Ilustrasi wanita menopause (Sumber gambar : Freepik)

Waspada Komplikasi Kesehatan Saat Menopause, Cegah Sejak Dini Yuk

22 October 2023   |   21:30 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Komplikasi masalah kesehatan kerap terjadi ketika perempuan memasuki fase menopause. Ditandai dengan penurunan kadar hormon seperti estrogen, risiko penyakit degeneratif bisa saja menghampiri. Oleh karena itu, perlu melakukan pencegahan sejak dini untuk meminimalisir dampak yang timbul di masa tua nanti.

Menopause pasti dialami setiap perempuan di seluruh dunia. Fase alami ini ditandai dengan berakhirnya siklus menstruasi secara permanen. Rata-rata perempuan di Indonesia mengalami menopause pada usia 48-52 tahun. 

Baca juga: 4 Kiat Sehat & Nyaman Hadapi Fase Menopause
 
Secara umum, dapat dikatakan bahwa usia menopause di atas 40 tahun. Namun dalam beberapa kasus, perempuan mengalami menopause terlalu dini karena satu dan lain hal.
 
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi menerangkan ketidakseimbangan hormon yang terjadi saat wanita memasuki masa menopause dapat memicu penyakit degeneratif. “Risiko jantung meningkat, permasalahan diabetes, gangguan ginjal juga meningkat,” ujarnya saat berbincang dengan Hypeabis.id beberapa waktu lalu.
 
Oleh karena itu, Adib menyarankan agar wanita sebaiknya mempersiapkan diri secara fisik dan mental sebelum memasuki fase menopause. Terutama jika mengetahui ada risiko yang mengarah kepada penyakit degeneratif. 
 
Sebagai contoh yakni menabung tulang untuk mencegah osteoporosis sejak usia 30 tahun dengan rutin minum susu. Menurutnya menjadi tidak efektif jika minum susu saat wanita sudah mengalami menopause. 
 
Jelang menopause pun masalah kesehatan mental juga harus diperhatikan. Adanya perubahan hormon membuat perempuan gampang berubah suasana hatinya hingga mengalami stres, terutama untuk mereka yang tinggal di perkotaan. Menurut Adib, keluarga harus berperan menjadi support system terbaik pada wanita yang akan memasuki masa menopause.
 
Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan RSIA Grand Family & RSIA Family dr. Henry Leonardo menyebut ada beberapa penyakit dan masalah kesehatan yang sering dikaitkan dengan menopause. Pertama, komplikasi yang paling umum yakni osteoporosis. 
 
Dia menerangkan kehilangan estrogen selama menopause dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang, meningkatkan risiko patah tulang. “Pencegahan osteoporosis bisa melalui diet kaya kalsium, vitamin D, dan olahraga berat serta pemeriksaan densitometri tulang secara teratur,” sarannya. 
 
Kedua, kolesterol tinggi. Terkadang, menopause dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dalam darah, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung. Untuk meminimalisir risiko ini, Henry mengimbau agar para wanita mengatur diet dan gaya hidup sehat, serta perawatan medis jika diperlukan untuk membantu mengendalikan kadar kolesterol.
 
Ketiga, penyakit jantung. Setelah menopause, risiko penyakit jantung meningkat karena penurunan estrogen yang memiliki efek protektif terhadap pembuluh darah. Oleh karena itu, Henry mengimbau agar wanita pasca-menopause perlu memantau tekanan darah, kolesterol, dan gaya hidup sehat untuk mengurangi risiko penyakit jantung.
 
Keempat, penyakit ginjal. Risiko penyakit ginjal juga bisa meningkat setelah menopause. Menghindari tekanan darah tinggi dan diabetes, serta menjaga hidrasi yang baik katanya menjadi faktor penting dalam menjaga kesehatan ginjal.
 
Kelima, kanker payudara dan ovarium. Risiko kanker payudara dan ovarium masih ada setelah menopause. “Medical Check Up (MCU) adalah cara terbaik untuk mendeteksi penyakit ini pada tahap awal,” tegasnya.
 
Keenam, ada pula komplikasi gangguan seksual. Henry menyebut wanita dapat mengalami penurunan libido, rasa sakit saat berhubungan seks, atau kekeringan vagina selama menopause. 
 
Ketujuh, gangguan mood dan kesehatan mental. Henry menyampaikan beberapa wanita mengalami perubahan mood, kecemasan, atau depresi selama menopause. Ini dapat disebabkan oleh perubahan hormon dan tantangan emosional yang muncul akibat perubahan dalam kehidupan dan peran sosial. “Dukungan psikologis atau terapi dapat membantu mengatasi masalah ini,” ucapnya. 
 
Lebih lanjut dia mengungkapkan komplikasi dan risiko kesehatan selama menopause dapat bervariasi. Oleh karenanya, penting melakukan konsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan untuk mencari tahu risiko dan rencana perawatan yang sesuai. Gaya hidup sehat juga dapat membantu mengurangi risiko berbagai komplikasi yang terkait dengan menopause.
 
Adapun menerapkan gaya hidup sehat dapat dilakukan dengan makanan seimbang, berolahraga secara teratur, tidur yang cukup, menghindari rokok serta alkohol. Disarankan juga mulai mengkonsumsi makanan dengan kandungan fitoestrogen tinggi seperti olahan kedelai.

Baca juga: Ladies Ingat! Obesitas sampai Stres Bisa Jadi Faktor Risiko Menopause

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Keharuman Rempah yang Kian Berjarak dalam Aroma Taranoate di ICAD 2023

BERIKUTNYA

Pasar PC Masih Sepi, Produsen Mulai Lirik Fitur Kecerdasan Buatan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: