Kenali Gejala dan Cara Mencegah Dehidrasi saat Perjalanan Mudik
26 March 2025 |
10:15 WIB
Perjalanan ke kampung halaman untuk mudik Lebaran bisa sangat melelahkan, apalagi kalau terjadi macet dan cuaca tidak mendukung. Salah satunya yang harus diwaspadai adalah gejala dehidrasi di tengah perjalanan jarak jauh yang dapat berisiko serius bagi kesehatan dan keselamatan selama berkendara.
Mengutip Mayo Clinic, dehidrasi terjadi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang dikonsumsi, sehingga jumlah air dalam tubuh tidak cukup untuk menjalankan fungsi normalnya. Ketidakseimbangan ini mengganggu kadar garam dan gula dalam tubuh, yang dapat memengaruhi kinerja tubuh secara keseluruhan.
Baca juga: 5 Persiapan Agar Mudik Lebaran Aman & Nyaman
Perjalanan mudik yang panjang dan melelahkan tanpa istirahat yang cukup dapat mengganggu keseimbangan cairan dalam tubuh. Terlebih jika cuacanya sangat panas, tubuh akan banyak kehilangan cairan melalui keringat.
Selain itu, tak sedikit juga orang-orang yang lupa atau malas minum air saat perjalanan karena takut sering ke toilet. Namun sebaliknya, terlalu banyak minum juga bisa meningkatkan frekuensi buang air kecil dan mempercepat kehilangan cairan. Terutama jika mengonsumsi minuman bersoda yang mengandung kafein.
Kondisi medis seperti diabetes, penyakit ginjal, atau gangguan pencernaan juga dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan yang signifikan. Peningkatan suhu tubuh saat demam menyebabkan tubuh kehilangan cairan lebih banyak melalui keringat.
Anak-anak
Orang Dewasa
Dehidrasi yang parah bisa menjadi kondisi darurat medis dan dapat menyebabkan komplikasi serius seperti cedera akibat panas, masalah ginjal dan saluran kemih, serta syok hipovolemik atau penurunan volume darah yang berbahaya. Simak beberapa cara mencegah dehidrasi saat perjalanan mudik.
Mulailah hidrasi tubuh dengan minum banyak air putih beberapa jam sebelum berangkat. Saat di perjalanan pastikan untuk minum air putih secara teratur, bahkan sebelum merasa haus. Bawa botol air minum sendiri supaya tubuh tetap terhidrasi sepanjang perjalanan. Jangan lupa untuk mengisi ulang botol air minum di rest area atau tempat pemberhentian lainnya.
Mengonsumsi makanan dengan kandungan air tinggi dapat membantu mencegah dehidrasi, terutama saat melakukan perjalanan panjang atau dalam kondisi cuaca panas. Buah-buahan seperti semangka, stroberi, jeruk atau sayuran seperti mentimun dan tomat mengandung banyak air.
Mengutip Healthline, semangka mengandung sekitar 92 persen air. Selain menyegarkan buah ini juga kaya akan vitamin A, vitamin C, dan magnesium. Stroberi terdiri dari 91 persen air dan juga kaya akan serat, vitamin C, dan antioksidan yang baik untuk tubuh. Jeruk juga mengandung sekitar 88 persen air, serta kaya akan vitamin C dan potasium yang mendukung sistem imun dan kesehatan jantung.
Sementara mentimun punya kandungan air mencapai 95 persen, juga menyediakan vitamin K, potasium, dan magnesium. Begitupun tomat dengan kandungan air sekitar 94 persen, serta menyediakan vitamin C, vitamin A, dan antioksidan likopen yang baik untuk kesehatan.
Minuman berkafein seperti kopi, teh, minuman bersoda, dan minuman berenergi memiliki efek diutetik yang dapat meningkatkan produksi urine. Mengonsumsi lebih dari 500 mg kafein per hari atau setara dengan sekitar 5 cangkir kopi dapat meningkatkan risiko kehilangan cairan dan dehidrasi.
Pakaian longgar dan berbahan tipis seperti katun atau linen mampu menyerap keringat dengan baik dan memungkinkan sirkulasi udara yang optimal. Ini akan membantu tubuh tetap sejuk dan mengurangi keringat berlebih, sehingga tidak kehilangan cairan selama perjalanan.
Baca juga: 5 Cara Mencegah Dehidrasi Selama Puasa Ramadan
Selain itu, hindari pakaian berwarna gelap, karena cenderung menyerap lebih banyak panas sehingga dapat meningkatkan suhu tubuh dan menyebabkan keringat berlebih.
Berhentilah setiap 2-3 jam untuk meregangkan badan dan menghirup udara segar supaya tubuh dan pikiran kembali segar. Istirahat yang cukup akan membantu menjaga sirkulasi darah dan mencegah kelelahan yang dapat memperburuk dehidrasi.
Mengutip Mayo Clinic, dehidrasi terjadi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang dikonsumsi, sehingga jumlah air dalam tubuh tidak cukup untuk menjalankan fungsi normalnya. Ketidakseimbangan ini mengganggu kadar garam dan gula dalam tubuh, yang dapat memengaruhi kinerja tubuh secara keseluruhan.
Baca juga: 5 Persiapan Agar Mudik Lebaran Aman & Nyaman
Perjalanan mudik yang panjang dan melelahkan tanpa istirahat yang cukup dapat mengganggu keseimbangan cairan dalam tubuh. Terlebih jika cuacanya sangat panas, tubuh akan banyak kehilangan cairan melalui keringat.
Selain itu, tak sedikit juga orang-orang yang lupa atau malas minum air saat perjalanan karena takut sering ke toilet. Namun sebaliknya, terlalu banyak minum juga bisa meningkatkan frekuensi buang air kecil dan mempercepat kehilangan cairan. Terutama jika mengonsumsi minuman bersoda yang mengandung kafein.
Kondisi medis seperti diabetes, penyakit ginjal, atau gangguan pencernaan juga dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan yang signifikan. Peningkatan suhu tubuh saat demam menyebabkan tubuh kehilangan cairan lebih banyak melalui keringat.
Gejala Dehidrasi pada Anak dan Orang Dewasa
Anak-anak
- Mulut anak tampak kering dan bibir pecah-pecah. Mata anak terlihat lebih cekung dari biasanya
- Frekuensi buang air kecil menurun, anak jarang buang air kecil, bahkan tidak buang air kecil selama lebih dari 6–8 jam
- Urine anak berwarna lebih gelap dari biasanya
- Anak tampak lebih rewel atau lemas
- Kulit anak tampak lebih kering dan tubuhnya terasa dingin
- Frekuensi napas anak menjadi lebih cepat dan lebih dalam
Orang Dewasa
- Merasa sangat haus secara terus-menerus
- Mulut terasa kering dan kulit tampak kering
- Jarang buang air kecil
- Urine berwarna lebih gelap dan berbau lebih kuat
- Tubuh terasa lemas dan lelah
- Mengalami pusing atau sakit kepala bagian depan
- Merasa linglung atau mudah marah
Dehidrasi yang parah bisa menjadi kondisi darurat medis dan dapat menyebabkan komplikasi serius seperti cedera akibat panas, masalah ginjal dan saluran kemih, serta syok hipovolemik atau penurunan volume darah yang berbahaya. Simak beberapa cara mencegah dehidrasi saat perjalanan mudik.
1. Penuhi Kebutuhan Cairan Tubuh
Mulailah hidrasi tubuh dengan minum banyak air putih beberapa jam sebelum berangkat. Saat di perjalanan pastikan untuk minum air putih secara teratur, bahkan sebelum merasa haus. Bawa botol air minum sendiri supaya tubuh tetap terhidrasi sepanjang perjalanan. Jangan lupa untuk mengisi ulang botol air minum di rest area atau tempat pemberhentian lainnya.
2. Konsumsi Makanan Kaya Air
Mengonsumsi makanan dengan kandungan air tinggi dapat membantu mencegah dehidrasi, terutama saat melakukan perjalanan panjang atau dalam kondisi cuaca panas. Buah-buahan seperti semangka, stroberi, jeruk atau sayuran seperti mentimun dan tomat mengandung banyak air.Mengutip Healthline, semangka mengandung sekitar 92 persen air. Selain menyegarkan buah ini juga kaya akan vitamin A, vitamin C, dan magnesium. Stroberi terdiri dari 91 persen air dan juga kaya akan serat, vitamin C, dan antioksidan yang baik untuk tubuh. Jeruk juga mengandung sekitar 88 persen air, serta kaya akan vitamin C dan potasium yang mendukung sistem imun dan kesehatan jantung.
Sementara mentimun punya kandungan air mencapai 95 persen, juga menyediakan vitamin K, potasium, dan magnesium. Begitupun tomat dengan kandungan air sekitar 94 persen, serta menyediakan vitamin C, vitamin A, dan antioksidan likopen yang baik untuk kesehatan.
3. Hindari Minuman Berkafein
Minuman berkafein seperti kopi, teh, minuman bersoda, dan minuman berenergi memiliki efek diutetik yang dapat meningkatkan produksi urine. Mengonsumsi lebih dari 500 mg kafein per hari atau setara dengan sekitar 5 cangkir kopi dapat meningkatkan risiko kehilangan cairan dan dehidrasi.
4. Kenakan Pakaian Nyaman dan Berbahan Tipis
Pakaian longgar dan berbahan tipis seperti katun atau linen mampu menyerap keringat dengan baik dan memungkinkan sirkulasi udara yang optimal. Ini akan membantu tubuh tetap sejuk dan mengurangi keringat berlebih, sehingga tidak kehilangan cairan selama perjalanan. Baca juga: 5 Cara Mencegah Dehidrasi Selama Puasa Ramadan
Selain itu, hindari pakaian berwarna gelap, karena cenderung menyerap lebih banyak panas sehingga dapat meningkatkan suhu tubuh dan menyebabkan keringat berlebih.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.