Makin Diminati, Bisnis Kosmetik Alami Kian Wangi
09 November 2023 |
20:47 WIB
Saat ini pasar kosmetik natural dan bahan alami telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Meningkatnya keinginan pasar atas produk jenis ini merupakan bentuk dari kepedulian konsumen terhadap isu kesehatan dan lingkungan. Di samping ingin mempercantik diri, konsumen juga mulai menaruh perhatian terkait dampak lingkungan dari produk kosmetik yang dibelinya.
Laporan hasil riset dari Kedutaan Besar Republik Indonesia Brussel tahun 2021 menyebutkan tren bisnis kosmetik natural berkembang pesat di pasar global khususnya Eropa dengan nilai 77 miliar euro.
Secara holistik, pasar berpendapat bahwa produk bahan alami dipandang lebih memiliki nilai keberlanjutan karena rendah atas bahan kimia dan efek samping terhadap lingkungan. Di samping itu, konsumen juga menghindari produk bermuatan ftalat dan natrium sulfat.
Baca juga: Begini Tren Kosmetik Medik, Tak Sebatas Filler atau Botox
Sementara itu, data yang dirilis oleh Sociolla pada 2021 juga melaporkan bahwa pasar brand kecantikan berbahan alami memiliki pertumbuhan positif sebesar 18,36 persen dibandingkan pada 2020.
Salah satu brand lokal yang menawarkan produk skincare alami adalah Gracious Project yang berbasis di Bali. Kehadiran Gracious Project berawal dari hobi sang pemilik, yaitu Gracia Chandra yang senang meracik essential oils dan berbagai produk perawatan tubuh dengan bahan natural.
Memiliki latar belakang sebagai formulator yang bisa membuat formula untuk bahan kesehatan atau kecantikan, mendorong Gracia untuk membuat produk perawatan tubuh dengan bahan natural, salah satunya sabun berbahan alami. Akhirnya, Gracia mendirikan usaha skincare alami Gracious Project pada 2020. "Saat pandemi, banyak orang yang mencari produk perawatan tubuh dan skincare untuk keluarga," katanya.
Produk ciptaan Gracia yang semula digunakan untuk keluarga akhirnya berkembang dan makin banyak peminat. Tak hanya menjual produk perawatan tubuh dengan bahan alami, Gracious Project juga mengedukasi masyarakat untuk hidup lebih natural, salah satunya dengan menjual buku seputar resep dan cara pembuatan produk perawatan tubuh alami, seperti soap bar dan essential oils.
Gracia menjelaskan produk-produk skincare Gracious Project terbuat dari bahan alami yang diperoleh dari petani lokal. Gracious Project bekerja sama dengan petani lokal penghasil minyak kelapa atau virgin coconut oil (VCO) di Lombok Utara dan petani lokal minyak calendula di Malang.
"Ada juga perajin Bali dan Yogyakarta yang memproduksi alat pelengkap seperti loofah, alat yang terbuat dari gambas untuk membersihkan kotoran pada kulit, serta kapas yang dapat dipakai ulang,” jelasnya.
Untuk menjangkau pasar yang lebih luas, Gracious Project gencar memasarkan produknya secara online terutama melalui ecommerce. Diakui olehnya bahwa penjualan produk perawatan tubuh terus melesat di ecommerce.
Untuk diketahui, berdasarkan data Tokopedia, kategori Perawatan Tubuh seperti body lotion, hair conditioner dan hair mask menjadi beberapa produk terlaris pada semester I 2023 dibandingkan semester I 2022, dengan rata-rata peningkatan transaksi lebih dari 5 kali lipat.
"Bagi saya, apa pun yang kita lakukan harus memberi dampak bagi lingkungan sekitar dan memiliki prinsip yang kuat dalam berbisnis," katanya.
Merek kosmetik lokal natural lainnya ialah Esqa Cosmetics. Tak hanya terbuat dari bahan alami yang aman untuk kulit, Esqa Cosmetics juga meracik beragam produk makeup berkonsep vegan, yakni tidak menggunakan bahan hewani dalam kandungannya. Berdiri sejak 2016, produk-produk Esqa kini telah merambah pasar Asia Tenggara seperti Vietnam, Singapura, dan Malaysia.
Co-founder sekaligus CPO ESQA Cosmetics Kezia Trihatmanto mengatakan produk makeup yang paling dicari masyarakat saat ini adalah lip tint dan complexion (kompleksion). Dia menambahkan dari seluruh penjualan makeup Esqa, kompleksion masih menjadi produk dengan market share atau pangsa pasar utama yakni sebesar 40 persen. "Produk kompleksion itu memang nomor satu di Indonesia," jelasnya.
Untuk produk kompleksion, Esqa juga menawarkan shade warna yang variatif mengikuti warna-warna kulit orang Indonesia. Kezia menjelaskan saat ini, Esqa telah memiliki 10 shade warna untuk sejumlah produk kompleksion seperti bedak, cushion, foundation, dan concealer.
Untuk mendapatkan kesepuluh shade tersebut, Esqa pun melakukan proses riset dan pengembangan (R&D) produk dengan waktu yang cukup lama. "Soalnya untuk mendapatkan undertone serta shade yang benar dan beragam," katanya.
Dalam prosesnya, mereka menggunakan benchmark dari para staf yang dianggap mewakili warna-warna kulit masyarakat Indonesia mulai dari tipe kulit light to medium, light, medium, tanned, deep, dan tanned to deep, plus dengan undertone yang beragam pula. "Semua [produk] kita teruji dermatolog, klinik, dan laboratorium, juga non-comedogenic," imbuhnya.
Sampai saat ini, Esqa telah mengeluarkan lebih dari 120 produk makeup. Selain riasan wajah, Esqa juga telah merilis beberapa produk skincare khusus untuk menunjang perlindungan kulit sebelum makeup seperti essence, sunscreen stik, dan anti-pollution face mist.
Baca juga: Hypereport: Rokok Elektrik hingga Kosmetik, Produk Gaya Hidup yang Mengancam Kesehatan
Editor: Puput Ady Sukarno
Laporan hasil riset dari Kedutaan Besar Republik Indonesia Brussel tahun 2021 menyebutkan tren bisnis kosmetik natural berkembang pesat di pasar global khususnya Eropa dengan nilai 77 miliar euro.
Secara holistik, pasar berpendapat bahwa produk bahan alami dipandang lebih memiliki nilai keberlanjutan karena rendah atas bahan kimia dan efek samping terhadap lingkungan. Di samping itu, konsumen juga menghindari produk bermuatan ftalat dan natrium sulfat.
Baca juga: Begini Tren Kosmetik Medik, Tak Sebatas Filler atau Botox
Sementara itu, data yang dirilis oleh Sociolla pada 2021 juga melaporkan bahwa pasar brand kecantikan berbahan alami memiliki pertumbuhan positif sebesar 18,36 persen dibandingkan pada 2020.
Salah satu brand lokal yang menawarkan produk skincare alami adalah Gracious Project yang berbasis di Bali. Kehadiran Gracious Project berawal dari hobi sang pemilik, yaitu Gracia Chandra yang senang meracik essential oils dan berbagai produk perawatan tubuh dengan bahan natural.
Memiliki latar belakang sebagai formulator yang bisa membuat formula untuk bahan kesehatan atau kecantikan, mendorong Gracia untuk membuat produk perawatan tubuh dengan bahan natural, salah satunya sabun berbahan alami. Akhirnya, Gracia mendirikan usaha skincare alami Gracious Project pada 2020. "Saat pandemi, banyak orang yang mencari produk perawatan tubuh dan skincare untuk keluarga," katanya.
Ilustrasi produk skincare alami. (Sumber gambar: Gracious Project)
Gracia menjelaskan produk-produk skincare Gracious Project terbuat dari bahan alami yang diperoleh dari petani lokal. Gracious Project bekerja sama dengan petani lokal penghasil minyak kelapa atau virgin coconut oil (VCO) di Lombok Utara dan petani lokal minyak calendula di Malang.
"Ada juga perajin Bali dan Yogyakarta yang memproduksi alat pelengkap seperti loofah, alat yang terbuat dari gambas untuk membersihkan kotoran pada kulit, serta kapas yang dapat dipakai ulang,” jelasnya.
Untuk menjangkau pasar yang lebih luas, Gracious Project gencar memasarkan produknya secara online terutama melalui ecommerce. Diakui olehnya bahwa penjualan produk perawatan tubuh terus melesat di ecommerce.
Untuk diketahui, berdasarkan data Tokopedia, kategori Perawatan Tubuh seperti body lotion, hair conditioner dan hair mask menjadi beberapa produk terlaris pada semester I 2023 dibandingkan semester I 2022, dengan rata-rata peningkatan transaksi lebih dari 5 kali lipat.
"Bagi saya, apa pun yang kita lakukan harus memberi dampak bagi lingkungan sekitar dan memiliki prinsip yang kuat dalam berbisnis," katanya.
Merek kosmetik lokal natural lainnya ialah Esqa Cosmetics. Tak hanya terbuat dari bahan alami yang aman untuk kulit, Esqa Cosmetics juga meracik beragam produk makeup berkonsep vegan, yakni tidak menggunakan bahan hewani dalam kandungannya. Berdiri sejak 2016, produk-produk Esqa kini telah merambah pasar Asia Tenggara seperti Vietnam, Singapura, dan Malaysia.
Co-founder sekaligus CPO ESQA Cosmetics Kezia Trihatmanto mengatakan produk makeup yang paling dicari masyarakat saat ini adalah lip tint dan complexion (kompleksion). Dia menambahkan dari seluruh penjualan makeup Esqa, kompleksion masih menjadi produk dengan market share atau pangsa pasar utama yakni sebesar 40 persen. "Produk kompleksion itu memang nomor satu di Indonesia," jelasnya.
Untuk produk kompleksion, Esqa juga menawarkan shade warna yang variatif mengikuti warna-warna kulit orang Indonesia. Kezia menjelaskan saat ini, Esqa telah memiliki 10 shade warna untuk sejumlah produk kompleksion seperti bedak, cushion, foundation, dan concealer.
Untuk mendapatkan kesepuluh shade tersebut, Esqa pun melakukan proses riset dan pengembangan (R&D) produk dengan waktu yang cukup lama. "Soalnya untuk mendapatkan undertone serta shade yang benar dan beragam," katanya.
Dalam prosesnya, mereka menggunakan benchmark dari para staf yang dianggap mewakili warna-warna kulit masyarakat Indonesia mulai dari tipe kulit light to medium, light, medium, tanned, deep, dan tanned to deep, plus dengan undertone yang beragam pula. "Semua [produk] kita teruji dermatolog, klinik, dan laboratorium, juga non-comedogenic," imbuhnya.
Sampai saat ini, Esqa telah mengeluarkan lebih dari 120 produk makeup. Selain riasan wajah, Esqa juga telah merilis beberapa produk skincare khusus untuk menunjang perlindungan kulit sebelum makeup seperti essence, sunscreen stik, dan anti-pollution face mist.
Baca juga: Hypereport: Rokok Elektrik hingga Kosmetik, Produk Gaya Hidup yang Mengancam Kesehatan
Editor: Puput Ady Sukarno
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.