Kita Muda Kreatif Inclusive Showcase Sukses Promosikan Budaya & Ekonomi Lokal
20 October 2023 |
16:13 WIB
UNESCO Jakarta dan Citi Indonesia bersama-sama menyelenggarakan kegiatan Kita Muda Kreatif Inclusive Showcase pada 19 Oktober sampai 20 Oktober 2023. Digelar di Annika Linden Center, Denpasar, Bali pameran ini menjadi ajang para pelaku usaha muda dan disabilitas memamerkan berbagai kreasi produk mereka.
Program Kita Muda Kreatif dari UNESCO Jakarta dan Citi Indonesia telah memberdayakan lebih dari seribu wirausaha muda di Indonesia sejak 2017. Melalui program ini, para wirausahawan lokal mendapatkan dukungan pemberdayaan melalui kegiatan pengembangan usaha dengan tujuan pelestarian budaya.
Sebanyak 500 di antaranya telah mendapatkan pelatihan pengembangan usaha secara penuh dan 400 bantuan branding untuk usahanya. Program ini telah menyelenggarakan lebih dari 130 lokakarya daring, 8 pasar virtual, dan melibatkan lebih dari 500 siswa dari berbagai sekolah dan universitas.
Baca juga: Transformasi Digital Bikin Ritel Tradisional Naik Kelas, Begini Keuntungannya
Pada 2023, Kita Muda Kreatif mulai menyasar wirausaha muda penyandang disabilitas di tiga provinsi: Bali, Jawa Tengah, dan Yogyakarta. Kreasi produk mereka kini dipajang di Kita Muda Kreatif Inclusive Showcase. Mereka juga mendapatkan bantuan pendampingan pengembangan usaha, legalitas usaha, digital marketing hingga dukungan untuk branding.
Owner Goal Kitchen Luh Dessy Setyawati, salah satu disabilitas di program Kita Muda Kreatif mengatakan usaha makanan lokal yang dikerjakannya kini menjadi lebih tertata, terutama dalam hal promosi dan branding. Melalui program ini, dia mengaku telah mendapatkan berbagai pengetahuan menarik tentang pengembangan usaha.
Dia berharap usaha kulinernya bisa lebih berkembang lagi. "Tentu tujuannya adalah untuk perbaikan ekonomi. Namun, lebih dari itu, saya ingin membuktikan bahwa disabilitas juga mampu berdiri di atas kaki kita sendiri," ungkapnya kepada Hypeabis.id, Jumat (20/10).
Sementara itu, di workshop tempat bekerjanya, Ida Ayu Harmaita Wijayanti, pemilik Anacaraka Butik juga menyebut usahanya kini jadi lebih mengalami kemajuan. Perempuan yang akrab disapa Dayu ini membuat usaha di bidang fesyen handmade, dengan ciri khas goresan lukisan khas bertema budaya.
Ida Ayu juga mengaku senang mengikuti program ini. Terlebih dia bisa bertemu langsung dengan Direktur UNESCO Jakarta serta memperkenalkan karyanya kepadanya. "Saya berharap dapat berdampak positif terhadap Anacaraka sebagai salah satu usaha fesyen yang mengangkat budaya Bali," tuturnya.
Segendang sepenarian, Ellida Pande di showcase kali ini juga memamerkan bisnis jamu tradisionalnya bernama Padma Herbal. Dia banyak mengolah tanaman herbal menjadi berbagai produk kekinian yang mudah dikonsumsi, dan dengan rasa yang lebih enak.
“Salah satu kegiatan yang berkesan dan membanggakan adalah mendapatkan pendampingan branding dan berkesempatan sharing di event internasional World Conference on Creative Economy G20 2022," tuturnya.
Baca juga: Goresan Budaya di Fesyen Anacaraka, Saat Pelestarian Budaya Jadi Lebih Kekinian
Sebagai bagian dari rangkaian acara Kita Muda Kreatif Inclusive Showcase, pengunjung yang datang di pameran dapat berinteraksi dengan kelompok penyandang disabilitas, yang didukung oleh program melalui tur fasilitas di ALC dan pertunjukan seni yang ditampilkan oleh para pemuda binaan.
“Kami sangat bangga dengan kemajuan wirausaha muda kreatif di Bali. Tahun ini para wirausaha muda kreatif ini juga akan mempelajari bagaimana menginisasi kolaborasi kerja yang inklusif dengan rekan usaha penyandang disabilitas. Dengan demikian program ini bisa membantu pengembangan iklim usaha kreatif yang inklusif dan berdampak positif buat masyarakat luas,” ujar Maki Katsuno-Hayashikawa, selaku Direktur dan Perwakilan UNESCO Jakarta.
Puni A. Anjungsari, Country Head of Public Affairs Citi Indonesia menyatakan melalui rangkaian program ini, pihaknya memberikan pemahaman dan keterampilan bisnis kepada wirausaha muda agar dapat meningkatkan daya saing mereka.
Selain itu, mereka juga ingin meningkatkan akses terhadap produk dan layanan keuangan bagi para wirausaha muda, yang ditujukan untuk mendukung peningkatan literasi dan inklusi keuangan nasional.
"Semoga para wirausaha muda yang berada di lokasi sekitar warisan budaya dan destinasi pariwisata prioritas di Indonesia dapat memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian lokal.” tuturnya.
Rangkaian kegiatan Kita Muda Kreatif Inclusive Showcase ini turut menyelenggarakan acara penyerahan dukungan Branding Inklusif berupa kartu nama, brosur, label merek, dan desain kemasan baru kepada wirausaha muda penyandang disabilitas.
Selain dukungan pengembangan branding atau jenama, program Kita Muda Kreatif juga memberikan pelatihan untuk pengembangan keterampilan promosi bisnis dan literasi keuangan.
Baca juga: Merawat Kekayaan Herbal Indonesia Lewat Rasa yang Lebih Memanjakan Lidah
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Program Kita Muda Kreatif dari UNESCO Jakarta dan Citi Indonesia telah memberdayakan lebih dari seribu wirausaha muda di Indonesia sejak 2017. Melalui program ini, para wirausahawan lokal mendapatkan dukungan pemberdayaan melalui kegiatan pengembangan usaha dengan tujuan pelestarian budaya.
Sebanyak 500 di antaranya telah mendapatkan pelatihan pengembangan usaha secara penuh dan 400 bantuan branding untuk usahanya. Program ini telah menyelenggarakan lebih dari 130 lokakarya daring, 8 pasar virtual, dan melibatkan lebih dari 500 siswa dari berbagai sekolah dan universitas.
Baca juga: Transformasi Digital Bikin Ritel Tradisional Naik Kelas, Begini Keuntungannya
Pada 2023, Kita Muda Kreatif mulai menyasar wirausaha muda penyandang disabilitas di tiga provinsi: Bali, Jawa Tengah, dan Yogyakarta. Kreasi produk mereka kini dipajang di Kita Muda Kreatif Inclusive Showcase. Mereka juga mendapatkan bantuan pendampingan pengembangan usaha, legalitas usaha, digital marketing hingga dukungan untuk branding.
Owner Goal Kitchen Luh Dessy Setyawati, salah satu disabilitas di program Kita Muda Kreatif mengatakan usaha makanan lokal yang dikerjakannya kini menjadi lebih tertata, terutama dalam hal promosi dan branding. Melalui program ini, dia mengaku telah mendapatkan berbagai pengetahuan menarik tentang pengembangan usaha.
Dia berharap usaha kulinernya bisa lebih berkembang lagi. "Tentu tujuannya adalah untuk perbaikan ekonomi. Namun, lebih dari itu, saya ingin membuktikan bahwa disabilitas juga mampu berdiri di atas kaki kita sendiri," ungkapnya kepada Hypeabis.id, Jumat (20/10).
Sementara itu, di workshop tempat bekerjanya, Ida Ayu Harmaita Wijayanti, pemilik Anacaraka Butik juga menyebut usahanya kini jadi lebih mengalami kemajuan. Perempuan yang akrab disapa Dayu ini membuat usaha di bidang fesyen handmade, dengan ciri khas goresan lukisan khas bertema budaya.
Ida Ayu juga mengaku senang mengikuti program ini. Terlebih dia bisa bertemu langsung dengan Direktur UNESCO Jakarta serta memperkenalkan karyanya kepadanya. "Saya berharap dapat berdampak positif terhadap Anacaraka sebagai salah satu usaha fesyen yang mengangkat budaya Bali," tuturnya.
Segendang sepenarian, Ellida Pande di showcase kali ini juga memamerkan bisnis jamu tradisionalnya bernama Padma Herbal. Dia banyak mengolah tanaman herbal menjadi berbagai produk kekinian yang mudah dikonsumsi, dan dengan rasa yang lebih enak.
“Salah satu kegiatan yang berkesan dan membanggakan adalah mendapatkan pendampingan branding dan berkesempatan sharing di event internasional World Conference on Creative Economy G20 2022," tuturnya.
Baca juga: Goresan Budaya di Fesyen Anacaraka, Saat Pelestarian Budaya Jadi Lebih Kekinian
Kita Muda Kreatif Inclusive Showcase (Sumber gambar: Chelsea Venda/Hypeabis.id)
“Kami sangat bangga dengan kemajuan wirausaha muda kreatif di Bali. Tahun ini para wirausaha muda kreatif ini juga akan mempelajari bagaimana menginisasi kolaborasi kerja yang inklusif dengan rekan usaha penyandang disabilitas. Dengan demikian program ini bisa membantu pengembangan iklim usaha kreatif yang inklusif dan berdampak positif buat masyarakat luas,” ujar Maki Katsuno-Hayashikawa, selaku Direktur dan Perwakilan UNESCO Jakarta.
Puni A. Anjungsari, Country Head of Public Affairs Citi Indonesia menyatakan melalui rangkaian program ini, pihaknya memberikan pemahaman dan keterampilan bisnis kepada wirausaha muda agar dapat meningkatkan daya saing mereka.
Selain itu, mereka juga ingin meningkatkan akses terhadap produk dan layanan keuangan bagi para wirausaha muda, yang ditujukan untuk mendukung peningkatan literasi dan inklusi keuangan nasional.
"Semoga para wirausaha muda yang berada di lokasi sekitar warisan budaya dan destinasi pariwisata prioritas di Indonesia dapat memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian lokal.” tuturnya.
Rangkaian kegiatan Kita Muda Kreatif Inclusive Showcase ini turut menyelenggarakan acara penyerahan dukungan Branding Inklusif berupa kartu nama, brosur, label merek, dan desain kemasan baru kepada wirausaha muda penyandang disabilitas.
Selain dukungan pengembangan branding atau jenama, program Kita Muda Kreatif juga memberikan pelatihan untuk pengembangan keterampilan promosi bisnis dan literasi keuangan.
Baca juga: Merawat Kekayaan Herbal Indonesia Lewat Rasa yang Lebih Memanjakan Lidah
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.