Pasar PC Masih Sepi, Produsen Mulai Lirik Fitur Kecerdasan Buatan
22 October 2023 |
21:30 WIB
Pengiriman komputer pribadi (PC) secara global terpantau lesu selama kuartal III/2023. Perlambatan terjadi akibat stok yang seret dalam beberapa bulan terakhir, adanya tekanan harga, hingga penyegaran terhadap sistem operasi pada perangkat.
Kendati demikian, kehadiran artificial intelligence dianggap akan menolong industri perangkat keras ini. Dalam laporan bertajuk Worldwide Quarterly Personal Computing Device Tracker yang dirilis International Data Corporation (IDC) awal pekan ini, pengiriman PC secara global turun 7,6 persen dibandingkan tahun lalu. Adapun pada 2023, jumlah komputer yang terkirim secara global sebesar 66,2 juta unit, sementara 2022 mencapai 73,8 unit.
Baca juga: Kenalan dengan xAI, Perusahaan Kecerdasan Artifisial Anyar Buatan Elon Musk
Kendati demikian, kehadiran artificial intelligence dianggap akan menolong industri perangkat keras ini. Dalam laporan bertajuk Worldwide Quarterly Personal Computing Device Tracker yang dirilis International Data Corporation (IDC) awal pekan ini, pengiriman PC secara global turun 7,6 persen dibandingkan tahun lalu. Adapun pada 2023, jumlah komputer yang terkirim secara global sebesar 66,2 juta unit, sementara 2022 mencapai 73,8 unit.
Baca juga: Kenalan dengan xAI, Perusahaan Kecerdasan Artifisial Anyar Buatan Elon Musk
Dampak yang cukup besar dirasakan oleh raksasa teknologi dari Amerika Serikat, Apple. Pengiriman PC dari perusahaan tersebut turun 23,1 persen dari 9,4 juta unit pada Q2/2023 menjadi 7,2 juta unit pada Q3/2023. Sementara itu, hanya HP Inc yang mengalami peningkatan pengiriman dari 5 vendor teratas yang dilacak IDC. Pengiriman HP Inc tercatat tumbuh 6,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Manajer Riset IDC Jitesh Ubrani menyampaikan lambatnya volume pengiriman Apple karena sempat mandek dalam produksi dan masih dalam tahap pemulihan pasca pandemi Covid-19. Sementara itu, pertumbuhan HP sebagian besar disebabkan oleh normalisasi inventaris perusahaan. “Industri PC berada pada jalur pemulihan yang lambat karena siklus penyegaran perangkat,” tambahnya.
Kondisi penjualan diprediksi pulih pada paruh kedua 2024 seiring tidak lagi diperbaharuinya Windows 10. Sebelum mencapai waktu tersebut, industri PC harus tertatih.
Kendati demikian, Ubrani menyebut perlambatan dalam industri ini memberikan peluang bagi rantai pasok untuk mengeksplorasi opsi pengadaan dan produksi di luar Tiongkok. Selain itu, menurut Wakil Ketua Bidang Riset, Perangkat, & Tampilan IDC Linn Huang, artificial intelligence (AI) generatif bisa menjadi terobosan baru bagi industri PC.
Meskipun belum digunakan secara masif di sektor ini, tetapi minat terhadap komputer yang menyematkan teknologi AI cukup tinggi. Huang menyebut bahwa AI menjanjikan perusahaan kemampuan untuk mempersonalisasi pengalaman pengguna pada tingkat yang lebih dalam seraya menjaga privasi dan kedaulatan data.
“Seiring banyaknya perangkat ini [PC menggunakan AI] diluncurkan tahun depan, kami berharap harga jual secara keseluruhan meningkat signifikan," tuturnya.
“Seiring banyaknya perangkat ini [PC menggunakan AI] diluncurkan tahun depan, kami berharap harga jual secara keseluruhan meningkat signifikan," tuturnya.
John Roese, Chief Technology Officer Global Dell Technologies menyampaikan, selama lebih dari 5 tahun, setiap produk yang dibuat Dell memiliki mesin kecerdasan di dalamnya. “Karena kami percaya bahwa produk kami merupakan kombinasi perangkat keras, perangkat lunak, dan kecerdasan,” tegasnya.
Perusahaan katanya membangun sistem yang mengoptimalkan penggunaan AI. Produk pertama yang menyematkan kecerdasan buatan yakni DSS 8440. Dirilis pada 2019 lalu, ini adalah server berskala besar dengan 2 CPU dan 20 akselerator di dalamnya.
Seiring dengan AI Generatif, eksplorasi pun semakin masif. Namun peningkatan terpantau pada penjualan server, penyimpanan data, dan infrastruktur terkait, sementara bisnis PC-nya terbilang stagnan.
Alhasil, perusahaan teknologi ini mengubah lanskap bisnisnya mengingat divisi pusat data menjadi segmen yang lebih menguntungkan. Presiden Dell untuk Asia Pasifik dan Jepang Peter Marrs mengungkapkan perusahaannya memiliki pesanan tertunda senilai lebih dari $2 miliar untuk server yang dirancang khusus memenuhi tuntutan beban kerja AI. Jumlah ini terus bertambah dengan semakin banyaknya kesepakatan yang terjalin.
“Peluang besar, area pertumbuhan besar itu tepat di ruang kemudi kami. Kami membicarakan tentang desain yang telah divalidasi, hal-hal yang kami hadirkan, dan kerja sama dengan mitra untuk mewujudkan hal ini,” tutur Marrs.
Sementara itu, perusahaan teknologi asal Tiongkok, Asus, juga sangat memperhatikan AI dalam pengembangan produk PC-nya. Seperti yang disematkan pada Vivobook Go 15 OLED. Laptop ini memiliki fitur AI noise-cancelling technology yang dapat menghilangkan kebisingan suara latar yang tidak diinginkan.
Di beberapa tipe laptop Asus lainnya juga menyematkan AI camera yang dapat meningkatkan kecerahan gambar. Head of PR Asus Indonesia Muhammad Firman mengatakan industri AI sedang naik daun. Banyak konsumen yang menginginkan agar laptop bisa membuat karakter anime menggunakan AI.
“Nanti di seri gaming ROG, sudah gunakan RTX series, akan diarahkan ke sana. Bukan cuma gaming, tetapi juga akan kita arahan bagaimana memanfaatkan teknologi NVIDIA di laptop gaming itu untuk membuat konten berbasis AI,” ungkapnya kepada Hypeabis.id,
Sejauh ini, Asus katanya masih fokus untuk menyematkan teknologi AI di kamera maupun audio pada jajaran laptopnya. Kendati demikian, Firman menyebut pihaknya melalui tim penelitian dan pengembangan dalam menghadirkan pengalaman baru menggunakan AI.
Baca juga: Mengenal Organoid Intelligence, Teknologi Kecerdasan yang Disebut Lebih Canggih Dari AI
Editor: Dika Irawan
Sementara itu, perusahaan teknologi asal Tiongkok, Asus, juga sangat memperhatikan AI dalam pengembangan produk PC-nya. Seperti yang disematkan pada Vivobook Go 15 OLED. Laptop ini memiliki fitur AI noise-cancelling technology yang dapat menghilangkan kebisingan suara latar yang tidak diinginkan.
Di beberapa tipe laptop Asus lainnya juga menyematkan AI camera yang dapat meningkatkan kecerahan gambar. Head of PR Asus Indonesia Muhammad Firman mengatakan industri AI sedang naik daun. Banyak konsumen yang menginginkan agar laptop bisa membuat karakter anime menggunakan AI.
“Nanti di seri gaming ROG, sudah gunakan RTX series, akan diarahkan ke sana. Bukan cuma gaming, tetapi juga akan kita arahan bagaimana memanfaatkan teknologi NVIDIA di laptop gaming itu untuk membuat konten berbasis AI,” ungkapnya kepada Hypeabis.id,
Sejauh ini, Asus katanya masih fokus untuk menyematkan teknologi AI di kamera maupun audio pada jajaran laptopnya. Kendati demikian, Firman menyebut pihaknya melalui tim penelitian dan pengembangan dalam menghadirkan pengalaman baru menggunakan AI.
Baca juga: Mengenal Organoid Intelligence, Teknologi Kecerdasan yang Disebut Lebih Canggih Dari AI
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.