Review Buku 1970 Sebuah Novel: Kelindan Sepak Bola dalam Pusaran Politik Brasil
31 October 2023 |
16:22 WIB
Brasil tidak bisa dilepaskan dari sepak bola. Negeri Samba itu bahkan berhasil meraih 5 trofi Piala Dunia dan menjadikannya sebagai negara yang paling banyak tampil dalam Piala Dunia yakni 21 kali sejak ajang tersebut dihelat pada 1930. Sebagaimana sejarah yang terus bergulir, dunia sepak bola di Brasil juga tak bisa dipisahkan dari politik.
Pasalnya, sepak bola ibarat candu bagi banyak orang, lalu perlahan dari sinilah kepentingan-kepentingan politik menungganginya. Pada dekade 1970-an misalnya, pemerintah otoritarian Brasil berhasil memanfaatkan sepak bola sebagai upaya untuk mendistraksi masyarakat. Terutama dari rasa frustasi akibat kekerasan massal, diskriminasi, dan ketidakadilan yang mereka alami.
Baca juga: Daftar Lengkap Juara Piala Dunia dalam Sejarah, Brasil Paling Banyak Angkat Trofi
Kendati begitu, di bawah rezim Emílio Garrastazu Medici, sang diktator ini memiliki cara tersendiri. Dia memahami betul bahwa sepak bola Brasil tengah digilai oleh masyarakat, dan dia pun memastikan pihaknya mampu memanfaatkan hal itu utamanya sat Piala Dunia 1970.
Sementara itu, lanskap dunia global sedang berada dalam fase perang dingin antara AS dan Uni Soviet. Blok Barat dan Blok Timur sedang mencari negara-negara sekutu, khususnya Brasil yang pasca 1964 berhasil dikudeta oleh militer dan menandai awal kediktatoran militer Brasil.
Di tengah gejolak itulah latar buku 1970 Sebuah Novel karya Henrique Schneider ditulis. Terutama lewat sudut pandang pegawai bank bernama Raul Dos Santos Figueira, yang menjadi korban penculikan oleh polisi Brasil saat memburu pelaku teror.
Total, selama sembilan hari, Raul menghadapi berbagai penyiksaan yang dilakukan sekelompok aparat yang menculiknya saat sang protagonis hendak menonton bioskop. Raul dituduh sebagai bagian kelompok Vanguarda Popular Revolucionária (VPR) yang berusaha menculik seorang konsul Amerika.
VPR adalah kelompok perjuangan bersenjata sayap kiri Brasil yang berperang melawan Kediktatoran Militer Brasil. Dibentuk pada 1966 organisasi ini bertujuan untuk mendirikan pemerintahan sosialis di Brasil, meski mereka juga melakukan perampokan bersenjata dan perampokan bank.
Namun, Raul adalah pemuda apolitis yang tidak mengerti mengenai berbagai gejolak dalam dunia politik tersebut. Ironisnya dia tertangkap justru saat Hari Kasih Sayang (Santo Antonio) sedang berlangsung di Brasil yang seharusnya bisa dinikmatinya dengan menonton film kesukaannya di bioskop.
Secara umum, novel setebal 134 halaman ini menceritakan sepenggal kisah kecil dari euforia Piala Dunia 1970 antara Italia vs Brasil. Alur cerita yang digunakan pengarang adalah maju-mundur dengan deskripsi tanggal, tempat, dan waktu di bagian awal yang terdiri dari 22 bab.
Pembaca juga akan diajak menyelami psikologis dari para karakter lain, seperti Irene atau ibu dari Raul, sipir penjara, Raposo, Bos, dan Pablo yang menjadi guru bagi para eksekutor. Tak hanya itu, penerjemahan buku ini juga cukup baik lewat pendekatan penggunaan pronomina seperti Bung atau Mas, dan pemberian catatan kaki pada beberapa istilah asing.
Baca juga: Yuk Coba Buat Pao de Queijo, Olahan Singkong Khas Brasil
Bagi yang ingin mempelajari lanskap politik global, buku ini juga cocok sebagai salah satu bacaan awal terutama dalam menyimak sejarah negara Brasil. Tema cerita yang sederhana dan cara bertutur yang runut juga membuat buku ini mudah dibaca bagi orang yang hanya ingin menikmatinya sebagai sebuah novel.
Data Buku
Editor: Fajar Sidik
Pasalnya, sepak bola ibarat candu bagi banyak orang, lalu perlahan dari sinilah kepentingan-kepentingan politik menungganginya. Pada dekade 1970-an misalnya, pemerintah otoritarian Brasil berhasil memanfaatkan sepak bola sebagai upaya untuk mendistraksi masyarakat. Terutama dari rasa frustasi akibat kekerasan massal, diskriminasi, dan ketidakadilan yang mereka alami.
Baca juga: Daftar Lengkap Juara Piala Dunia dalam Sejarah, Brasil Paling Banyak Angkat Trofi
Kendati begitu, di bawah rezim Emílio Garrastazu Medici, sang diktator ini memiliki cara tersendiri. Dia memahami betul bahwa sepak bola Brasil tengah digilai oleh masyarakat, dan dia pun memastikan pihaknya mampu memanfaatkan hal itu utamanya sat Piala Dunia 1970.
Sementara itu, lanskap dunia global sedang berada dalam fase perang dingin antara AS dan Uni Soviet. Blok Barat dan Blok Timur sedang mencari negara-negara sekutu, khususnya Brasil yang pasca 1964 berhasil dikudeta oleh militer dan menandai awal kediktatoran militer Brasil.
Di tengah gejolak itulah latar buku 1970 Sebuah Novel karya Henrique Schneider ditulis. Terutama lewat sudut pandang pegawai bank bernama Raul Dos Santos Figueira, yang menjadi korban penculikan oleh polisi Brasil saat memburu pelaku teror.
Total, selama sembilan hari, Raul menghadapi berbagai penyiksaan yang dilakukan sekelompok aparat yang menculiknya saat sang protagonis hendak menonton bioskop. Raul dituduh sebagai bagian kelompok Vanguarda Popular Revolucionária (VPR) yang berusaha menculik seorang konsul Amerika.
VPR adalah kelompok perjuangan bersenjata sayap kiri Brasil yang berperang melawan Kediktatoran Militer Brasil. Dibentuk pada 1966 organisasi ini bertujuan untuk mendirikan pemerintahan sosialis di Brasil, meski mereka juga melakukan perampokan bersenjata dan perampokan bank.
Namun, Raul adalah pemuda apolitis yang tidak mengerti mengenai berbagai gejolak dalam dunia politik tersebut. Ironisnya dia tertangkap justru saat Hari Kasih Sayang (Santo Antonio) sedang berlangsung di Brasil yang seharusnya bisa dinikmatinya dengan menonton film kesukaannya di bioskop.
Secara umum, novel setebal 134 halaman ini menceritakan sepenggal kisah kecil dari euforia Piala Dunia 1970 antara Italia vs Brasil. Alur cerita yang digunakan pengarang adalah maju-mundur dengan deskripsi tanggal, tempat, dan waktu di bagian awal yang terdiri dari 22 bab.
Pembaca juga akan diajak menyelami psikologis dari para karakter lain, seperti Irene atau ibu dari Raul, sipir penjara, Raposo, Bos, dan Pablo yang menjadi guru bagi para eksekutor. Tak hanya itu, penerjemahan buku ini juga cukup baik lewat pendekatan penggunaan pronomina seperti Bung atau Mas, dan pemberian catatan kaki pada beberapa istilah asing.
Baca juga: Yuk Coba Buat Pao de Queijo, Olahan Singkong Khas Brasil
Bagi yang ingin mempelajari lanskap politik global, buku ini juga cocok sebagai salah satu bacaan awal terutama dalam menyimak sejarah negara Brasil. Tema cerita yang sederhana dan cara bertutur yang runut juga membuat buku ini mudah dibaca bagi orang yang hanya ingin menikmatinya sebagai sebuah novel.
Data Buku
- Judul: 1970 Sebuah Novel
- Penulis: Henrique Schneider
- Penerjemah: Gladhys Elliona
- Penerbit: Marjin Kiri
- Tahun terbit: Agustus 2023
- Jumlah halaman: 134 halaman
- ISBN: 978-602-0788-44-9
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.