5 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Menanam Sayuran dengan Teknik Hidroponik
20 October 2023 |
10:10 WIB
Ada banyak aktivitas yang bisa dilakukan untuk mengisi waktu senggang. Salah satunya adalah budidaya tanaman sayur, yang bahkan bisa jadi inspirasi untuk berbisnis atau sekadar memenuhi kebutuhan pangan domestik. Namun, masalah yang sering dijumpai terkait ini adalah kurangnya lahan untuk menanam.
Jika biasanya Genhype melihat orang menanam sayur langsung di tanah dengan lahan yang lebih luas, maka dengan perkembangan teknologi kalian dapat menggunakan metode hidroponik dalam budidaya sayuran.
Baca juga: Ekonomis dan Menyehatkan, Ini Langkah Menanam Sayuran Hidroponik di Teras Rumah
Yovita Yasintha Bolly, Ketua Program Studi Agroteknologi Universitas Nusa Nipa Indonesia, menjelaskan bahwa hidroponik merupakan salah satu teknik kegiatan budidaya sayuran yang memanfaatkan media tanam, bukan tanah. Jadi, budidaya menggunakan teknik hidroponik sangat cocok diterapkan bagi kalian yang kekurangan lahan.
"Teknik budidaya ini biasanya dilakukan di dalam rumah kaca dengan mediumnya adalah air yang berisi zat hara atau nutrisi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman sayuran atau buah-buahan," katanya kepada Hypeabis.id.
Yovita menjabarkan beberapa hal yang perlu disiapkan sebelum melakukan budidaya sayuran dengan teknik hidroponik. Berikut rinciannya.
Hal lain yang perlu disiapkan selanjutnya adalah media tanam sayuran secara hidroponik. Sebagaimana disebutkan di awal, sebagian orang mungkin mengalami keterbatasan lahan untuk menanam sayur, tapi hal itu bisa diatasi dengan teknik ini.
Vita menyebut, bagi kalian yang tidak punya banyak lahan untuk bercocok tanam, bisa memanfaatkan media tanam lain seperti kapas, arang sekam, kerikil, sabut kelapa, hydroton, dan serat busa dari lelehan gunung berapi atau rockwool.
Pupuk yang dapat digunakan dalam teknik hidroponik adalah pupuk cair atau pupuk padat yang dicairkan, baik itu organik maupun anorganik. Pupuk yang diberikan umumnya harus mengandung nutrisi AB, yakni pupuk A dengan kandungan kalsium serta pupuk B yang mengandung unsur hara mikro dan makro.
Selain itu, dia juga merekomendasikan untuk menggunakan campuran pupuk NPK (Nitrogen, Phospat, Kalium), KCL( Kalium Klorida), dan pupuk gandasil.
Selain beberapa hal di atas, Genhype juga perlu memperhatikan kualitas air yang dibutuhkan untuk tanaman hidroponik. Vita menjelaskan kualitas air yang ideal umumnya adalah yang mengandung kadar mineral 0-50 ppm.
Selain itu, tanaman dapat tumbuh dengan subur di dalam air dengan kadar mineral rendah dan pH optimal yakni pada kisaran 5.5 (kadar mineral) dan 7.5 (ph optimal). Sehingga intensitas penggantian air dalam sistem hidroponik disesuaikan dengan kualitas air yang ada.
Selain itu, pencahayaan yang cukup dalam ruangan juga dibutuhkan untuk pertumbuhan dan produksi tanaman. Cahaya digunakan oleh tanaman sebagai proses fotosintesis sehingga perlu dipastikan mendapat cahaya yang cukup.
Baca juga: Tips Merintis Bisnis Tanaman Hias, Ubah Hobi Menjadi Cuan
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Jika biasanya Genhype melihat orang menanam sayur langsung di tanah dengan lahan yang lebih luas, maka dengan perkembangan teknologi kalian dapat menggunakan metode hidroponik dalam budidaya sayuran.
Baca juga: Ekonomis dan Menyehatkan, Ini Langkah Menanam Sayuran Hidroponik di Teras Rumah
Yovita Yasintha Bolly, Ketua Program Studi Agroteknologi Universitas Nusa Nipa Indonesia, menjelaskan bahwa hidroponik merupakan salah satu teknik kegiatan budidaya sayuran yang memanfaatkan media tanam, bukan tanah. Jadi, budidaya menggunakan teknik hidroponik sangat cocok diterapkan bagi kalian yang kekurangan lahan.
"Teknik budidaya ini biasanya dilakukan di dalam rumah kaca dengan mediumnya adalah air yang berisi zat hara atau nutrisi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman sayuran atau buah-buahan," katanya kepada Hypeabis.id.
Yovita menjabarkan beberapa hal yang perlu disiapkan sebelum melakukan budidaya sayuran dengan teknik hidroponik. Berikut rinciannya.
1. Sediakan Bahan dan Alat
Hal utama yang perlu disediakan saat akan melakukan budidaya tanaman secara hidroponik adalah bahan dan alatnya. Beberapa bahan yang dapat digunakan dalam menanam sayuran secara hidroponik adalah air, wadah berupa ember, baskom, terpal, jerigen, paralon. Selain itu, kalian juga perlu menyiapkan gunting atau alat potong lainnya, sumbu kompor atau kain bekas, bibit tanaman, media tanam rockwool, dan pupuk.
2. Menyiapkan Media Tanam
Hal lain yang perlu disiapkan selanjutnya adalah media tanam sayuran secara hidroponik. Sebagaimana disebutkan di awal, sebagian orang mungkin mengalami keterbatasan lahan untuk menanam sayur, tapi hal itu bisa diatasi dengan teknik ini. Vita menyebut, bagi kalian yang tidak punya banyak lahan untuk bercocok tanam, bisa memanfaatkan media tanam lain seperti kapas, arang sekam, kerikil, sabut kelapa, hydroton, dan serat busa dari lelehan gunung berapi atau rockwool.
3. Pemupukan
Proses pemupukan tanaman dengan teknik hidroponik, menurut Vita, bisa dilakukan dalam dua atau tiga kali proses per minggu. Namun, hal ini juga tetap harus diperhatikan berdasarkan kondisi sayur yang ditanam. Jika masih terlihat segar, maka tidak perlu dilakukan secara intens. Namun, jika terlihat layu dan tidak segar, pemupukan bisa dilakukan.Pupuk yang dapat digunakan dalam teknik hidroponik adalah pupuk cair atau pupuk padat yang dicairkan, baik itu organik maupun anorganik. Pupuk yang diberikan umumnya harus mengandung nutrisi AB, yakni pupuk A dengan kandungan kalsium serta pupuk B yang mengandung unsur hara mikro dan makro.
Selain itu, dia juga merekomendasikan untuk menggunakan campuran pupuk NPK (Nitrogen, Phospat, Kalium), KCL( Kalium Klorida), dan pupuk gandasil.
4. Air untuk Tanaman Hidroponik
Selain beberapa hal di atas, Genhype juga perlu memperhatikan kualitas air yang dibutuhkan untuk tanaman hidroponik. Vita menjelaskan kualitas air yang ideal umumnya adalah yang mengandung kadar mineral 0-50 ppm.Selain itu, tanaman dapat tumbuh dengan subur di dalam air dengan kadar mineral rendah dan pH optimal yakni pada kisaran 5.5 (kadar mineral) dan 7.5 (ph optimal). Sehingga intensitas penggantian air dalam sistem hidroponik disesuaikan dengan kualitas air yang ada.
5. Memperhatikan Suhu Ruangan
Dalam proses budidaya tanaman secara hidroponik, hal yang perlu diperhatikan adalah suhu ruangan. Dijelaskan oleh Vita, suhu yang cocok untuk menanam sayuran hidroponik secara umum yaitu berada pada kisaran 18-28 derajat Celsius.Selain itu, pencahayaan yang cukup dalam ruangan juga dibutuhkan untuk pertumbuhan dan produksi tanaman. Cahaya digunakan oleh tanaman sebagai proses fotosintesis sehingga perlu dipastikan mendapat cahaya yang cukup.
Baca juga: Tips Merintis Bisnis Tanaman Hias, Ubah Hobi Menjadi Cuan
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.