti tusuk konde, anting, cincin, kalung, headpiece, hingga tindik pada bibir dan alis. Sang desainer memberi perhatian khusus pada eksplorasi penggunaan material kuningan, perak, dan emas.
“Untuk mempercantik tampilannya masih digunakan detail orchid yang menjadi DNA MAHIJA, di sini kita mendistorsi dan memutasi orchid menjadi bentuk-bentuk baru,” paparnya.
2. Busana Serba Hitam yang Misterius
Untuk membuat perhiasannya tampak outstanding, para model mengenakan busana hitam. Walaupun MAHIJA adalah rumah mode untuk perhiasan, tapi koleksi pakaian yang mereka tampilkan tak mengecewakan. Beragam siluet seperti tulle transparan dan korset memberikan kesan terkurung, sehingga menambah kesan misterius.
Sebagian besar gaun atau rok bagian belakangnya tampak menyapu lantai yang seolah menciptakan kesan terseret saat dibawa berjalan. Model-model dirias dengan make up bold, menciptakan semburat hitam pada wajah dan sekujur tubuhnya.
“Proses pembuatannya craftsmanship atau dikerjakan dengan tangan, sama seperti sedang membuat dan memahat patung,” katanya.
Galuh Anindita membawa koleksi Bara dalam Sekam ke perhelatan JFW 2024 yang dikonsep layaknya sebuah seni pertunjukan. Panggung dibuka dengan penayangan video prolog yang disutradarai oleh Bramsky, menampilkan patung-patung batu dan para maestro tari Uni Yutta dan Darmawan Dadijono.
Selanjutnya di runway juga dibawakan tarian bernuansa magis yang misterius dari Jasmine Okubo asal Bali dan Kinanti Sekar asal Yogyakarta dengan penghayatan luar biasa.
Akhirnya ditampilkan 15 koleksi perhiasan MAHIJA yang menonjol saat dikenakan oleh para model berbalut busana hitam. Setiap Langkah kaki mereka diiringi oleh musisi eksperimental Rully Shabara dan duo Kadapat.
Kreativitasnya dalam menciptakan koleksi perhiasan terbaik, membuat Galuh Anindita dianugerahi predikat The Artistry oleh Dewi Fashion Knight di Jakarta Fashion Week 2024. Dewi Fashion Knights merupakan sebuah perayaan mode sekaligus sebagai bentuk dukungan dari majalah Dewi terhadap industri mode nasional.
Baca juga: Jenama Perhiasan Chelsea Islan Hadirkan Berlian Lab Grown ke Indonesia
Penghargaan The Artistry menyorot para perancang adibusana dengan kompleksitas pengerjaan tangan yang tinggi. Proses kurasinya mempertimbangkan isu-isu fesyen terkini yang beresonansi dengan kebutuhan ekosistem dunia mode.
Editor: Fajar Sidik
Koleksi Bara dalam Sekam pertama kali ditampilkan di panggung Dewi Fashion Knight (DFK), Jakarta Fashion Week 2024. Sebanyak 15 looks ditampilkan para model yang mengenakan tusuk konde, giwang, dan cincin, serta aksesoris baru seperti tas tangan, korset (bodice), dan hiasan wajah.
Baca juga: Ana de Armas Tampil Menawan dengan Perhiasan Terbaru Louis Vuitton, Maknanya Mendalam
Bara dalam Sekam terinspirasi dari pengalaman pahit tentang kehilangan yang pernah dialami Galuh Anindita. Seringkali dia bertanya-tanya, mengapa kita tidak bisa merenungkan kematian, padahal itulah yang membuat orang-orang bisa lebih memaknai waktu.
"Kematian seolah menjadi tabu untuk didiskusikan, padahal dia adalah bagian yang sangat alamiah dari proses hidup juga, seperti menikah dan melahirkan," ujar Galuh.
Nah Genhype, berikut adalah fakta menarik dari peragaan busana Encased Embers atau Bara Dalam Sekam yang ditampilkan oleh Mahija rancangan Galuh Anindita
1. Adaptasi Bentuk Tulang pada Perhiasan
Koleksi perhiasan MAHIJA (Sumber Foto: JFW 2024)
Penggambaran tulang yang melebur dengan api menjadi abu kemudian dituangkan dalam bentuk perhiasan seperti tusuk konde, anting, cincin, kalung, headpiece, hingga tindik pada bibir dan alis. Sang desainer memberi perhatian khusus pada eksplorasi penggunaan material kuningan, perak, dan emas.
“Untuk mempercantik tampilannya masih digunakan detail orchid yang menjadi DNA MAHIJA, di sini kita mendistorsi dan memutasi orchid menjadi bentuk-bentuk baru,” paparnya.
2. Busana Serba Hitam yang Misterius
Busana hitam para model (Sumber Foto: JFW 2024)
Untuk membuat perhiasannya tampak outstanding, para model mengenakan busana hitam. Walaupun MAHIJA adalah rumah mode untuk perhiasan, tapi koleksi pakaian yang mereka tampilkan tak mengecewakan. Beragam siluet seperti tulle transparan dan korset memberikan kesan terkurung, sehingga menambah kesan misterius.
Sebagian besar gaun atau rok bagian belakangnya tampak menyapu lantai yang seolah menciptakan kesan terseret saat dibawa berjalan. Model-model dirias dengan make up bold, menciptakan semburat hitam pada wajah dan sekujur tubuhnya.
3. Proses Pembuatan Perhiasan dengan Tangan
Alih-alih memulai dari sketsa, Galuh langsung membuat cetakan perhiasan dari lilin (wax) yang diukir menjadi prototipe, baru kemudian diolah menjadi perhiasan. Selama proses produksi, dia bekerja sama dengan seniman dari Yogyakarta dan Bali. Materialnya didapatkan dari sejumlah perhiasan emas daur ulang.“Proses pembuatannya craftsmanship atau dikerjakan dengan tangan, sama seperti sedang membuat dan memahat patung,” katanya.
4. Koleksi Bara dalam Sekam di Panggung JFW 2024
Perhiasan dari MAHIJA di JFW 2024 (Sumber Foto: JFW 2024)
Selanjutnya di runway juga dibawakan tarian bernuansa magis yang misterius dari Jasmine Okubo asal Bali dan Kinanti Sekar asal Yogyakarta dengan penghayatan luar biasa.
Akhirnya ditampilkan 15 koleksi perhiasan MAHIJA yang menonjol saat dikenakan oleh para model berbalut busana hitam. Setiap Langkah kaki mereka diiringi oleh musisi eksperimental Rully Shabara dan duo Kadapat.
5. Galuh Anindita Menerima Penghargaan The Artistry
MAHIJA sendiri merupakan jenama perhiasan yang didirikan oleh Galuh Anindita pada 2015. Seniman asal Yogyakarta tersebut memulai karirnya dengan menekuni seni rupa lukisan dan keramik. Eksplorasi material dalam eksperimen seni mendorongnya untuk mulai mencoba mengolah logam dan batu mulia.Kreativitasnya dalam menciptakan koleksi perhiasan terbaik, membuat Galuh Anindita dianugerahi predikat The Artistry oleh Dewi Fashion Knight di Jakarta Fashion Week 2024. Dewi Fashion Knights merupakan sebuah perayaan mode sekaligus sebagai bentuk dukungan dari majalah Dewi terhadap industri mode nasional.
Baca juga: Jenama Perhiasan Chelsea Islan Hadirkan Berlian Lab Grown ke Indonesia
Penghargaan The Artistry menyorot para perancang adibusana dengan kompleksitas pengerjaan tangan yang tinggi. Proses kurasinya mempertimbangkan isu-isu fesyen terkini yang beresonansi dengan kebutuhan ekosistem dunia mode.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.