Kopi Es Tak Kie. (Sumber foto: Unsplash/anthoni askaria)

Hypereport: Menjelajah Kuliner Legendaris di Jakarta, dari Glodok hingga Blok M

30 October 2023   |   16:03 WIB
Image
Dika Irawan Asisten Konten Manajer Hypeabis.id

Status Jakarta sebagai ibu kota bolehlah berubah, setelah ada Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur. Akan tetapi tidak dengan labelnya sebagai surganya kuliner. Terutama kuliner legendaris. Kota yang berdiri pada abad 16 ini memiliki ragam kuliner, yang ada sejak zaman baheula. Bahkan, bertahan sampai sekarang.

Menyinggung kuliner legendaris Ibu Kota, memang tidak dapat dipisahkan dari posisi kota ini. Baik itu sebagai pusat kota maupun sentra bisnis. Status itulah yang membuat orang-orang dari berbagai wilayah, tak terkecuali negara lain, untuk mengadu nasib ke kota ini. 
 


Dalam perjalanannya, para pendatang tersebut lantas membentuk komunitas-komunitas di berbagai sudut kota. Di dalamnya, mereka membawa tradisi, termasuk kulinernya. Dari sekadar untuk pengobat rindu, mereka juga mengenalkan kulinernya pada warga lain. 

Jadilah, kawasan pecinan Glodok yang terkenal dengan kuliner khas China. Menteng, yang identik dengan sentuhan Belanda-nya. Selanjutnya, ada Condet, tempat berkumpulnya kuliner-kuliner khas Timur Tengah.

Seiring waktu, pusat-pusat kuliner di Jakarta juga mulai melebar ke arah lain. Kita mengenal Blok M di Jakarta Selatan yang identik dengan kuliner-kuliner daerah, bahkan makanan kekinian. Atau, sekarang kita dikenalkan kawasan PIK sebagai sentra kuliner terbaru. 

Untuk mengingat atau menyegarkan kembali ingatan tentang kuliner legendaris di Jakarta, Hyepabis.id telah mengeksplorasi beberapa tempat kuliner legendaris di Jakarta. Dari barat hingga timur, berikut kabar selengkapnya:


1.  Legenda Kuliner Blok M, Ada Ada Ayam Taliwang Bersaudara hingga Sate Padang Ajo Ramon

Hingga kini, Blok M dikenal sebagai kawasan paling hits yang menjadi tongkrongan wajib muda-mudi di Jakarta. Sejak era kejayaannya pada 1980-1990-an, Blok M disebut-sebut sebagai ikon budaya populer Jakarta karena punya sejumlah tempat yang menarik untuk dikunjungi, tak terkecuali wisata kulinernya yang legendaris.

Spot kuliner legendaris di Blok M misalnya seperti Sarinah Blok M yang berganti nama menjadi Pasaraya Blok M, Aldiron Plaza yang sekarang disebut Blok M Square, PD Pasar Jaya yang jadi cikal bakal Pasar Blok M, Melawai Plaza, kawasan Mayestik, Petogogan, sampai Panglima Polim.


2. Denyut Kuliner Legendaris di Kawasan Elite Ibu Kota

Kawasan Menteng di Jakarta Pusat dikenal sebagai permukiman elite. Di Menteng, rumah-rumah mewah dengan tanah luas mudah dijumpai, dan beberapa di antaranya masih mempertahankan konsep desain arsitektur lokal. Selain hunian, Menteng juga punya deretan bangunan bersejarah, restoran, perkantoran, hingga pusat kebudayaan.

Sejarawan JJ Rizal dalam tulisannya berjudul Menteng: Dari Kota Taman Sampai Kebun Binatang Politik dan Ekonomi menyebutkan bahwa Menteng sejak awal digagas para arsitek terdidik awal abad ke-20 sebagai permukiman modern pertama di Hindia Belanda, untuk istana kaum aristokrasi uang dan politik kolonial.


3. Jejajah Kuliner di Pasar Baru Jakarta, Menikmati Bakmi Gang Kelinci yang Autentik & Segarnya Es Krim Legendaris

Waktui baru menunjukkan pukul 11.00 WIB, tetapi matahari di Jakarta sudah seperti sejengkal di atas kepala. Namun, saya masih bersemangat dan tersenyum. Sebab ini akhir pekan itu, kota metropolitan yang biasanya disesaki lautan kendaraan dan manusia, terasa sedikit lebih lengang. Siang itu, saya sedang membelah ruas Jalan Gunung Sahari menuju Pasar Baru. Tujuannya adalah Gang Kelinci, salah satu sudut di kawasan tersebut yang masih banyak menawarkan sajian kuliner klasik.


4. Menjaga Cita Rasa, Cara Kedai Kopi & Rujak Legendaris di Glodok Bertahan hingga Kini

Kawasan Glodok, Jakarta, tidak hanya kaya akan tradisi, tetapi juga kulinernya. Di tempat ini terdapat berbagai kuliner legendaris, yang ada sejak dahulu kala. Salah satunya, kedai Kopi Es Tak Kie. Kafe ini masih mempertahankan keotentikannya di tengah gempuran kafe-kafe modernan nan kekinian. 

Kedai yang menyediakan kopi itu masih menjadi pilihan banyak orang. Beberapa orang tersohor negeri ini tercatat pernah mengunjungi dan mencicipi nikmatnya kopi di sana. Willy, generasi keempat dari usaha Kopi Es Tak Kie, mengungkapkan bahwa kedai telah melakukan berbagai hal untuk dapat bertahan sampai dengan saat ini, sejak 1927 silam.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Erwin Gutawa Gelar Konser Symphonesia November 2023, Intip Harga Tiket, Cara Beli, dan Line Up Musisi

BERIKUTNYA

Mitos Atau Fakta: Bra Kawat Jadi Pemicu Kanker Payudara

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: