Erick Thohir, Menteri BUMN, didampingi oleh Tom Tandio, Art Fair Director, Art Jakarta 2022; Sonny Samuel, Global Markets Director, UOB Indonesia; dan Maya Rizano, Strategic Communications and Brand Head, mengunjungi ruang seni anak Art Jakarta Play di Art Jakarta 2022. (Sumber gambar: UOB Indonesia)

UOB Indonesia Pamerkan Koleksi Karya Seniman Asia Tenggara di Art Jakarta 2022

27 August 2022   |   10:58 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Sebagai mitra utama Art Jakarta 2022, UOB Indonesia menggelar pameran khusus untuk menampilkan koleksi karya dari para seniman Asia Tenggara. Dalam pameran itu, terdapat 30 karya seni dari alumni pemenang penghargaan regional UOB Southeast Asian Painting of the Year (POY).

Mereka adalah Prabu Perdana (2020), Anagard (2019), Suvi Wahyudianto (2018), Gatot Indrajati (2016), Anggar Prasetyo (2015), dan Anton Subiyanto (2014).

Pameran ini juga menampilkan karya pemenang UOB Painting of the Year Singapura, Wong Tze Chau (2019) dan Lester Lee (2013 dan 2021) serta pemenang UOB Painting of the Year Malaysia, Saiful Razman (2021).

Baca juga: Seniman Mulyana Tampilkan Keindahan Bulan Purnama pada Instalasi Rajut

Masing-masing perupa UOB POY menghadirkan beragam tema konseptual dan media yang berbeda, mulai dari media campuran di atas kertas, pensil, minyak dan akrilik di atas kanvas, atau cat semprot di atas aluminium, dimana masing-masing karya merefleksikan pola pikir unik yang dimiliki oleh setiap perupa UOB POY.
 

d

Even After Death, The Departed Lives Life karya Meliantha Muliawan (Bordir pada tyvek 150 x 110 cm)-Sumber gambar: Art Jakarta

Salah satu karya yang menjadi highlight dalam pameran ini yaitu Bahkan Setelah Meninggal, Yang Meninggal Tetap Hidup (Even After Death, The Departed Lives Life) karya Meliantha Muliawan, pemenang UOB Painting of the Year 2021. Karya bordir pada tyvek berdimensi 150x110 cm ini terinspirasi dari salah satu tradisi Tionghoa yakni joss paper.

Joss paper merupakan tradisi merayakan kertas (berbentuk uang & benda sehari-hari) yang dilakukan oleh masyarakat keturunan Tionghoa. Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk persembahan kepada leluhur.

Setelah dibakar, kertas-kertas tersebut dipercaya hadir dalam wujud asli benda yang ditirukan di alam akhirat. Tradisi ini memberikan pemahaman bahwa dunia kehidupan dan kematian sejatinya hidup secara nyata. 

Pada karya ini, seniman membuat replika dari porselen tersebut dengan bahan yang menyerupai kertas. Secara simbolis, seniman mempraktikkan tradisi joss paper sebagai upaya melibatkan diri pada tradisi yang hampir hilang ini.

Seolah mengembalikan benda yang pernah dimiliki oleh leluhur, mengingat sejarah tersebut merupakan cara para seniman memahami kehidupan dalam bermasyarakat sebagai seorang keturunan Tionghoa di Indonesia. 
 

Selain itu, Meliantha juga membuat sebuah karya interaktif dalam ruang seni anak di Art Jakarta Play, persembahan dari UOB. Anak-anak akan diperkenalkan dengan fase serangga dan pepohonan serta membuat tiruan sayap kupu-kupu dan terrarium.

Aktivitas-aktivitas tersebut ditujukan untuk menciptakan kesadaran lingkungan dan menginspirasi anak-anak dalam menjaga kelestarian flora dan fauna.

Karya ini hanya akan menggunakan bahan-bahan alami, seperti limbah furnitur untuk menggantikan pohon hidup, lumut yang diawetkan dan limbah akrilik sebagai sayap kupu-kupu. Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kepekaan anak-anak terhadap alam, terlebih di lingkungan perkotaan yang padat.

Art Jakarta 2022 sendiri menjadi momentum tahun kelima bagi UOB Indonesia sebagai mitra utama pekan seni internasional tersebut. Kolaborasi ini merupakan bagian dari komitmen UOB Indonesia untuk mendukung  perkembangan seni di Asia Tenggara serta mempererat hubungan dengan masyarakat 
sekitar.

Maya Rizano, Strategic Communications and Brand Head, UOB Indonesia, mengatakan pihaknya antusias dapat bermitra dengan Art Jakarta untuk kelima kalinya, guna mendukung seni kontemporer serta perkembangan ekosistem seni secara umum.

"Melalui kerjasama dengan Art Jakarta, kami berharap dapat membuka lebih banyak kesempatan bagi generasi muda untuk mengeksplorasi dan mengapresiasi seni," katanya dalam keterangan resmi, Sabtu (27/8/2022).

Tom Tandio, Art Fair Director Art Jakarta 2022, menuturkan kondisi pandemi yang mulai mereda di Tanah Air menjadi tantangan tersendiri bagi para pelaku seni untuk membangun kembali minat dan dukungan di industri seni. Oleh karena itu, dia pun mengapresiasi dukungan yang diberikan dari para mitra kepada Art Jakarta 2022.

Menurutnya, Art Jakarta menyediakan wadah bagi para perupa untuk mengasah bakat seni dan berbagi kreativitas mereka dengan masyarakat. Bersama dengan mitra lainnya, papar Tom, pihaknya akan terus memperluas ekosistem seni rupa kontemporer yang akan berkontribusi pada kemajuan komunitas seni.

"Kami berharap dapat kembali menggairahkan dan merevitalisasi ekosistem seni melalui pameran Art Jakarta yang bertaraf internasional dan kali ini hadir secara fisik," katanya.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Karya Seniman Jogja Hahan Ada di Jam Tangan, Segini Harganya

BERIKUTNYA

Selain Mencuri Raden Saleh, Ini 5 Film Terbaik Garapan Angga Dwimas Sasongko

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: