6 Teknik Bela Diri yang Wajib Diajarkan kepada Anak
16 July 2021 |
12:39 WIB
Salah satu hal yang utama dan wajib diajarkan kepada anak adalah bagaimana cara si kecil untuk melindungi dirinya ketika berada dalam situasi bahaya. Hal ini perlu dilakukan mengingat risiko bahaya bisa datang dari mana saja dan kapan saja dan kapan saja.
Kemampuan untuk melindungi diri yang bisa diterapkan kepada si kecil adalah bela diri yang bisa berbentuk seni bela diri maupun teknik-teknik pertahanan diri yang lebih mudah dilakukan dan diingat. Simak enam teknik pertahanan diri yang bisa diajarkan sebagai upaya bela diri untuk anak.
1. Serang pada daerah sensitif
Dalam upaya pertahanan diri, si kecil harus tahu dan kenal dengan berbagai daerah pada tubuh yang sensitif. Ini bisa dimulai dari pengenalan daerah sensitif yang mudah dijangkau seperti lutut, bagian kelamin, dan kepala yang bisa diserang.
Setelah itu, Genhype bisa mengenalkan berbagai teknik pertahanan diri pada bagian tubuh yang lebih sulit seperti leher, mata, telinga, dan hidung.
2. Perhatikan teknik membuat kepalan tangan
Teknik kepalan tangan mungkin terkesan mudah, tapi banyak orang dewasa yang belum mengetahui cara membuat kepalan tangan yang sesuai dan efektif dalam upaya bela diri.
Cara yang paling efektif adalah mengepalkan keempat jari dengan erat dan meletakkan ibu jadi di atas jari-jari di sekitarnya dari luar untuk mengurangi rasa sakit. Ini dilakukan untuk menghindari adanya cedera pada ibu jari saat melakukan tinjuan.
3. Postur tubuh
Postur tubuh punya pengaruh pada kepercayaan diri dan ketidakinginan untuk menyerah. Untuk melakukannya, cukup ajarkan si kecil untuk melakukan pose menghadap ke penyerang dengan salah satu kaki di depan lalu mengangkat kepalan tangan dengan berteriak kencang.
Gestur ini menunjukkan bahwa si kecil bukanlah target yang mudah serta menyiapkannya ketika harus melawan seseorang.
4. Tinjuan berulang
Ketika melakukan serangan, satu pukulan mungkin terasa cukup. Tetapi ketika berhadapan dengan lawan yang lebih kuat atau mudah bangkit, pukulan beruntun atau berulang lebih baik dilakukan seperti orang yang sedang menabuh drum apalagi ketika berhadapan dengan orang jahat yang lebih kuat.
5. Serangan dengan kaki
Teknik pada kaki juga penting ketika melakukan bela diri, di mana kaki yang diposisikan seperti menginjak atau menendang bahkan dalam situasi tertentu serangan kaki ke lutut orang lain juga bisa dilakukan terutama kepada lawan yang lebih besar.
6. Bahasa tubuh
Seringkali banyak orang yang salah menginterpretasikan pertahanan diri sebagai perlawanan atau balas dendam, padahal pertahanan diri juga melibatkan kemampuan awas terhadap lingkungan sekitar dan bisa menjaga diri. Biasanya, anak-anak yang punya kepercayaan diri bisa menahan diri dengan cara yang membuat lawan atau pelaku perundungan tidak menyerangnya,
Inilah mengapa pentingnya Genhype untuk mengajarkan si kecil agar bisa percaya dengan intuisinya serta awas terhadap apa yang terjadi di sekitarnya. Enggak hanya itu, ajarkan juga cara untuk bisa memaksa dan berbicara dengan harga diri yang tinggi sehingga bisa mengurangi diri dari risiko bahaya.
Editor: M R Purboyo
Kemampuan untuk melindungi diri yang bisa diterapkan kepada si kecil adalah bela diri yang bisa berbentuk seni bela diri maupun teknik-teknik pertahanan diri yang lebih mudah dilakukan dan diingat. Simak enam teknik pertahanan diri yang bisa diajarkan sebagai upaya bela diri untuk anak.
1. Serang pada daerah sensitif
Dalam upaya pertahanan diri, si kecil harus tahu dan kenal dengan berbagai daerah pada tubuh yang sensitif. Ini bisa dimulai dari pengenalan daerah sensitif yang mudah dijangkau seperti lutut, bagian kelamin, dan kepala yang bisa diserang.
Setelah itu, Genhype bisa mengenalkan berbagai teknik pertahanan diri pada bagian tubuh yang lebih sulit seperti leher, mata, telinga, dan hidung.
2. Perhatikan teknik membuat kepalan tangan
Teknik kepalan tangan mungkin terkesan mudah, tapi banyak orang dewasa yang belum mengetahui cara membuat kepalan tangan yang sesuai dan efektif dalam upaya bela diri.
Cara yang paling efektif adalah mengepalkan keempat jari dengan erat dan meletakkan ibu jadi di atas jari-jari di sekitarnya dari luar untuk mengurangi rasa sakit. Ini dilakukan untuk menghindari adanya cedera pada ibu jari saat melakukan tinjuan.
3. Postur tubuh
Postur tubuh punya pengaruh pada kepercayaan diri dan ketidakinginan untuk menyerah. Untuk melakukannya, cukup ajarkan si kecil untuk melakukan pose menghadap ke penyerang dengan salah satu kaki di depan lalu mengangkat kepalan tangan dengan berteriak kencang.
Gestur ini menunjukkan bahwa si kecil bukanlah target yang mudah serta menyiapkannya ketika harus melawan seseorang.
4. Tinjuan berulang
Ketika melakukan serangan, satu pukulan mungkin terasa cukup. Tetapi ketika berhadapan dengan lawan yang lebih kuat atau mudah bangkit, pukulan beruntun atau berulang lebih baik dilakukan seperti orang yang sedang menabuh drum apalagi ketika berhadapan dengan orang jahat yang lebih kuat.
5. Serangan dengan kaki
Teknik pada kaki juga penting ketika melakukan bela diri, di mana kaki yang diposisikan seperti menginjak atau menendang bahkan dalam situasi tertentu serangan kaki ke lutut orang lain juga bisa dilakukan terutama kepada lawan yang lebih besar.
6. Bahasa tubuh
Seringkali banyak orang yang salah menginterpretasikan pertahanan diri sebagai perlawanan atau balas dendam, padahal pertahanan diri juga melibatkan kemampuan awas terhadap lingkungan sekitar dan bisa menjaga diri. Biasanya, anak-anak yang punya kepercayaan diri bisa menahan diri dengan cara yang membuat lawan atau pelaku perundungan tidak menyerangnya,
Inilah mengapa pentingnya Genhype untuk mengajarkan si kecil agar bisa percaya dengan intuisinya serta awas terhadap apa yang terjadi di sekitarnya. Enggak hanya itu, ajarkan juga cara untuk bisa memaksa dan berbicara dengan harga diri yang tinggi sehingga bisa mengurangi diri dari risiko bahaya.
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.