Pada 688 SM, tinju menjadi salah satu olahraga dalam Olimpiade XXIII (sumber gambar ilustrasi: pexels/Mikhail Nilov)

Sejarah Singkat Tinju, Olahraga yang Dulunya Dianggap Terlalu Kejam

13 June 2022   |   13:43 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Tinju adalah salah satu olahraga tertua yang diketahui saat ini, dengan penggambaran berusia 2.000 tahun di dinding makam di Mesir dan ukiran batu yang menunjukkan bahwa orang Sumeria— yang sekarang disebut Irak—bertinju setidaknya 5.000 tahun yang lalu. Tinju dimulai sebagai tontonan yang brutal.

Dilansir dari laman Dewan Tinju Dunia (World Boxing Council/WBC), olahraga tinju lahir di Afrika dan berasal dari 6.000 sebelum masehi (SM) di Ethiopia. Dari Ethiopia, olahraga ini kemudian menyebar ke peradaban Mesir Kuno, dan ke Mesopotamia.

Pada 688 SM, penyelenggara Olimpiade XXIII di zaman Yunani kuno memasukkan tinju sebagai salah satu olahraga yang dipertandingkan dengan nama pygmea atau pygmachia, bahasa Yunani untuk olahraga tinju.

(Baca juga: 5 Mitos Seputar Olahraga yang Tidak Perlu Dihiraukan)

Olahraga tinju juga dipraktekkan pada masa awal Roma kuno, tetapi olahraga ini segera dihapuskan sekitar tahun 393 M karena dianggap terlalu kejam. Di sisi lain, olahraga ini justru tersebar luas di kawasan Asia.

Tinju kuno atau Muay Boran bahkan muncul di Asia Tenggara. China bahkan menghubungkan olahraga ini dengan Bodhidharma, seorang biksu India dan patriark Buddha yang hidup pada abad kelima di Shao Lin Chuan, yang mengklaim bahwa tinju terkait erat dengan kontrol qi atau chi.

Di Eropa, eksistensi tinju baru kembali mencuat pada awal abad ke-16 di London. Kala itu, aristokrasi Inggris mengembangkan minat dalam memulihkan pengetahuan dan tradisi kuno, sehingga tinju menjadi sarana untuk menangani perselisihan di antara orang kaya.
 

Broughton Rules. (Sumber gambar: Picasa/Wikimedia Commons)

Broughton Rules. (Sumber gambar: Picasa/Wikimedia Commons)


Dilansir oleh Legends Boxing, pada abad ke-18 tinju menjadi olahraga yang tersebar luas di Inggris Raya dan koloni-koloninya. Jack Broughton, salah seorang petinju asal Inggris, memperkenalkan pendekatan teknis dan metodis untuk berlatih olahraga ini dengan mengoptimalkan pukulan dan gerakan.

Saat melawan George Stevenson pada 19741, Broughton berhasil memenangkan duel yang berlangsung selama 35 menit. Namun, Stevenson harus meninggal beberapa hari pasca pertandiingan. Kondisi ini membuat sang petinju mundur.

“Tetapi kemudian kembali dan membuat aturan untuk mencegah petinju menderita kerusakan permanen,” demikian tertulis dalam situs WBC.

Aturan Broughton dipertahankan dengan beberapa modifiikasi sampai 1838 ketika digantikan dengan London Prize Ring Rules. Pada masa ini, tinju menggapai benua Amerika. Pada akhir abad ke-19, tinju mulai menyebar ke negara-negara seperti Meksiko, Argentina, Uruguay, Panama, Kuba, Puerto Riko, Filipina, Afrika Selatan, dan Spanyol.

Broughton, juara bertahan dari tahun 1734 hingga 1758, adalah orang pertama yang memperkenalkan sekolah tinju. Dia juga membantu merumuskan seperangkat aturan tinju pertama dan merupakan penemu muffler, sebelum petinju sekarang menggunakan sarung tinju modern

Broughton mengundang pria-pria kelas atas untuk membuat perubahan. Saat tinju bergerak melintasi lautan pada awal abad ke-19 ke Amerika, tinju tidak terlalu populer—sampai Theodore Roosevelt menjadi seorang advokat.

Roosevelt percaya tinju adalah cara yang bagus untuk melampiaskan sifat hewani manusia. Bahkan ketika dia menjadi presiden, Roosevelt bertinju hampir setiap hari sebagai cara untuk tetap aktif dan bugar.

Dari sana, popularitas tinju terus tumbuh dengan pedoman dan aturan yang diberlakukan untuk melindungi para petinju, menjadikannya olahraga yang kita semua kenal dan cintai saat ini.

Editor: Nirmala Aninda 

SEBELUMNYA

Mengenal Vertical Garden & Cara Penerapannya di Hunian

BERIKUTNYA

Ikhlas, Berikut Untaian Lengkap Sepenggal Rasa Cinta Untuk Eril dari Kang Emil

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: