Yuk Ikut Kompetisi Seni Rupa UOB Painting of The Year 2023
04 May 2023 |
16:13 WIB
UOB Indonesia kembali menggelar kompetisi seni rupa UOB Painting of the Year. Memasuki tahun ke-13 penyelenggaraannya di Indonesia, ajang ini bertujuan memberi penghargaan kepada seniman dari Asia Tenggara serta memberikan kesempatan untuk memamerkan karya mereka kepada masyarakat luas.
Selain di Indonesia, kompetisi yang digagas sejak 1982 ini juga dilakukan secara berkesinambungan di empat negara Asia lainnya yakni Malaysia, Thailand, Singapura, dan Vietnam. Selama 41 tahun terakhir, ajang ini telah menumbuhkembangkan karier banyak seniman di negara-negara Asia.
Selain itu, ajang ini juga memberikan penghargaan kepada seniman-seniman dari seluruh Asia Tenggara melalui penghargaan UOB Southeast Asian Painting of the Year. Ajang ini mempertemukan kembali para pemenang UOB Painting of the Year (POY) dari masing-masing negara yang berpartisipasi, untuk menentukan karya seni yang dinilai terbaik di antara para seniman.
Maya Rizano selaku Head of Strategic Communications and Brand, UOB Indonesia, mengatakan Indonesia memiliki warisan seni yang kaya dan beragam serta memiliki kekuatan untuk menginspirasi dan mengangkat derajat masyarakat.
Menurutnya, seni dapat membantu memperkaya kehidupan sosial sekaligus memperkuat ikatan masyarakat. Oleh karena itu, katanya, kompetisi ini diharapkan dapat menumbuhkan apresiasi dan pemahaman seni yang lebih besar, sekaligus menyediakan wadah bagi seniman Indonesia untuk menunjukkan bakat dan semangat mereka terhadap seni.
"Dengan adanya rasa kepekaan dan kecintaan pada seni, bisa menjadikan bangsa kita lebih memiliki empati," katanya dalam acara Kick Off UOB Painting of the Year 2023 di Jakarta, Kamis (4/5/2023).
Maya menambahkan bahwa komitmen pihaknya terhadap perkembangan seni rupa Indonesia bukan hanya berhenti pada ajang kompetisi, tetapi juga memberdayakan seni rupa pada berbagai lapisan masyarakat.
Tahun ini, UOB POY mengusung visual yang membentuk bola berkembang yang melambangkan dunia yang mengalami perubahan dan pembaruan konstan, yang diwakili oleh budaya dan identitas yang berbeda. Adapun, desain tersebut terinspirasi oleh karya pemenang UOB Southeast Asian Painting of the Year 2022 bertajuk Dystopia karya seniman Thailand Chomrawi Suksom.
Seniman profesional ialah seniman berpengalaman yang memiliki portofolio karya seni, termasuk pameran tunggal maupun kolektif (tidak termasuk acara kelulusan sekolah) yang diwakili oleh galeri atau pernah mendapatkan penghargaan seni. Sementara seniman pendatang baru adalah mereka yang tengah menekuni pendidikan seni ataupun hobi melukis.
Ada beberapa syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi peserta yakni karya yang dikirimkan berupa seni lukis, bukan karya video, instalasi maupun patung. Berbentuk dua atau tiga dimensi dan relief maksimal ketebalan 5 sentimeter, serta berukuran maksimal 180 cm x 180 cm termasuk bingkai. Adapun, tema, aliran, dan media dari karya seni yang diusung bebas.
Tak hanya karya baru, para peserta juga dapat mengikutsertakan karya seni yang sudah dibuat maksimal 2 tahun, namun tidak pernah ditampilkan ataupun diikutsertakan dalam kompetisi manapun. Adapun, karya seni dapat dikirimkan secara digital melalui UOBandArt.com.
Beberapa poin yang akan menjadi penilaian di kompetisi ini antara lain gagasan yang terkandung, kreativitas, komposisi, dan teknik.
Juri dalam kompetisi UOB POY tahun ini adalah Melati Suryodarmo (Ketua Dewan Juri), seorang perupa pertunjukan dengan pengalaman 20 tahun dengan eksposur lokal dan internasional, Agung Hujatnika, Kurator Independen dan Dosen Institut Teknologi Bandung, serta Heri Pemad, Creative Director Sarinah Art District Jakarta, pendiri Art Bali dan Art Jog.
Nantinya, pemenang UOB POY akan dibagi menjadi dua kategori yakni seniman profesional dan seniman pendatang baru. Bagi seniman profesional, pemenang UOB Painting of the Year akan mendapatkan hadiah utama sebesar Rp250 juta. Selain itu, pemenang kategori Gold akan mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp100 juta, Silver sebesar Rp80 juta, dan Bronze sebesar Rp50 juta.
Sementara itu, bagi seniman pendatang baru, pemenang kategori Most Promising Artist of the Year Award akan mendapatkan hadiah Rp55 juta, Gold sebesar Rp40 juta, Silver sebesar Rp25 juta, dan Bronze sebesar Rp20 juta.
Pemenang UOB POY juga berkesempatan untuk mengikuti UOB Southeast Asian Painting of the Year dan memenangi hadiah uang tunai sebesar SGD13.000, dan program residensi di Fukuoka Asian Art Museum yang dipilih melalui proses seleksi dari dewan juri kompetisi.
Baca juga: Cek 5 Pameran Seni Rupa Sepanjang Mei 2023
Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah timeline dari kompetisi UOB POY 2023.
Editor: M R Purboyo
Selain di Indonesia, kompetisi yang digagas sejak 1982 ini juga dilakukan secara berkesinambungan di empat negara Asia lainnya yakni Malaysia, Thailand, Singapura, dan Vietnam. Selama 41 tahun terakhir, ajang ini telah menumbuhkembangkan karier banyak seniman di negara-negara Asia.
Selain itu, ajang ini juga memberikan penghargaan kepada seniman-seniman dari seluruh Asia Tenggara melalui penghargaan UOB Southeast Asian Painting of the Year. Ajang ini mempertemukan kembali para pemenang UOB Painting of the Year (POY) dari masing-masing negara yang berpartisipasi, untuk menentukan karya seni yang dinilai terbaik di antara para seniman.
Maya Rizano selaku Head of Strategic Communications and Brand, UOB Indonesia, mengatakan Indonesia memiliki warisan seni yang kaya dan beragam serta memiliki kekuatan untuk menginspirasi dan mengangkat derajat masyarakat.
Menurutnya, seni dapat membantu memperkaya kehidupan sosial sekaligus memperkuat ikatan masyarakat. Oleh karena itu, katanya, kompetisi ini diharapkan dapat menumbuhkan apresiasi dan pemahaman seni yang lebih besar, sekaligus menyediakan wadah bagi seniman Indonesia untuk menunjukkan bakat dan semangat mereka terhadap seni.
"Dengan adanya rasa kepekaan dan kecintaan pada seni, bisa menjadikan bangsa kita lebih memiliki empati," katanya dalam acara Kick Off UOB Painting of the Year 2023 di Jakarta, Kamis (4/5/2023).
Maya menambahkan bahwa komitmen pihaknya terhadap perkembangan seni rupa Indonesia bukan hanya berhenti pada ajang kompetisi, tetapi juga memberdayakan seni rupa pada berbagai lapisan masyarakat.
Tahun ini, UOB POY mengusung visual yang membentuk bola berkembang yang melambangkan dunia yang mengalami perubahan dan pembaruan konstan, yang diwakili oleh budaya dan identitas yang berbeda. Adapun, desain tersebut terinspirasi oleh karya pemenang UOB Southeast Asian Painting of the Year 2022 bertajuk Dystopia karya seniman Thailand Chomrawi Suksom.
Ketentuan UOB Painting of the Year 2023
Kompetisi UOB POY 2023 mulai dibuka sejak 4 Mei hingga 15 Agustus 2023. Kompetisi ini terbuka untuk siapapun yang ingin mengikutsertakan karya seninya untuk dilombakan, baik itu seniman profesional maupun pendatang baru.Seniman profesional ialah seniman berpengalaman yang memiliki portofolio karya seni, termasuk pameran tunggal maupun kolektif (tidak termasuk acara kelulusan sekolah) yang diwakili oleh galeri atau pernah mendapatkan penghargaan seni. Sementara seniman pendatang baru adalah mereka yang tengah menekuni pendidikan seni ataupun hobi melukis.
Ada beberapa syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi peserta yakni karya yang dikirimkan berupa seni lukis, bukan karya video, instalasi maupun patung. Berbentuk dua atau tiga dimensi dan relief maksimal ketebalan 5 sentimeter, serta berukuran maksimal 180 cm x 180 cm termasuk bingkai. Adapun, tema, aliran, dan media dari karya seni yang diusung bebas.
Tak hanya karya baru, para peserta juga dapat mengikutsertakan karya seni yang sudah dibuat maksimal 2 tahun, namun tidak pernah ditampilkan ataupun diikutsertakan dalam kompetisi manapun. Adapun, karya seni dapat dikirimkan secara digital melalui UOBandArt.com.
Beberapa poin yang akan menjadi penilaian di kompetisi ini antara lain gagasan yang terkandung, kreativitas, komposisi, dan teknik.
Juri dalam kompetisi UOB POY tahun ini adalah Melati Suryodarmo (Ketua Dewan Juri), seorang perupa pertunjukan dengan pengalaman 20 tahun dengan eksposur lokal dan internasional, Agung Hujatnika, Kurator Independen dan Dosen Institut Teknologi Bandung, serta Heri Pemad, Creative Director Sarinah Art District Jakarta, pendiri Art Bali dan Art Jog.
Nantinya, pemenang UOB POY akan dibagi menjadi dua kategori yakni seniman profesional dan seniman pendatang baru. Bagi seniman profesional, pemenang UOB Painting of the Year akan mendapatkan hadiah utama sebesar Rp250 juta. Selain itu, pemenang kategori Gold akan mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp100 juta, Silver sebesar Rp80 juta, dan Bronze sebesar Rp50 juta.
Sementara itu, bagi seniman pendatang baru, pemenang kategori Most Promising Artist of the Year Award akan mendapatkan hadiah Rp55 juta, Gold sebesar Rp40 juta, Silver sebesar Rp25 juta, dan Bronze sebesar Rp20 juta.
Pemenang UOB POY juga berkesempatan untuk mengikuti UOB Southeast Asian Painting of the Year dan memenangi hadiah uang tunai sebesar SGD13.000, dan program residensi di Fukuoka Asian Art Museum yang dipilih melalui proses seleksi dari dewan juri kompetisi.
Baca juga: Cek 5 Pameran Seni Rupa Sepanjang Mei 2023
Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah timeline dari kompetisi UOB POY 2023.
- 4 Mei-15 Agustus 2023: periode kompetisi
- 16 Agustus-27 September 2023: proses penjurian
- Oktober 2023: penganugerahan pemenang UOB POY 2023
- 7 November 2023: penjurian UOB Southeast Asian Painting of the Year di Singapura
- 8 November 2023: penganugerahan pemenang UOB Southeast Asian Painting of the Year di Singapura.
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.