Wangi Bisnis Nasi Jeruk
07 May 2021 |
06:49 WIB
Nirmala Aninda
Asisten Manajer Konten Hypeabis.id
Siapa yang tak kenal dengan daun jeruk dengan wanginya yang khas? Tentu sebagian besar masyarakat di Asia sangat familiar dengan daun jeruk, daun yang banyak digunakan sebagai penyedap berbagai kuliner khas Asia terlebih lagi Indonesia.
Wangi daun jeruk telah menginspirasi pengusaha kuliner Brian Marshall Hardjono dan Aron Prambudi Kosasih untuk mengembangkan konsep bisnis rice box dengan menu rumahan atau comfort food.
Keduanya memulai bisnis nasi jeruk Limau sejak 2018 sebagai bisnis rumahan yang kemudian berkembang dengan membuka beberapa dapur produksi pada 2019.
Wangi bisnis ini ternyata tercium pula oleh JIWA Group, perusahaan yang menaungi kedai kopi Janji Jiwa dan Jiwa Toast.
Dianggap memiliki potensi, bisnis Limau pun mendapat binaan secara langsung untuk mengembangkan bisnisnya.
Limau sendiri memiliki konsep Indonesian fast-food dengan menu andalan nasi jeruk serta lauk pendamping yang tidak hanya terdiri dari menu khas Indonesia tetapi juga cita rasa khas mancanegara.
Di antara lauk pendamping khas Indonesia seperti Sambal Matah Crispy Chicken yang cukup populer, ada pula pilihan lauk Holy Basil Crispy Chicken dan Honey Soy Crispy Chicken.
Meskipun mengusung konsep yang berbeda dengan rice box atau rice bowl kebanyakan, Limau dihadapi dengan kompetisi ketat dari bisnis nasi jeruk lainnya yang juga bergerak secara rumahan.
Namun, Brian yakin keistimewaan produk dan menu yang dia tawarkan di Limau punya kelebihan dengan racikan resep khusus dan aroma daun jeruk yang menggugah selera makan serta menciptakan pengalaman baru bagi pencinta kuliner.
Nasi jeruk Limau dijual dengan harga yang cukup terjangkau yakni pada kisaran Rp19.500 - Rp65.000 untuk porsi reguler dan Rp43.000 hingga Rp100.000 untuk porsi jumbo.
Selain lauk best selller yang berbahan dasar ayam, Limau juga menawarkan beberapa pilihan menu seperti Baby Cumi Sambal Bangkot, Finding Dory dan Crazy Rich Wagyu 2.0 dengan marinasi cajun.
Editor: Roni Yunianto
Wangi daun jeruk telah menginspirasi pengusaha kuliner Brian Marshall Hardjono dan Aron Prambudi Kosasih untuk mengembangkan konsep bisnis rice box dengan menu rumahan atau comfort food.
Keduanya memulai bisnis nasi jeruk Limau sejak 2018 sebagai bisnis rumahan yang kemudian berkembang dengan membuka beberapa dapur produksi pada 2019.
Wangi bisnis ini ternyata tercium pula oleh JIWA Group, perusahaan yang menaungi kedai kopi Janji Jiwa dan Jiwa Toast.
Dianggap memiliki potensi, bisnis Limau pun mendapat binaan secara langsung untuk mengembangkan bisnisnya.
Limau sendiri memiliki konsep Indonesian fast-food dengan menu andalan nasi jeruk serta lauk pendamping yang tidak hanya terdiri dari menu khas Indonesia tetapi juga cita rasa khas mancanegara.
Di antara lauk pendamping khas Indonesia seperti Sambal Matah Crispy Chicken yang cukup populer, ada pula pilihan lauk Holy Basil Crispy Chicken dan Honey Soy Crispy Chicken.
Honey Soy Crispy Chicken dan Sambal Matah Crispy Chicken. Dok. Limau
Pada konsep pengemasannya, Limau menggunakan kotak berbahan kertas (paper box) dengan desain khas nusantara yang terlihat seperti nasi bungkus daun agar terlihat unik, menarik, mudah digunakan dan ramah lingkungan.
Namun, Brian yakin keistimewaan produk dan menu yang dia tawarkan di Limau punya kelebihan dengan racikan resep khusus dan aroma daun jeruk yang menggugah selera makan serta menciptakan pengalaman baru bagi pencinta kuliner.
Nasi jeruk Limau dijual dengan harga yang cukup terjangkau yakni pada kisaran Rp19.500 - Rp65.000 untuk porsi reguler dan Rp43.000 hingga Rp100.000 untuk porsi jumbo.
Selain lauk best selller yang berbahan dasar ayam, Limau juga menawarkan beberapa pilihan menu seperti Baby Cumi Sambal Bangkot, Finding Dory dan Crazy Rich Wagyu 2.0 dengan marinasi cajun.
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.