Peluang Bisnis dari Sensasi Gurih Saus Mentai

Tren saus mentai, inovasi menu unik yang digandrungi oleh para pecinta kuliner sejak 2017 silam ternyata berlangsung hingga sekarang. Berbagai menu makan yang dibalut dengan saus mentai yang gurih menjadi sensasi di sosial media, khususnya Instagram.

Saus mentai adalah kondimen khas Jepang yang terbuat dari dua bahan utama, yakni mayonaise Jepang dan mentaiko, telur ikan pollock atau cod. Tobiko atau telur ikan terbang juga sering digunakan sebagai pengganti.

Seiring berjalannya waktu, mentai telah dimodifikasi menjadi beberapa varian makanan olahan, termasuk yang sering kita jumpai saat ini.

Melihat berbagai inovasi menu yang tersedia, umumnya saus mentai disajikan dengan nasi serta pelengkap seperti salmon atau daging yang sudah dibumbui. 

Pilihan nasi juga dapat diganti dengan beras atau mie shirataki jika konsumen ingin mencoba mentai dengan kalori yang lebih rendah.

Sensasi mentai pula yang menggugah Selvi, 26 tahun, untuk mengeksplorasi peluang bisnis yang nyatanya masih ramai hingga sekarang.

Bisnis yang dia beri nama Ovenus Mentai ini dimulai sejak 2019, ketika masyarakat baru mengenal betapa saus gurih ini begitu serbaguna hingga bisa digunakan dalam berbagai jenis makanan.
 

Namun, Selvi menyadari bahwa saus berbahan dasar mayonaise ini mungkin terlalu 'berat' untuk sebagian lidah orang Indonesia, sehingga dia melakukan beberapa eksperimen sampai akhirnya menemukan racikan saus yang pas untuk konsumennya.

Di samping saus gurih serta isian yang sederhana, tetapi dapat meningkatkan nafsu makan, penyajiannya yang disusun rapi dengan saus mentai yang terkaramelisasi berkat proses torching menjadikan mentai digemari oleh banyak pecinta kuliner Indonesia.

Saat ini Ovenus Mentai menawarkan 7 varian menu antara lain Salmon Kani Mentai dan Beef Yakiniku Mentai yang merupakan menu favorit, serta Egg Chicken Roll Mentai, Chicken Magoyaki Mentai, dan Chicken Teriyaki Mentai.

Bisnis rumahan ini dia mulai dengan modal secukupnya untuk membeli bahan makanan.

Sebelum tumbuh seperti sekarang, dia melewati banyak fase trial and error hingga akhirnya menu mentai buatan Selvi dapat dipasarkan ke konsumen.

Tak mengherankan jika Ovenus Mentai hanya butuh waktu kurang dari satu bulan untuk  mencapai break even point berkat feedback positif dari para pecinta mentai.

Sebelum pandemi mengubah kebiasaan sejumlah orang, Selvi mengaku dapat menjual hingga 3.000 porsi mentai per bulan.

Namun dia mengatasi penurunan tersebut dengan gencar melakukan promosi di media sosial dan berbagai kesempatan untuk mendapatkan harga spesial.

Setelah membangun bisnis kuliner ini selama satu tahun terakhir, Selvi berkeinginan untuk membuka frachise ghost kitchen di mana sistem ini juga dapat membantu masyarakat yang ingin memiliki bisnis kuliner dengan harga yang cukup terjangkau.

Selain itu, dalam waktu dekat ini dia juga akan launching anak usaha dari Ovenus, yaitu Ovenus Donburi dengan menu rice bowl khas Jepang.

Editor: Dika Irawan