Jangan Keliru, Begini Perbedaan Darah Rendah dan Kurang Darah
25 October 2023 |
18:00 WIB
Apakah selama ini Genhype mengira bahwa darah rendah dan kurang darah adalah kondisi yang sama? Keduanya memang merupakan situasi yang punya gejala mirip, tapi sebenarnya darah rendah dan kurang darah secara medis berbeda satu sama lain
Apabila kalian pahami dengan saksama, darah rendah dan kurang darah adalah gangguan kesehatan yang tidak sama dalam hal penyebab sampai cara mengobatinya. Darah rendah juga biasa disebut hipotensi, sedangkan kurang darah disebut anemia.
Sebagaimana dikutip dari betterhealth. Simak penjelasan berikut agar kalian lebih paham perbedaan antara darah rendah dan kurang darah.
Baca juga: Kenali Gejala Pecah Pembuluh Darah dan Bagaimana Cara Menanganinya
Dalam dunia kedokteran, tekanan darah rendah dikenal dengan istilah hipotensi. Seseorang dikatakan mempunyai kondisi ini jika tekanan darahnya kurang dari 90/60 mmHg. Angka 90 merupakan tekanan darah saat jantung dalam kondisi berkontraksi (sistolik), sedangkan angka 60 yaitu, tekanan darah saat jantung sedang relaksasi.
Jantung berfungsi memompa darah yang berisikan oksigen ke seluruh tubuh, juga disuplai ke otot dan sel. Maka, pemompaan darah inilah yang membuat adanya tekanan darah. Tekanan darah rendah bisa terlihat seperti hal yang baik untuk dimiliki, tapi kondisi tekanan darah yang terlalu rendah dapat menyebabkan masalah hingga mengancam jiwa.
Kondisi tekanan darah rendah atau hipotensi bisa dipicu oleh berbagai hal seperti kekurangan cairan tubuh (dehidrasi), kehamilan, konsumsi obat-obatan tertentu, pendarahan, penyakit jantung, diabetes, dan lain sebagainya.
Berikut beberapa gejala yang biasa dialami para penderita tekanan darah rendah:
Kadar Hb bisa diketahui dengan melewati pemeriksaan darah lengkap di laboratorium medis. Kalau hasil pemeriksaan laboratorium darah menunjukkan kadar hemoglobin kurang dari 13,5 gram/dL pada pria atau kurang dari 12 gram/dL pada wanita, kondisi medis seperti ini disebut anemia.
Secara medis, anemia terjadi ketika tubuh kekurangan hemoglobin. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh kurangnya asupan zat besi atau vitamin B12 dan asam folat. Selain itu, penyebab anemia yang banyak terjadi adalah akibat perdarahan, kehamilan, sumsum tulang yang gagal memproduksi sel darah, pecah sel darah, dan penyakit ginjal kronis.
Gejala umum yang dirasakan para penderita anemia seperti:
Baca juga: Aman Dikonsumsi, Cek 10 Makanan Kaya Serat untuk Mencegah Kadar Gula Darah Naik
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Apabila kalian pahami dengan saksama, darah rendah dan kurang darah adalah gangguan kesehatan yang tidak sama dalam hal penyebab sampai cara mengobatinya. Darah rendah juga biasa disebut hipotensi, sedangkan kurang darah disebut anemia.
Sebagaimana dikutip dari betterhealth. Simak penjelasan berikut agar kalian lebih paham perbedaan antara darah rendah dan kurang darah.
Baca juga: Kenali Gejala Pecah Pembuluh Darah dan Bagaimana Cara Menanganinya
Darah Rendah
Dalam dunia kedokteran, tekanan darah rendah dikenal dengan istilah hipotensi. Seseorang dikatakan mempunyai kondisi ini jika tekanan darahnya kurang dari 90/60 mmHg. Angka 90 merupakan tekanan darah saat jantung dalam kondisi berkontraksi (sistolik), sedangkan angka 60 yaitu, tekanan darah saat jantung sedang relaksasi.Jantung berfungsi memompa darah yang berisikan oksigen ke seluruh tubuh, juga disuplai ke otot dan sel. Maka, pemompaan darah inilah yang membuat adanya tekanan darah. Tekanan darah rendah bisa terlihat seperti hal yang baik untuk dimiliki, tapi kondisi tekanan darah yang terlalu rendah dapat menyebabkan masalah hingga mengancam jiwa.
Kondisi tekanan darah rendah atau hipotensi bisa dipicu oleh berbagai hal seperti kekurangan cairan tubuh (dehidrasi), kehamilan, konsumsi obat-obatan tertentu, pendarahan, penyakit jantung, diabetes, dan lain sebagainya.
Berikut beberapa gejala yang biasa dialami para penderita tekanan darah rendah:
- Badan terasa lemas
- Pusing hingga pingsan
- Kulit pucat dan dingin
- Pandangan kabur
- Napas pendek dan cepat
- Nadi teraba cepat dan lemah
- Sulit berkonsentrasi
Kurang Darah
Istilah kurang darah merupakan kondisi anemia, dan bukan tekanan darahnya yang rendah. Jadi, anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah. Sel ini mengandung hemoglobin (Hb) yang berfungsi untuk mengikat oksigen dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.Kadar Hb bisa diketahui dengan melewati pemeriksaan darah lengkap di laboratorium medis. Kalau hasil pemeriksaan laboratorium darah menunjukkan kadar hemoglobin kurang dari 13,5 gram/dL pada pria atau kurang dari 12 gram/dL pada wanita, kondisi medis seperti ini disebut anemia.
Secara medis, anemia terjadi ketika tubuh kekurangan hemoglobin. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh kurangnya asupan zat besi atau vitamin B12 dan asam folat. Selain itu, penyebab anemia yang banyak terjadi adalah akibat perdarahan, kehamilan, sumsum tulang yang gagal memproduksi sel darah, pecah sel darah, dan penyakit ginjal kronis.
Gejala umum yang dirasakan para penderita anemia seperti:
- Badan lemas
- Nyeri dada
- Kaki dan tangan terasa dingin
- Sakit kepala
- Sesak napas
- Suara berdenging di telinga (tinnitus)
- Pusing
- Kulit tampak pucat atau justru kekuningan
- Detak jantung menjadi lebih cepat
Baca juga: Aman Dikonsumsi, Cek 10 Makanan Kaya Serat untuk Mencegah Kadar Gula Darah Naik
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.