residen Direktur UOB Indonesia Hendra Gunawan (kiri), Ni Nyoman Sani, dan Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid saat pengumuman ajang UOB Painting of The Year 2023 (sumber gambar UOB)

Perupa Ni Nyoman Sani Raih Penghargaan Ajang UOB Painting of the Year Indonesia 2023

25 October 2023   |   21:50 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Kompetisi lukis UOB Indonesia kembali memberi penghargaan dalam ajang UOB Painting of the Year (POY) Indonesia 2023. Menjadi ajang prestise ke-13, tahun ini pemenang utama diberikan pada Ni Nyoman Sani atas karyanya yang bertajuk Tranquility.

Karya perupa asal Bali itu  berhasil mengesankan para juri yang terdiri para pekerja kreatif, dan kurator profesional Indonesia. Termasuk Melati Suryodarmo Agung Hujatnika, dan Heri Pemad, Direktur Kreatif di Sarinah Art District Jakarta sekaligus pendiri Art Jog.

Baca juga: Seniman Farhan Siki Menangi Ajang UOB Painting of the Year Indonesia 2022

Ketua dewan juri UOB Painting of the Year 2023, Melati Suryodarmo mengatakan, sang seniman mampu menunjukkan kemampuan artistik yang kuat dalam membuat lukisan abstrak. Selain itu Sani juga berhasil merepresentasikan alam yang menyerupai sisa-sisa terumbu karang yang kerap ditemukan di kawasan pesisir Sanur. 

"Dengan menyoroti konteks filosofis serta ruang serta pengalaman kehidupan sehari-hari melalui karya seninya, Sani juga telah mengedukasi masyarakat tentang warisan tradisi Bali dan pengaruh alam terhadap psikologi dan budaya spiritualitas,”kata pendiri Studio Plesungan itu.
 

Karya Ni Nyoman Sani bertajuk Tranquility. (sumber gambar Hypeabis.id/Prasetyo Agung Ginanjar)

Karya Ni Nyoman Sani bertajuk Tranquility. (sumber gambar Hypeabis.id/Prasetyo Agung Ginanjar)

Adapun Sani mengatakan bahwa karya seni ini terbarunya itu ingin menggarisbawahi tradisi Bali, di mana sebagian besar ritual didasarkan oleh sistem kalender yang mengikuti siklus alam. Sesuai filosofi Bhuana Agung dan Bhuana Alit, kebudayaan Bali menurutnya mencerminkan adanya kesatuan ritme antara kehidupan manusia dan alam, sehingga membentuk suatu ekosistem yang utuh. 

Dalam hal ini sang seniman juga ingin menggambarkan konstelasi atas ruang dan waktu. Salah satunya lewat persinggungan kosmos Bhuana Agung yang mewakili seluruh alam semesta, dan Bhuana Alit yang merujuk pada jiwa individu yang berada di alam semesta. 

"Melalui karya seni yang saya hasilkan, saya berharap dapat mengingatkan sesama bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam dapat berdampak pada manusia,” papar perupa berusia 48 tahun itu.

Hendra Gunawan, Presiden Direktur UOB Indonesia mengatakan, karya seni Sani juga berhasil mengajak masyarakat untuk mengetahui akar budaya Bali. Dia pun berharap lewat perhelatan tersebut dapat semakin menumbuhkan geliat pasar seni rupa di Indonesia. 

Menurutnya industri seni memang terus berkembang pesat imbas dari pertumbuhan kelas menengah yang meningkat di Tanah Air. Selain itu minat dari pengunjung mancanegara, dan komunitas perupa juga terus berkembang, sehingga pasar seni rupa terus menarik perhatian banyak pihak.

"Di UOB, kami percaya bahwa seni dapat melampaui sekat bahasa, budaya, geografi, dan waktu. Kami juga akan terus berperan aktif dalam mempererat dan memperkuat ikatan komunitas antar kawasan melalui dukungan jangka panjang," terangnya.
 

Beberapa karya finalis UOB Painting of the Year (POY) Indonesia 2023 (sumber gambar Hypeabis.id/Prasetyo Agung Ginanjar)

Beberapa karya finalis UOB Painting of the Year (POY) Indonesia 2023 (sumber gambar Hypeabis.id/Prasetyo Agung Ginanjar)

Sebagai pemenang ajang UOB POY Indonesia 2023, Sani berhak menerima uang tunai sebesar Rp250 juta. Karya seninya juga akan bersaing dengan karya pemenang dari Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam dalam UOB Southeast Asian POY Award yang akan diumumkan pada 8 November 2023 di Singapura. 

Sementara, untuk kategori perupa pendatang baru dimenangi oleh Begok Oner lewat karya berjudul 7°49'03.3”S 110°21 '00.2"E. Perupa berusia 25 tahun asal Yogyakarta yang berhasil meraih penghargaan 13th UOB Most Promising Artist of the Year (Indonesia) itu mengatakan karyanya terinspirasi dari konsep distorsi ruang di dunia maya.

Selain Ni Nyoman Sani dan Begok Oner, ajang UOB of The Year 2023 juga dimenangi oleh Faisal Azhari Palito Perak, Anastasi Astika Pramesti, dan I Gusti Agung Gede Jemana Murti di kategori perupa profesional. Sementara itu di kategori pendatang baru ada juga nama Nathaniel Pius Amaris Heru Brahmana, Sultan Putra, dan Zeta Ranniry Abidin.

Sebagai penyelenggara, UOB Indonesia juga akan memamerkan karya seni dari keseluruhan 46 finalis ajang the 2023 UOB POY Indonesia termasuk delapan karya seni yang keluar sebagai pemenang. Pameran ini terbuka untuk umum setiap hari mulai 26 Oktober-5 November 2023 pukul 10.00-17.00 WIB.

Baca juga: UOB Indonesia Pamerkan Koleksi Karya Seniman Asia Tenggara di Art Jakarta 2022
 
Editor: Dika Irawan 

SEBELUMNYA

4 Alasan Laptop Gaming Lebih Optimal Pakai AI

BERIKUTNYA

Mejeng Perdana di JFW 2024, Tobatenun Bawa Koleksi Masa Rani

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: