Sambut Momen Pesta Politik, Indonesia Kita Siap Pentaskan Lakon Calon Lawan
19 October 2023 |
16:00 WIB
Masyarakat Indonesia sebentar lagi akan melakukan hajatan pesta demokrasi. Momen selebrasi lima tahunan itu selalu menghadirkan berbagai isu dan tema menarik yang bisa dialihwahanakan dalam berbagai bidang kesenian, khususnya medium teater.
Ya, situasi sosial politik di Indonesia belakangan ini memang mulai menghangat menjelang pemilihan presiden. Premis inilah yang coba diangkat oleh Indonesia Kita lewat pertunjukan berjudul Calon Lawan karya sutradara Agus Noor.
Baca juga: Waktu Batu Rumah yang Terbakar, Lakon Duka Akibat Krisis Ekologi dari Teater Garasi
Diproduksi oleh Kayan Production, lakon Calon Lawan akan berlangsung di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki pada 20-21 Oktober 2023. Pada produksi ke-40 ini mereka juga mendapuk aktor dan aktris besar di Tanah Air untuk meramaikan pementasan dalam rangka merayakan karya musisi gaek sawung Jabo itu.
Beberapa di antaranya seperti Butet Kartaredjasa, Cak Lontong, Akbar, Marwoto, dan Inayah Wahid. Ada juga Sri Krishna Encik, Oppie Andaresta, Mucle, Wisben, Joned, Joind Bayu Winanda, serta berkolaborasi dengan para pemain Wushu Inti Bayangan.
Penulis dan Direktur Artistik Indonesia Kita Agus Noor mengatakan, ajang gelaran kesenian biasanya menjadi momen pemanasan bagi publik maupun para kontestan calon presiden sebelum maju berlaga. Namun, mereka biasanya datang ke acara tersebut bukan untuk menonton, tetapi agar disorot dan muncul di banyak media.
“Sebentar lagi ramai pesta elektoral. Kita akan melihat kontestasi para pemimpin untuk mendapatkan panggung pemberitaan. Dan biasanya, pada saat seperti itulah, para pemimpin membutuhkan panggung seni sebagai bagian yang meramaikan panggung politik mereka," kata Agus Noor dalam siaran tertulis.
Sementara itu, pendiri Indonesia Kita, Butet Kartaredjasa berharap lewat pementasan Calon Lawan masyarakat dapat menyambut pesta elektoral dengan santai, gembira, dan tetap kompak meski berbeda pilihan dan pendapat. Terutama bila melihat begitu riuhnya panggung politik pada menjelang akhir tahun ini di Tanah Air.
Menurutnya, kalangan akar rumput tidak perlu sampai harus berseteru di level horizontal, karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di panggung politik. Namun, lewat pertunjukan tersebut dia mencoba mengajak penonton untuk tetap bersatu dan merawat kebhinekaan.
"Cerita ini sangat tepat dipilih dan disajikan menjelang Pilpres 2024. Sebab, hampir semua calon seolah-olah berebut tampil di hampir setiap kesempatan dan acara-acara publik termasuk pertunjukan kebudayaan," katanya.
Sinopsis Calon Lawan
Adapun lakon Calon Lawan akan mengisahkan dunia pertarungan bawah tanah di mana para kelompok saling berebut pengaruh dan kekuasaan. Pertarungan antar dua kelompok yang sama kuat pun terjadi yang melibatkan jagoan-jagoan terbaik dari kedua kubu.
Namun, saat situasi kian menegangkan, muncul beberapa kejadian misterius, yang membuat masing-masing kubu saling curiga. Ada beberapa penyerangan, tapi tak bisa diketahui siapa yang melakukan atau bermain kayu dalam situasi tersebut.
Arkian, keadaan inilah yang kemudian mendorong munculnya dugaan bahwa ada jagoan misterius, sosok yang tak terlihat, yang bergerak cepat melebihi bayangan, dengan kesaktian yang tak tertandingi. Jagoan yang memiliki kemampuan membunuh lebih cepat dari malaikat maut.
Tak hanya itu, sebagai lawan sosok tersebut seolah menjadi sosok tak terlihat, tetapi memiliki kekuatan yang hebat. Karena cemas dengan kondisi tersebut, kedua kelompok yang tadinya berseteru kemudian mencoba bersatu untuk melawan sosok tak terlihat itu untuk mengetahui identitasnya yang sebenarnya.
Berbeda dari pementasan sebelumnya, lakon Calon Lawan akan memasukkan seni bela diri wushu untuk memunculkan nuansa persaingan dan pertarungan antara lawan-lawan yang tengah beradu kekuatan. Jalinan cerita ini akan mengingatkan para penonton pada kisah- kisah silat dan bela diri.
Namun, di sisi lain penonton juga akan diajak untuk menyadari bahwa pertarungan antar kelompok yang kemudian malah bersatu, juga muncul di panggung politik. Adapun, dalam pementasan kali ini juga akan digawangi oleh Arie Pekar dari Jakarta Street Music, dan dimeriahkan juga oleh para penari dari Dansity yang dikoreografi oleh Josh Marcy.
Baca juga: Program Altermatter Jadi Ajang Kolaborasi Seniman Inggris-Indonesia Merespons Isu Lingkungan
Editor: Indyah Sutriningrum
Ya, situasi sosial politik di Indonesia belakangan ini memang mulai menghangat menjelang pemilihan presiden. Premis inilah yang coba diangkat oleh Indonesia Kita lewat pertunjukan berjudul Calon Lawan karya sutradara Agus Noor.
Baca juga: Waktu Batu Rumah yang Terbakar, Lakon Duka Akibat Krisis Ekologi dari Teater Garasi
Diproduksi oleh Kayan Production, lakon Calon Lawan akan berlangsung di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki pada 20-21 Oktober 2023. Pada produksi ke-40 ini mereka juga mendapuk aktor dan aktris besar di Tanah Air untuk meramaikan pementasan dalam rangka merayakan karya musisi gaek sawung Jabo itu.
Beberapa di antaranya seperti Butet Kartaredjasa, Cak Lontong, Akbar, Marwoto, dan Inayah Wahid. Ada juga Sri Krishna Encik, Oppie Andaresta, Mucle, Wisben, Joned, Joind Bayu Winanda, serta berkolaborasi dengan para pemain Wushu Inti Bayangan.
Penulis dan Direktur Artistik Indonesia Kita Agus Noor mengatakan, ajang gelaran kesenian biasanya menjadi momen pemanasan bagi publik maupun para kontestan calon presiden sebelum maju berlaga. Namun, mereka biasanya datang ke acara tersebut bukan untuk menonton, tetapi agar disorot dan muncul di banyak media.
“Sebentar lagi ramai pesta elektoral. Kita akan melihat kontestasi para pemimpin untuk mendapatkan panggung pemberitaan. Dan biasanya, pada saat seperti itulah, para pemimpin membutuhkan panggung seni sebagai bagian yang meramaikan panggung politik mereka," kata Agus Noor dalam siaran tertulis.
Sementara itu, pendiri Indonesia Kita, Butet Kartaredjasa berharap lewat pementasan Calon Lawan masyarakat dapat menyambut pesta elektoral dengan santai, gembira, dan tetap kompak meski berbeda pilihan dan pendapat. Terutama bila melihat begitu riuhnya panggung politik pada menjelang akhir tahun ini di Tanah Air.
Menurutnya, kalangan akar rumput tidak perlu sampai harus berseteru di level horizontal, karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di panggung politik. Namun, lewat pertunjukan tersebut dia mencoba mengajak penonton untuk tetap bersatu dan merawat kebhinekaan.
"Cerita ini sangat tepat dipilih dan disajikan menjelang Pilpres 2024. Sebab, hampir semua calon seolah-olah berebut tampil di hampir setiap kesempatan dan acara-acara publik termasuk pertunjukan kebudayaan," katanya.
Sinopsis Calon Lawan
Adapun lakon Calon Lawan akan mengisahkan dunia pertarungan bawah tanah di mana para kelompok saling berebut pengaruh dan kekuasaan. Pertarungan antar dua kelompok yang sama kuat pun terjadi yang melibatkan jagoan-jagoan terbaik dari kedua kubu.
Namun, saat situasi kian menegangkan, muncul beberapa kejadian misterius, yang membuat masing-masing kubu saling curiga. Ada beberapa penyerangan, tapi tak bisa diketahui siapa yang melakukan atau bermain kayu dalam situasi tersebut.
Arkian, keadaan inilah yang kemudian mendorong munculnya dugaan bahwa ada jagoan misterius, sosok yang tak terlihat, yang bergerak cepat melebihi bayangan, dengan kesaktian yang tak tertandingi. Jagoan yang memiliki kemampuan membunuh lebih cepat dari malaikat maut.
Tak hanya itu, sebagai lawan sosok tersebut seolah menjadi sosok tak terlihat, tetapi memiliki kekuatan yang hebat. Karena cemas dengan kondisi tersebut, kedua kelompok yang tadinya berseteru kemudian mencoba bersatu untuk melawan sosok tak terlihat itu untuk mengetahui identitasnya yang sebenarnya.
Berbeda dari pementasan sebelumnya, lakon Calon Lawan akan memasukkan seni bela diri wushu untuk memunculkan nuansa persaingan dan pertarungan antara lawan-lawan yang tengah beradu kekuatan. Jalinan cerita ini akan mengingatkan para penonton pada kisah- kisah silat dan bela diri.
Namun, di sisi lain penonton juga akan diajak untuk menyadari bahwa pertarungan antar kelompok yang kemudian malah bersatu, juga muncul di panggung politik. Adapun, dalam pementasan kali ini juga akan digawangi oleh Arie Pekar dari Jakarta Street Music, dan dimeriahkan juga oleh para penari dari Dansity yang dikoreografi oleh Josh Marcy.
Baca juga: Program Altermatter Jadi Ajang Kolaborasi Seniman Inggris-Indonesia Merespons Isu Lingkungan
Editor: Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.