Produk Kerajinan Lidi Sawit KWT Seroja Indah Siap Naik Kelas
17 November 2023 |
21:07 WIB
Bisnis Indonesia bekerja sama dengan Minamas Plantation menyelenggarakan pelatihan UMKM Naik Kelas bagi Kelompok Wanita Tani (KWT) Seroja Indah yang membuat produk olahan kerajinan berbahan dasar lidi sawit di Perawang, Desa Tualang Timur, Kabupaten Siak pada Jumat (17/11/2023).
Produk yang dihasilkan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Seroja Indah itu diharapkan bakal masuk ke pasar nasional, setelah melalui proses standardisasi dan lolos hasil kurasi.
Baca juga: Hypereport: Upaya Membawa Jamu Tradisional Naik Kelas & Makin Luas
Hendra Dermawan, dari CV Rumah Tamadun sebagai pemateri dalam pelatihan tersebut menjelaskan, selama 3 hari kegiatan telah dilakukan evaluasi terhadap anggota KWT Seroja. Evaluasi mencakup pemetaan kekuatan yang telah dimiliki dan yang perlu dikembangkan di dalam kelompok tersebut.
"Dari pemetaan awal, kami melihat anggota KWT Seroja Indah sudah memahami dan menguasai pengolahan lidi sawit sejak 2017, seperti menganyam dan memproduksi piring, mangkuk, sapu, dan produk lainnya," jelas Hendra, Jumat (17/11/2023).
Namun dia menyebutkan, masih perlu pembenahan manajerial dan penugasan yang jelas untuk memaksimalkan hasil produksi. Pada pelatihan ini, Rumah Tamadun memberikan pelatihan dan praktik langsung dalam pembuatan produk tas dan kotak tisu dari olahan lidi sawit.
Dari evaluasi pihaknya bersama dengan tim Minamas Plantation dan Bisnis Indonesia, diberikan penilaian sebesar 65,80 kepada produk tas dan kotak tisu yang dibuat KWT Seroja Indah selama pelatihan berlangsung.
Hendra menegaskan perlu perhatian khusus dan presisi serta kebersihan dalam produksi tas dan kotak tisu. Menurutnya, dengan memperhatikan semua hal itu akan menjadi pertimbangan konsumen sebelum membeli produknya.
Untuk pemasaran, dia memberikan jaminan ada tiga kali pendampingan lagi yang akan berujung pada kurasi. Kemudian dari hasil kurasi itu akan diambil produk yang telah sesuai standar untuk mengikuti kegiatan pameran di seluruh Indonesia pada tahun depan.
"Tentu dari hasil kurasi nanti, mana produk yang lolos standar dan penilaian kami akan diikutkan dalam kegiatan kami tahun depan di 8 provinsi di Indonesia. Ini bentuk dukungan kami kepada ibu-ibu di KWT Seroja Indah," ujarnya.
Sebagai informasi, pembinaan UMKM oleh Minamas Plantation tersebut sudah berjalan sejak 2017 yang berfokus untuk melatih ibu-ibu di wilayah Perawang, Kecamatan Tualang sebagai sentra lidi sawit di Riau.
Komitmen Berkelanjutan
Komitmen Minamas Plantation dalam mendukung pengembangan UMKM Naik Kelas sejalan dengan fakta bahwa usaha mikro kecil menengah masih menjadi sektor unggulan dan memiliki kontribusi signifikan dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, sebagian pelaku usaha mikro kerap mengalami kendala selama proses menjalankan bisnisnya dan membutuhkan dukungan pihak terkait dalam proses usaha tersebut.
Area Controller Siak, PT AIP Minamas Plantation Lili mengatakan komitmen pihaknya dalam mendukung UMKM telah berjalan sejak lama. Sebagai tindak lanjut komitmen itu, tahun ini perusahaan bekerja sama dengan Bisnis Indonesia dalam menggelar pelatihan UMKM Naik Kelas.
"Kegiatan pelatihan ini merupakan kelanjutan dari program-program pendampingan yang sudah dijalankan sebelumnya sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan PT Aneka Inti Persada, anak usaha Minamas Plantation. Kami berharap dapat terus mendukung perkembangan UMKM dengan melibatkan Dinas Koperasi dan UKM Siak, serta Bisnis Indonesia, dan pemateri dari Rumah Tamadun," ujarnya dalam akun Instagram resmi minamasplantation.
Baca juga: Transformasi Digital Bikin Ritel Tradisional Naik Kelas, Begini Keuntungannya
Adapun CV Rumah Tamadun yang digandeng sebagai mitra pelatih dan mentor, merupakan pelaku usaha kreatif di bidang pengolahan produk turunan pohon kelapa sawit, berupa lidi sawit yang diubah menjadi berbagai produk kriya dan fashion, seperti piring lidi sawit, hingga tas lidi sawit.
Sebagai contoh keberhasilan pembinaan UMKM tersebut, Kelompok Wanita Tani (KWT) Seroja Indah telah tampil dalam acara pameran kreatif di tingkat kabupaten hingga provinsi, termasuk pada event Riau Expo MTQ pada 2022.
Produk yang dihasilkan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Seroja Indah itu diharapkan bakal masuk ke pasar nasional, setelah melalui proses standardisasi dan lolos hasil kurasi.
Baca juga: Hypereport: Upaya Membawa Jamu Tradisional Naik Kelas & Makin Luas
Hendra Dermawan, dari CV Rumah Tamadun sebagai pemateri dalam pelatihan tersebut menjelaskan, selama 3 hari kegiatan telah dilakukan evaluasi terhadap anggota KWT Seroja. Evaluasi mencakup pemetaan kekuatan yang telah dimiliki dan yang perlu dikembangkan di dalam kelompok tersebut.
"Dari pemetaan awal, kami melihat anggota KWT Seroja Indah sudah memahami dan menguasai pengolahan lidi sawit sejak 2017, seperti menganyam dan memproduksi piring, mangkuk, sapu, dan produk lainnya," jelas Hendra, Jumat (17/11/2023).
Namun dia menyebutkan, masih perlu pembenahan manajerial dan penugasan yang jelas untuk memaksimalkan hasil produksi. Pada pelatihan ini, Rumah Tamadun memberikan pelatihan dan praktik langsung dalam pembuatan produk tas dan kotak tisu dari olahan lidi sawit.
Dari evaluasi pihaknya bersama dengan tim Minamas Plantation dan Bisnis Indonesia, diberikan penilaian sebesar 65,80 kepada produk tas dan kotak tisu yang dibuat KWT Seroja Indah selama pelatihan berlangsung.
Hendra menegaskan perlu perhatian khusus dan presisi serta kebersihan dalam produksi tas dan kotak tisu. Menurutnya, dengan memperhatikan semua hal itu akan menjadi pertimbangan konsumen sebelum membeli produknya.
Untuk pemasaran, dia memberikan jaminan ada tiga kali pendampingan lagi yang akan berujung pada kurasi. Kemudian dari hasil kurasi itu akan diambil produk yang telah sesuai standar untuk mengikuti kegiatan pameran di seluruh Indonesia pada tahun depan.
"Tentu dari hasil kurasi nanti, mana produk yang lolos standar dan penilaian kami akan diikutkan dalam kegiatan kami tahun depan di 8 provinsi di Indonesia. Ini bentuk dukungan kami kepada ibu-ibu di KWT Seroja Indah," ujarnya.
Sebagai informasi, pembinaan UMKM oleh Minamas Plantation tersebut sudah berjalan sejak 2017 yang berfokus untuk melatih ibu-ibu di wilayah Perawang, Kecamatan Tualang sebagai sentra lidi sawit di Riau.
Komitmen Berkelanjutan
Komitmen Minamas Plantation dalam mendukung pengembangan UMKM Naik Kelas sejalan dengan fakta bahwa usaha mikro kecil menengah masih menjadi sektor unggulan dan memiliki kontribusi signifikan dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, sebagian pelaku usaha mikro kerap mengalami kendala selama proses menjalankan bisnisnya dan membutuhkan dukungan pihak terkait dalam proses usaha tersebut.
(Foto: Instagram Minaman Plantation)
"Kegiatan pelatihan ini merupakan kelanjutan dari program-program pendampingan yang sudah dijalankan sebelumnya sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan PT Aneka Inti Persada, anak usaha Minamas Plantation. Kami berharap dapat terus mendukung perkembangan UMKM dengan melibatkan Dinas Koperasi dan UKM Siak, serta Bisnis Indonesia, dan pemateri dari Rumah Tamadun," ujarnya dalam akun Instagram resmi minamasplantation.
Baca juga: Transformasi Digital Bikin Ritel Tradisional Naik Kelas, Begini Keuntungannya
Adapun CV Rumah Tamadun yang digandeng sebagai mitra pelatih dan mentor, merupakan pelaku usaha kreatif di bidang pengolahan produk turunan pohon kelapa sawit, berupa lidi sawit yang diubah menjadi berbagai produk kriya dan fashion, seperti piring lidi sawit, hingga tas lidi sawit.
Sebagai contoh keberhasilan pembinaan UMKM tersebut, Kelompok Wanita Tani (KWT) Seroja Indah telah tampil dalam acara pameran kreatif di tingkat kabupaten hingga provinsi, termasuk pada event Riau Expo MTQ pada 2022.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.