Makin Populer, Cek Manfaat & Kiat Aman Bersepeda untuk Transportasi Kerja

Jalanan yang padat dan kemacetan Ibu Kota kerap membuat  sebagian warga Jakarta telat untuk datang ke kantor. Rico (33) salah satunya. Padahal jarak rumah Rico ke tempatnya bekerja tidak terlalu jauh, tapi lalu lintas di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan membuatnya gerah.

Akhirnya, dia pun memutuskan bekerja dengan menggunakan sepeda. Rutinitas yang telah dilakukan sejak beberapa tahun terakhir itu setidaknya membuatnya lebih bugar dan hemat di kantong. Selepas pulang kerja, dia bahkan bisa menyalurkan hobinya itu sambil rekreasi menikmati jalanan kota alih-alih menggunakan kendaraan bermotor.

Rico memilih menggunakan sepeda sebagai kendaraan untuk beraktivitas (bike to work) karena dinilai lebih efisien. Pasalnya, saat ini di Ibu Kota sudah ada jalur tersendiri bagi pegiat sepeda sehingga membuat mereka lebih aman saat gowes ke berbagai destinasi.

"Jarak tempuh saya dari rumah ke kantor kurang lebih 6 kilometer. Kalau jalanan lancar waktu tempuh sama saja dengan kendaraan bermotor, tapi jika jalanan sedang macet, menggunakan sepeda jadi lebih cepat," kata pria yang berprofesi sebagai karyawan swasta itu.

Ya, tren beraktivitas dengan menggunakan sepeda sebagai moda transportasi memang banyak ditekuni masyarakat. Kondisi kemacetan di kota-kota besar, hingga keinginan untuk meningkatkan kualitas hidup juga menjadi salah satu pemicu hobi tersebut mulai dilirik publik.

Baca juga: 5 Manfaat Bersepeda untuk Kesehatan Jiwa dan Raga

Terlebih lagi, pada saat ini, papar Rico, infrastruktur jalanan khususnya bagi pesepeda mulai banyak ditemukan di daerah Jakarta dengan kondisi yang baik. "Setelah saya menekuni aktivitas ini, beberapa rekan kerja juga banyak yang mulai ikut menerapkan bike to work," katanya.

Manfaat & Persiapan 
Selaras, pegiat sepeda Zoya Rasyidi (33) mengatakan, ada banyak manfaat kesehatan yang didapat dengan bersepeda. Seperti menjaga berat badan, melatih keseimbangan dan koordinasi tubuh, memperkuat otot tangan dan kaki, hingga meningkatkan kesehatan jantung.

Pria yang menekuni hobi sepeda sejak 2013 itu memilih melakukan aktivitas dengan bersepeda karena beberapa alasan. Salah satunya ketika bersepeda dia merasa lebih fokus, dan sesampainya di kantor badannya jadi lebih bugar dan tidak mudah mengantuk.

"Aku juga sering sakit kalau tidak bersepeda dalam waktu lama. Jadi aktivitas harian ini seperti menstabilkan kondisi kesehatanku agar tidak mudah ngedrop," katanya.

Menurut Zoya, sama seperti olahraga jenis lain, sebelum bersepeda dia menyarankan untuk melakukan pemanasan dengan durasi 10—15 menit. Hal itu penting dilakukan agar badan tidak kaku dan kaki tidak mudah kram pada saat bersepeda.

Namun, selain itu, penting untuk mengecek kondisi sepeda, seperti misalnya apakah rem masih pakem, tekanan angin, dan rantai sepeda berfungsi dengan baik atau tidak. Dia mengingatkan juga untuk tidak lupa membawa kunci sepeda agar aman saat diparkir di tempat parkir khusus sepeda.

Adapun, untuk pemilihan jenis sepeda, dapat disesuaikan dengan masing-masing individu. Namun, untuk daerah perkotaan dia menyarankan untuk menggunakan sepeda hybrid yang relatif lebih ringan dari sepeda gunung (MTB) dan diklaim lebih cepat dari sepeda lipat.

"Umumnya, sepeda hybrid juga lebih murah dari sepeda balap, bahkan saat ini juga sudah banyak sepeda jenis ini yang geometrinya bagus sehingga nyaman dikendarai dalam jarak jauh," katanya.

Selain sepeda, beberapa perlengkapan yang perlu dipersiapkan adalah helm, kacamata dan sepatu khusus sepeda. Mengenakan baju yang mudah menyerap keringat, memasang lampu sepeda saat berkendara di malam hari, dan menggunakan sarung tangan juga penting untuk diterapkan demi keamanan dan kenyamanan.


(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Roni Yunianto