Piramida di Mesir merupakan salah satu implementasi penerapan konsep open air muesum di dunia (sumber gambar Unsplash/ Spencer Davis)

Bisa Jadi Alternatif Wisata Sejarah, Ahli Sarankan Konsep Open Air Museum di Indonesia

12 October 2023   |   12:29 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Wisata museum merupakan salah satu destinasi yang menjadi andalan, khususnya dalam konteks wisata sejarah. Namun, minat dan antusiasme wisatawan lokal untuk pelesiran ke destinasi ini dipandang masih rendah karena museum kerap dianggap sebagai bangunan kuno. 

Menurut data Badan Pusat Statistika (BPS) DKI Jakarta, misalnya. Jumlah pengunjung berdasarkan jenis museum di Provinsi DKI Jakarta pada 2021 hanya sekitar 119.657 kunjungan. Hal itu berbeda jauh dengan statistik pada 2020 yang mencapai 2.056.897 kunjungan.

Terlebih jika dibandingkan dengan kondisi pada 2019 yang bisa mencapai 11.092.256 kunjungan. Angka kunjungan museum di daerah lainnya pun hampir dipastikan tak memenuhi ekspektasi pengelolanya, terutama dalam target perolehan pengunjung. 

Baca juga: Sejarah Hari Museum Nasional yang Diperingati Setiap 12 Oktober

Ketua Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI) Azril Azhari mengatakan, tren wisata dunia termasuk sejarah memang mengalami pergeseran paradigma. Sebelum 1980-an, paradigma pariwisata adalah mass tourism. Kemudian, pada 1980-2000 memasuki alternative tourism

Kondisi tersebut terus berubah pada tahun 2000-2020 yang mulai memasuki quality tourism atau pariwisata berkualitas. Namun, pageblug yang melanda juga mengubah mindset masyarakat dalam berwisata, yang tidak lagi mengedepankan kualitas, tetapi customize tourism.

Menurutnya, dalam tren terbaru ini, pengelola wisata harus memperhatikan unsur localize dan small size. Artinya, jumlah wisatawan tidak melulu besar dan pemerintah tidak lagi menggarap mass tourism. Mereka lebih mengedepankan isu kelokalan, baik dari sisi sejarah maupun budaya. 

Begitu juga dalam konteks wisata museum, pergeseran paradigma sudah berubah di masyarakat dunia. Salah satunya mengenai pemahaman museum yang tak hanya sebatas bangunan, tapi melihat pula museum sebagai tempat edukasi yang inklusif bagi semua pihak.

"Paradigma masyarakat Indonesia terhadap museum juga masih salah kaprah. Saat disebut kata museum kan yang terbesit pasti selalu bangunan. Padahal dunia sudah tidak lagi kesana tapi sudah berkembang lagi dengan apa yang disebut open air museum," katanya pada Hypeabis.id.
 


Open Air Museum 

Azril menuturkan open air museum adalah jenis museum yang memamerkan koleksinya di ruang terbuka. Dalam perkembangannya, museum jenis ini tidak hanya memamerkan koleksinya secara outdoor, tapi menjadi salah satu media dalam upaya pelestarian situs arkeologi.

Menurutnya, open air museum pun sudah banyak dikembangkan di negara-negara maju, salah satunya Mesir. Sebab lewat konsep tersebut, suatu situs arkeologi dapat menjadi hidup kembali. Bahkan, lanskap dan bangunan Cagar Budaya bisa direkonstruksi sesuai dengan kondisinya pada masa lalu.

Tak hanya itu, konsep ini juga dapat membuat warisan budaya baik berupa benda (tangible), dan tak benda (intangible) dapat direkonstruksi kembali. Dengan demikian, masyarakat akan mendapat pengetahuan dan pengalaman mengenai suasana situs beserta kehidupannya pada masa lampau. 

Kendati begitu, konsep open air museum masih dapat dikatakan asing di Indonesia. Padahal jika dikaji lebih lanjut, konsep tersebut dapat dijadikan salah satu solusi dalam upaya pelestarian dan pemanfaatan situs secara optimal bagi masyarakat dan pemerintah.

"Museum itu bukan hanya untuk tempat riset saja, tapi dia lebih bermakna kalau dijadikan sebagai wisata pendidikan. Salah satunya dengan membuat event yang baik karena akan menarik minat masyarakat untuk pergi ke museum,"imbuhnya. 

Baca juga: Babak Baru Wisata Museum: Saatnya Mengubah Citra dan Menciptakan Daya Tarik

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Jadwal MPL ID Musim 12: Geek Bertemu RRQ & BTR Berhadapan Dengan ONIC

BERIKUTNYA

Kualifikasi Piala Dunia 2026: 4 Fakta Pertemuan Indonesia Melawan Brunei Darussalam

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: