Kalkulasi Efek Konser Coldplay terhadap Perekonomian Indonesia
18 November 2023 |
20:29 WIB
Coldplay suskes menggelar konsernya pada 15 November 2023 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Konser bertajuk Coldplay Music of the Spheres tersebut disaksikan oleh sekitar 70.000 penonton. Chris Martin dan bandnya membawakan sejumlah lagu-lagu hit mereka, terutama dari album terbarunya Music of The Spheres.
Konser band asal Inggris yang digawangi oleh Chris Martin, Guy Berryman, Jonny Buckland, dan Will Champion tersebut menyumbang multiplier efek bagi perekonomian Indonesia. Terutama untuk sejumlah sektor pariwisata dan ekonomi kreatif terkait.
Konser tur dunia Coldplay Music of The Spheres sendiri dinilai telah menghasilkan keuntungan hingga ratusan juta dolar. Mengutip The Times, tur dunia Coldplay sempat diperpanjang karena telah menghasilkan lebih dari US$500 juta (Rp7,75 triliun) dan diproyeksikan menghasilkan pendapatan yang sama pada tahun depan.
Baca juga: Rundown Konser Reality Club 2023 di Jakarta, Siap Suguhkan Pengalaman Berbeda
Dengan demikian kekayaan bersih Coldplay dan setiap anggotanya juga diperkirakan meningkat. Diketahui pendapatann bersih band bernilai sekitar US$450 juta (Rp6,97 triliun). Sementara vokalis Chris Martin diperkirakan mencapai US$160 juta (Rp2,48 triliun), dan gitaris Jonny Buckland, bassis Guy Berryman, drummer Will Champion masing-masing berkisar sekitar US$100 juta (Rp1,55 triliun).
Indonesia menjadi negara ketiga yang dikunjungi Coldplay pada November 2023 setelah Jepang dan Taiwan. Sebelumnya mereka telah menggelar konser di 10 lebih negara terhitung sejak Mei 2023. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, menargetkan keuntungan konser Coldplay mencapai US$75 juta atau sekitar Rp1,16 triliun dengan asumsi kurs Rp15.503/dolar AS.
Antusiasme masyarakat Indonesia untuk menonton konser sangat tinggi. Harga tiket konser Coldplay terbagi menjadi sebelas kelompok dengan harga berbeda. Mulai dari yang paling mahal dengan harga Rp11 juta dan yang paling murah Rp800.000.
Berdasarkan data Kemenparekraf, antrean penjualan tiket presale untuk nasabah perbankan sponsor sudah menjaring 1,5 juta orang pada hari pertama 17 Mei 2023. Sementara, penjualan tiket umum mencapai 1,7 juta orang pada 19 Mei 2023. Artinya total peminat konser mencapai 3,2 juta orang.
Dengan total 60 ribu hingga 80 ribu penonton yang hadir pada 15 November 2023 kemarin. Setiap orang diperkirakan mengeluarkan dana antara US$1.000 hingga US$1.500 atau sekitar Rp15,5 juta hingga Rp23,2 juta per pax. Ternyata hasilnya tidak melenceng jauh dari perkiraan.
Nah Genhype, berikut sejumlah efek berganda dari ajang konser untuk ekonomi Indonesia
Sandiaga Uno juga mengatakan bahwa okupansi hotel berbintang di sekitar kawasan GBK telah mencapai 100%. Hal itu membuktikan dampak ekonomi dari konser tersebut cukup besar bagi para pelaku perhotelan. Para penonton datang dari berbagai daerah Indonesia, bahkan mancanegara. Tak heran sejumlah hotel berbintang di sekitar venue langsung full booked.
Baca juga: 7 Fakta Menarik Konser Coldplay di Jakarta, Salah Satunya Bernyanyi dengan Bahasa Isyarat
Selain itu tak sedikit para penonton yang menggunakan commuter line untuk menuju Stadion Utama Gelora Bung Karno. Setidaknya ada 3 stasiun commuter line terdekat dengan venue, yakni Stasiun Palmerah, Stasiun Karet, dan Stasiun Sudirman.
Editor: Fajar Sidik
Konser band asal Inggris yang digawangi oleh Chris Martin, Guy Berryman, Jonny Buckland, dan Will Champion tersebut menyumbang multiplier efek bagi perekonomian Indonesia. Terutama untuk sejumlah sektor pariwisata dan ekonomi kreatif terkait.
Konser tur dunia Coldplay Music of The Spheres sendiri dinilai telah menghasilkan keuntungan hingga ratusan juta dolar. Mengutip The Times, tur dunia Coldplay sempat diperpanjang karena telah menghasilkan lebih dari US$500 juta (Rp7,75 triliun) dan diproyeksikan menghasilkan pendapatan yang sama pada tahun depan.
Baca juga: Rundown Konser Reality Club 2023 di Jakarta, Siap Suguhkan Pengalaman Berbeda
Dengan demikian kekayaan bersih Coldplay dan setiap anggotanya juga diperkirakan meningkat. Diketahui pendapatann bersih band bernilai sekitar US$450 juta (Rp6,97 triliun). Sementara vokalis Chris Martin diperkirakan mencapai US$160 juta (Rp2,48 triliun), dan gitaris Jonny Buckland, bassis Guy Berryman, drummer Will Champion masing-masing berkisar sekitar US$100 juta (Rp1,55 triliun).
Indonesia menjadi negara ketiga yang dikunjungi Coldplay pada November 2023 setelah Jepang dan Taiwan. Sebelumnya mereka telah menggelar konser di 10 lebih negara terhitung sejak Mei 2023. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, menargetkan keuntungan konser Coldplay mencapai US$75 juta atau sekitar Rp1,16 triliun dengan asumsi kurs Rp15.503/dolar AS.
Antusiasme masyarakat Indonesia untuk menonton konser sangat tinggi. Harga tiket konser Coldplay terbagi menjadi sebelas kelompok dengan harga berbeda. Mulai dari yang paling mahal dengan harga Rp11 juta dan yang paling murah Rp800.000.
Berdasarkan data Kemenparekraf, antrean penjualan tiket presale untuk nasabah perbankan sponsor sudah menjaring 1,5 juta orang pada hari pertama 17 Mei 2023. Sementara, penjualan tiket umum mencapai 1,7 juta orang pada 19 Mei 2023. Artinya total peminat konser mencapai 3,2 juta orang.
Dengan total 60 ribu hingga 80 ribu penonton yang hadir pada 15 November 2023 kemarin. Setiap orang diperkirakan mengeluarkan dana antara US$1.000 hingga US$1.500 atau sekitar Rp15,5 juta hingga Rp23,2 juta per pax. Ternyata hasilnya tidak melenceng jauh dari perkiraan.
Nah Genhype, berikut sejumlah efek berganda dari ajang konser untuk ekonomi Indonesia
1. Mendukung Bisnis UMKM
Tingginya peminat tiket konser Coldplay membantu meningkatkan keuntungan sejumlah bisnis yang terlibat di dalamnya, mulai dari promotor musik, jasa pengamanan event sampai para pelaku UMKM yang berjualan di sekitar venue GBK seperti penjual makanan dan minuman, merchandise, jasa penitipan barang, sampai jasa make up dadakan.2. Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Mancanegara
Disebutkan bahwa total peminat konser mencapai 3,2 juta orang per tahun, dan sebanyak 20% atau 640.000 orang dari jumlah tersebut merupakan wisatawan mancanegara. Sandiaga uno menargetkan 10.000 hingga 12.000 wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia dapat menghasilkan sekitar US$25 juta (Rp373 miliiar). Jumlah tersebut mencapai 20 persen target kunjungan wisatawan mancanegara sepanjang 2023.
3. Tingginya Pemesanan Hotel Berbintang di Sekitar Venue
Sandiaga Uno juga mengatakan bahwa okupansi hotel berbintang di sekitar kawasan GBK telah mencapai 100%. Hal itu membuktikan dampak ekonomi dari konser tersebut cukup besar bagi para pelaku perhotelan. Para penonton datang dari berbagai daerah Indonesia, bahkan mancanegara. Tak heran sejumlah hotel berbintang di sekitar venue langsung full booked. 4. Lonjakan Pengguna Transportasi Umum
PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat terjadinya peningkatan volume penumpang KA Jarak Jauh di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, menjelang konser Coldplay. Tercatat pada periode 14-15 November 2023 ada 15.687 penumpang kereta api jarak jauh yang tiba di Stasiun Gambir. Angka tersebut meningkat 30 persen dibandingkan pekan lalu pada 7-8 November 2023 yang hanya sebanyak 12.033 penumpang.Baca juga: 7 Fakta Menarik Konser Coldplay di Jakarta, Salah Satunya Bernyanyi dengan Bahasa Isyarat
Selain itu tak sedikit para penonton yang menggunakan commuter line untuk menuju Stadion Utama Gelora Bung Karno. Setidaknya ada 3 stasiun commuter line terdekat dengan venue, yakni Stasiun Palmerah, Stasiun Karet, dan Stasiun Sudirman.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.