Diminati Gen Z, Ikuti Cara Berlatih Tinju Efektif Menurut Profesional
14 November 2023 |
07:00 WIB
Prasetyo Agung Ginanjar
Jurnalis Hypeabis.id
Olahraga tinju atau boxing belakangan ini semakin banyak diminati masyarakat, dan telah menjadi bagian dari gaya hidup anak-anak muda. Hal ini bisa dilihat dari menjamurnya berbagai sasana tinju yang bermunculan di kota-kota besar.
Salah satu yang menggeluti olahraga tersebut adalah Felmy Sumaehe (27). Menyukai dunia bela diri sejak remaja, perempuan asal Manado itu akhirnya memutuskan menjadi petinju profesional setelah lulus SMA hingga berhasil menyandang gelar juara Kelas Bantam World Boxing Association (WBA) Asia Female.
Baca juga: 4 Persiapan Olahraga Pound Fit Agar Sehat dan Fun
Kala itu, Felmy berhasil mengalahkan Arasa Nimnoi dari Thailand dengan kemenangan angka dengan memanfaatkan keuntungan kandang saat berlaga di Jakarta pada 2018. Dari sinilah di mencatatkan namanya sebagai petinju profesional wanita Indonesia yang pertama berhasil mendapat gelar Internasional.
Ditemui di sela-sela latihannya di Nelson Nainggolan Gym, Jakarta Selatan Felmy pun masih terus berjuang untuk mempertahankan gelar juaranya. Terakhir dia berhasil memegang sabuk juara WBA Asia Female Bantamweight Championship pada 2020 setelah mengalahkan Vanessa Taborda, seorang petinju asal Argentina.
Felmy mengungkap, untuk menjadi petinju profesional, dibutuhkan mental kuat dan latihan intensif yang dilakukan secara berkala. Namun, olahraga dari bangsa Romawi tersebut juga bisa digeluti sebagai gaya hidup oleh publik agar membuat badan menjadi bugar dan aktif secara fisik.
"Secara umum, yang membedakan tinju dengan olahraga beladiri lain adalah menggunakan tangan sebagai pertahanan sekaligus elemen untuk menyerang. Selain itu ada kelas-kelas tersendiri berdasarkan berat badan petinju," katanya.
Mengandalkan kecepatan gerakan tangan, tinju juga membantunya untuk melatih otot dan membakar kalori, sehingga dapat menjaga berat badannya tetap stabil dan ideal. Selain itu dia juga menjadi lebih mawas terhadap berbagai bahaya yang mengancam.
Teknik & Persiapan
Pelatih sekaligus promotor tinju Nelson Nainggolan mengatakan, bagi anak muda yang ingin menggeluti tinju sebenarnya tidak ada syarat khusus. Namun hal utama yang harus disiapkan adalah tekad dan mental yang kuat untuk menjadi petarung di atas ring.
Tak hanya itu, selain membuat tubuh semakin bugar olahraga ini juga turut menanamkan pembentukan karakter bagi para pegiatnya. Tinju juga dapat meningkatkan kedisiplinan, dan kepercayaan diri yang kuat tanpa memandang rendah orang lain.
Adapun, untuk menunjang keamanan dan kenyamanan dia menyarankan untuk menggunakan sarung tangan tinju, hand wraps, mouth guard, dan head guard. Alat-alat tersebut dibutuhkan untuk melindungi tubuh dalam mengurangi cedera saat berlatih, baik saat sparing atau pemanasan.
"Saat berlatih dalam satu ronde tinju biasanya terdiri dari tiga menit pertandingan plus satu menit istirahat untuk tinju profesional. Sedangkan untuk tinju amatir, durasi satu ronde adalah tiga menit plus satu menit istirahat," katanya.
Baca juga: Cara Aman Olahraga Trail Run yang Populer di Kalangan Anak Muda
Masuk dalam jenis olahraga populer, biaya kelas untuk belajar tinju di beberapa sasana juga cukup ekonomis. Untuk kelas member biasanya berkisar antara Rp1,5 juta-Rp2 juta per 10 sesi latihan. Biaya tersebut juga tergantung pada kualifikasi sertifikasi dari sang pelatih.
Sementara, untuk latihan privat biasanya dipatok dengan harga yang lebih mahal. Pasalnya pelatih harus meluangkan waktu mereka untuk mengajar secara personal, tapi kelebihan dari pola ini pegiat akan lebih cepat menguasai berbagai teknik dasar seperti hook, uppercut, jab, dan kombinasi.
Editor: Fajar Sidik
Salah satu yang menggeluti olahraga tersebut adalah Felmy Sumaehe (27). Menyukai dunia bela diri sejak remaja, perempuan asal Manado itu akhirnya memutuskan menjadi petinju profesional setelah lulus SMA hingga berhasil menyandang gelar juara Kelas Bantam World Boxing Association (WBA) Asia Female.
Baca juga: 4 Persiapan Olahraga Pound Fit Agar Sehat dan Fun
Kala itu, Felmy berhasil mengalahkan Arasa Nimnoi dari Thailand dengan kemenangan angka dengan memanfaatkan keuntungan kandang saat berlaga di Jakarta pada 2018. Dari sinilah di mencatatkan namanya sebagai petinju profesional wanita Indonesia yang pertama berhasil mendapat gelar Internasional.
Ditemui di sela-sela latihannya di Nelson Nainggolan Gym, Jakarta Selatan Felmy pun masih terus berjuang untuk mempertahankan gelar juaranya. Terakhir dia berhasil memegang sabuk juara WBA Asia Female Bantamweight Championship pada 2020 setelah mengalahkan Vanessa Taborda, seorang petinju asal Argentina.
Felmy mengungkap, untuk menjadi petinju profesional, dibutuhkan mental kuat dan latihan intensif yang dilakukan secara berkala. Namun, olahraga dari bangsa Romawi tersebut juga bisa digeluti sebagai gaya hidup oleh publik agar membuat badan menjadi bugar dan aktif secara fisik.
"Secara umum, yang membedakan tinju dengan olahraga beladiri lain adalah menggunakan tangan sebagai pertahanan sekaligus elemen untuk menyerang. Selain itu ada kelas-kelas tersendiri berdasarkan berat badan petinju," katanya.
Mengandalkan kecepatan gerakan tangan, tinju juga membantunya untuk melatih otot dan membakar kalori, sehingga dapat menjaga berat badannya tetap stabil dan ideal. Selain itu dia juga menjadi lebih mawas terhadap berbagai bahaya yang mengancam.
Teknik & Persiapan
Pelatih sekaligus promotor tinju Nelson Nainggolan mengatakan, bagi anak muda yang ingin menggeluti tinju sebenarnya tidak ada syarat khusus. Namun hal utama yang harus disiapkan adalah tekad dan mental yang kuat untuk menjadi petarung di atas ring.
Tak hanya itu, selain membuat tubuh semakin bugar olahraga ini juga turut menanamkan pembentukan karakter bagi para pegiatnya. Tinju juga dapat meningkatkan kedisiplinan, dan kepercayaan diri yang kuat tanpa memandang rendah orang lain.
Adapun, untuk menunjang keamanan dan kenyamanan dia menyarankan untuk menggunakan sarung tangan tinju, hand wraps, mouth guard, dan head guard. Alat-alat tersebut dibutuhkan untuk melindungi tubuh dalam mengurangi cedera saat berlatih, baik saat sparing atau pemanasan.
"Saat berlatih dalam satu ronde tinju biasanya terdiri dari tiga menit pertandingan plus satu menit istirahat untuk tinju profesional. Sedangkan untuk tinju amatir, durasi satu ronde adalah tiga menit plus satu menit istirahat," katanya.
Baca juga: Cara Aman Olahraga Trail Run yang Populer di Kalangan Anak Muda
Masuk dalam jenis olahraga populer, biaya kelas untuk belajar tinju di beberapa sasana juga cukup ekonomis. Untuk kelas member biasanya berkisar antara Rp1,5 juta-Rp2 juta per 10 sesi latihan. Biaya tersebut juga tergantung pada kualifikasi sertifikasi dari sang pelatih.
Sementara, untuk latihan privat biasanya dipatok dengan harga yang lebih mahal. Pasalnya pelatih harus meluangkan waktu mereka untuk mengajar secara personal, tapi kelebihan dari pola ini pegiat akan lebih cepat menguasai berbagai teknik dasar seperti hook, uppercut, jab, dan kombinasi.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.