Ilustrasi seseorang yang mengalami pecah pembuluh darah di bagian otak atau kepala (Sumber Foto: Pexels)

Kenali Gejala Pecah Pembuluh Darah dan Bagaimana Cara Menanganinya

10 July 2023   |   18:00 WIB
Image
Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

Tubuh manusia terdiri dari banyak pembuluh darah yang fungsinya mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Darah yang mengalir itu membawa oksigen dan nutrisi yang diperlukan oleh sel, organ, dan jaringan tubuh supaya menjalankan tugasnya dengan baik.

Namun, karena suatu kondisi pembuluh darah seseorang bisa mengalami gangguan, misalnya pecah atau robek. Andre, Dokter Spesialis Neurologi dari Rumah Sakit Pondok Indah menjelaskan bahwa pecah pembuluh darah merupakan suatu kondisi ketika pembuluh darah pecah sehingga menimbulkan gangguan.

"Misalnya orang yang sedang olahraga kemudian tangannya terbentur, maka pembuluh darah di bawah kulit dapat pecah. Hal ini dikenal dengan 'memar' yang menimbulkan kemerahan, kecoklatan, atau keunguan," kata Andre. 

Baca juga: Apa itu Pecah Pembuluh Darah? Yuk Simak Penjelasannya

Kondisi pecah pembuluh darah bisa saja ringan dan tidak mengganggu organ lainnya, tetapi bisa juga berat dan mengancam jiwa. Ini tergantung lokasi dan luas pembuluh darah yang pecah.

Apabila pembuluh darah yang pecah berada di otak, yang dikenal dengan strok perdarahan (strok hemoragik) atau benturan kepala berat yang menyebabkan pecahnya pembuluh darah di otak,  tentu akan menyebabkan masalah serius bahkan berakibat fatal jika tidak cepat ditangani.

"Pecahnya pembuluh darah yang berat seperti pada strok hemoragik biasanya disebabkan oleh hipertensi atau tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dengan baik," katanya.

Kondisi tersebut juga dapat disebabkan oleh adanya gangguan pembuluh darah otak bawaan lahir yang dikenal dengan aneurisma. Strok hemoragik lebih berisiko terjadi pada usia di atas 40 tahun yang tekanan darahnya tidak terkontrol dengan baik.

Lebih lanjut Andre memaparkan, sebagian besar kasus pecah pembuluh darah otak disebabkan oleh beberapa hal seperti tekanan darah tinggi (hipertensi) yang tidak terkontrol hingga mobilitas yang tinggi. Selain itu kecelakaan lalu lintas juga memberikan kontribusi terhadap meningkatnya angka kejadian pecah pembuluh darah otak.

Sebagian kecil lainnya yang dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah adalah kelainan bawaan lahir berupa aneurisma yang dapat pecah kapan saja. Meski begitu, sda juga kebiasaan sehari-hari yang menyebabkan pecahnya pembuluh darah.

"Misalnya terlalu banyak mengonsumsi garam sehingga menyebabkan tekanan darah tinggi tidak terkontrol, kurang olahraga, lalu merokok dan mengkonsumsi alkohol," kata Andre. 
 

Gejala Pecah Pembuluh Darah

Pecahnya pembuluh darah di otak yang terjadi secara mendadak dapat ditandai dengan beberapa gejala seperti sakit kepala hebat, penurunan kesadaran, muntah menyemprot tanpa diawali mual, kejang, dan kelemahan pada salah satu sisi tubuh.

Pecah pembuluh darah merupakan kondisi gawat darurat yang perlu segera ditangani dalam hitungan menit atau jam, apabila tidak segera tertolong maka bisa berakibat fatal. Penanganan yang diberikan tentu berbeda tergantung organ tubuh yang terdampak. Namun tidak jarang pecah pembuluh darah memerlukan tindakan operasi dan perawatan ruang intensif.

"Terapi pengobatan dan waktu pemulihan bergantung pada luasnya perdarahan dan lokasi pecahnya pembuluh darah," jelasnya.

Andre memaparkan, setiap kasus pecah pembuluh darah di otak harus ditangani dengan serius. Sekecil apapun perdarahan yang terjadi di otak harus diperiksakan karena bisa saja perdarahan tersebut meluas. Gejalanya juga tidak muncul bersamaan, melainkan sedikit demi sedikit atau bisa saja baru muncul sekaligus pada kemudian hari.

“Penanganan kasus pecah pembuluh darah melibatkan dokter spesialis neurologi dan dokter spesialis bedah saraf jika perdarahan yang terjadi sangat besar dan membutuhkan operasi,” ujar Andre.

Selain itu, dibutuhkan pula bantuan dokter spesialis penyakit dalam untuk mengatur tekanan darah yang optimal, dokter spesialis gizi klinik untuk mengatur nutrisi dan diet yang optimal, serta dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi untuk proses pemulihan yang optimal.

“Sementara itu, lamanya perawatan bergantung pada luasnya perdarahan yang terjadi serta lokasi terjadinya pecah pembuluh darah di otak,” kata Andre. 

Baca juga: Coiling, Tindakan Intensif Cegah Pecahnya Pembuluh Darah Otak

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah

SEBELUMNYA

Cek 5 Fitur Smartphone Infinix Hot 30 Play, Dijual Rp1 Jutaan

BERIKUTNYA

Festival Musik Lintas Melawai 2023 Siap Digelar, Bawa Nostalgia Era 80-an

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: