manfaat temulawak tidak kalah dibanding dengan ginseng yang menjadi obat herbal andalan Korea Selatan (sumber gambar Unsplash/Julia Topp)

Punya Banyak Potensi & Manfaat, Menkes Ingin Temulawak Sepopuler Ginseng dari Korea

09 November 2023   |   16:34 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Indonesia memiliki kekayaan alam yang sudah tidak perlu diragukan lagi. Sebagai salah satu mega-center keanekaragaman hayati, bahkan di Tanah Air terdapat sekitar 30.000 jenis tumbuhan dengan sebanyak 2.500 di antaranya merupakan tanaman obat.

Salah satu yang kerap dimanfaatkan masyarakat sebagai obat herbal adalah temulawak untuk dijadikan jamu. Sebagai tanaman antibakteri, temulawak juga mengandung berbagai zat yang berfungsi baik bagi tubuh, termasuk xantorrhizol dan kurkuminoid.

Baca juga: Merawat Kekayaan Herbal Indonesia Lewat Rasa yang Lebih Memanjakan Lidah

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, saat ini pihaknya juga tengah membahas kemungkinan temulawak sebagai primadona obat herbal khas Indonesia. Menurutnya, manfaat temulawak juga tidak kalah dibandingkan dengan ginseng yang menjadi obat herbal andalan Korea Selatan.

Adapun hal itu dilakukan melalui Perpres jamu yang belum lama ini ditandatangani Presiden Jokowi. Nantinya, Perpres itu aka dijadikan sebagai pedoman untuk pemanfaatan tanaman herbal sebagai pengembangan dan pemanfaatan jamu tradisional.

"Melalui Perpres ini kita ingin agar ada kemandirian kesehatan di Indonesia. Kita dorong juga obat tradisional agar semakin maju dan banyak masyarakat yang mengkonsumsi jamu," papar Menkes saat memperingati pembukaan Hari Kesehatan Nasional di Jakarta, Kamis (9/11/23).

Selain dimanfaatkan oleh masyarakat, Menkes juga meminta para ahli farmasi untuk terus mengkaji kelebihan dari temulawak. Sebab, jika memiliki kandungan yang lebih potensial, hal tersebut dapat menambah nilai jual saat diekspor ke mancanegara.

Temulawak, papar Menkes bisa menjadi salah satu upaya untuk mencegah kanker hati yang menjadi penyumbang kematian terbanyak di Indonesia setelah kanker paru. Mengutip keterangan ahli, penyakit tersebut tidak hanya disebabkan oleh virus, tapi juga penumpukan lemak atau fatty liver.

"Saya juga ada fatty liver, sudah 10 tahun belum sembuh-sembuh. Obat dari penyakit ini memang susah dicari, tapi kemarin disebut di tanaman obat ada namanya antioksidan kurkumin, yang salah satunya terkandung di tanaman herbal temulawak," terangnya.

Tak hanya itu, agar masyarakat juga semakin giat mengonsumsi jamu, Menkes juga meminta bantuan Wakil Presiden Ma'ruf Amin untuk mempromosikan temulawak. Terlebih di rentang usianya yang sudah melewati kepala tujuh, bisa menjadi contoh untuk tetap menjaga kebugaran meski telah memasuki usia senja.

Menurutnya, rata-rata usia penduduk di Indonesia memang di kisaran 70 tahunan, tapi Wapres telah melewati usia rata-rata tersebut dan masih terlihat bugar. "Saya juga ingin minta bantuan Kemenkes dan bapak Wapres untuk mempromosikan jamu agar semua orang mengikuti langkah bapak untuk ikut minum jamu," katanya.

Dari hasil  beberapa penelitian, temulawak memang bisa dimanfaatkan sebagai antibakteri karena kandungan xantorrhizolnya. Selain itu juga bisa untuk antiradang, antioksidan, dan mampu menghambat pertumbuhan dan perkembangan sel kanker.

Sementara itu, untuk anak-anak yang tidak mau makan, tanaman herbal ini juga  bisa gunakan untuk meningkatkan nafsu makan anak. Gangguan lain yang bisa diatasi temulawak antaranya sakit kandung empedu, masalah lambung, hati, dan banyak lagi.

Selain temulawak, Indonesia juga menghasilkan berbagai tanaman herbal dan rempah yang juga populer di masyarakat. Beberapa di antaranya adalah jahe, serai, kunyit, kencur, sambiloto, dan kapulaga yang kerap juga dijadikan sebagai bahan baku jamu tradisional.

Baca juga: Bermula dari Sakit Tumor, Wanita Ini Sukses Kembangkan Produk Personalisasi Herbal


Editor: Indyah Sutriningrum

 

SEBELUMNYA

Resep Sup Buah Pir, Cocok untuk Meredakan Batuk dan Pilek

BERIKUTNYA

Begini Cara Menjaga Kulit agar Tetap Lembap dan Tidak Bertekstur

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: