Ilustrasi menenun. (Sumber gambar: JIBI/Bisnis/Suselo Jati)

Alternatif Liburan, Kunjungi 8 Desa Tenun Ini Yuk!

03 October 2023   |   10:47 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Like
Tenun menjadi wastra yang populer selain batik. Ragam corak, motif, hingga warna dalam lembaran kainnya bukan hanya indah dipandang mata, juga memiliki filosofi yang kental akan akar budaya serta adat istiadat masyarakat yang membuat. Selain itu, pembuatannya pun memerlukan proses yang panjang bila dilakukan secara tradisional. 

Proses pembuatan tenun yang cukup terkenal yakni menggunakan alat gedogan yang berbahan dasar kayu. Cara penggunaannya yakni dengan memangku atau menggendong alatnya sambil penenun duduk di lantai. Pengrajin tenun biasanya mendapatkan gedogan dari warisan orang tuanya. 

Baca juga: Ternyata Ini Alasan Tenun Jadi Wastra Favorit Selain Batik

Sejumlah daerah masih menggunakan alat ini, walaupun beberapa diantaranya telah dimodernisasi. Melihat proses pembuatan tenun bisa menjadi alternatif liburan yang menari loh, terlebih kalian bisa mencoba prosesnya secara langsung. Buat kalian yang tertarik melihat pembuatan tenun, berikut ini beberapa daftar Desa Tenun yang bisa dikunjungi. 


1. Desa Tenganan, Bali 

Terletak sekitar 70 kilometer dari Bandara Ngurah Rai atau 55 kilometer dari Ubud, Desa Tenganan merupakan sentra tenun yang menjadi favorit wisatawan domestik dan mancanegara. Kain tenun yang terkenal dari desa ini disebut kain gringsing.

Keistimewaan dari kain gringsing buatan Desa Tenganan adalah penggunaan teknik dobel ikat dalam proses pembuatannya. Teknik pembuatan kain tersebut hanya dilakukan oleh masyarakat Desa Tenganan.

Proses pewarnaan kain ini sangat rumit dan dapat memakan waktu lebih dari 1 tahun dengan melalui 3 kali proses pewarnaan alami. Warna kain gringsing terdiri dari 3 warna yakni kuning, merah, dan hitam.


2. Desa Sukarara, Nusa Tenggara Barat 

Tepatnya terletak di Kabupaten Lombok Tengah, dekat dengan sejumlah destinasi wisata populer seperti Pantai Kuta, Tanjung Aan, Desa Sade, dan Desa Banyumulek. Setiap hari, warga menenun kain dan sebagian besar dilakukan oleh kaum wanita. Pengunjung bisa menjajal proses tenun dan membeli langsung produk dari pengrajin. 


3. Desa Sade, Nusa Tenggara Barat 

Masih berada di Lombok, tepatnya di Rembitan, Desa Sade merupakan desa tradisional tempat tinggal Suku Sasak yang terkenal sebagai penghasil kerajinan tangan dan kain tenun terbaik. Desa ini memproduksi dua jenis kain tenun, yakni kain tenun ikat yang dikerjakan oleh kaum laki-laki, dan tenun songket yang dikerjakan oleh kaum wanita. 

Pengunjung bisa belajar menenun dari mereka atau bisa juga berfoto menggunakan baju adat dengan latar rumah-rumah tradisional milik warga. Ada juga koperasi khusus di daerah Sukapura sebagai tempat untuk membeli kain tenun.


4. Desa Watublapi, Nusa Tenggara Timur

Desa penghasil tenun ini terletak di Kecamatan Hewokloang, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Kain tenun yang dihasilkan pengrajin masih dibuat secara manual menggunakan peralatan tradisional. Pewarnaannya berasal dari tumbuhan yang ditemukan di sekitar. Sebagai contoh untuk warna biru menggunakan pohon nila, warna kuning menggunakan akar kunyit.

Masyarakat di desa ini memiliki kebiasaan membagi tugas. Kaum perempuan biasanya bertugas untuk menenun, sedangkan kaum laki-laki mengurus tanaman yang dibutuhkan untuk membuat tenun di kebun, termasuk memanen kapas untuk dijadikan benang. 

Baca juga: Mengenal Tenun Ikat Sikka, Wastra Asli dari Nusa Tenggara Timur


5. Desa Adat Prailiu, Nusa Tenggara Timur 

Masih di NTT, ada Desa Adat Prailiu yang terletak di Waingapu, Sumba Timur, sebagai sentra tenun yang karyanya sudah dikenal di seluruh penjuru dunia. Di sini, pengunjung bisa belajar proses menenun dan pewarnaan benang dengan bahan-bahan alami yang kebanyakan menggunakan benang merah, hitam, kuning, dan biru.


6. Desa Sulaa, Sulawesi Tenggara 

Desa tenun di Indonesia selanjutnya yakni Sulaa di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. Desa ini juga disebut sebagai kampung tenun warna-warni karena rumah warganya dipenuhi dengan mural. Mayoritas penduduk laki-laki desa ini berprofesi sebagai nelayan sementara perempuannya menjadi penenun. 


7. Desa Wisata Gamplong, Yogyakarta 

Selain baik, Yogyakarta juga punya desa wisata yang menghasilkan kerajinan tenun seperti Desa Gamplong, yang berlokasi di Sleman. Pengrajin Desa Gamplong membuat kain teknik dengan proses tradisional menggunakan alat tenun bukan mesin. 


8. Desa Sulur Medan, Kalimantan Barat 

Desa Sulur Medan berlokasi di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Para penduduk desa hingga kini masih mempertahankan pembuatan kain tenun Sambas baik oleh golongan laki-laki dan perempuan. Kain tenun ini umumnya dipakai pada upacara adat. 

Baca juga: 5 Langkah Merawat Kain Tenun Agar Lebih Awet dan Tidak Cepat Pudar

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Deretan Ragam Motif Batik Indonesia, Keindahan Warisan Budaya yang Memukau

BERIKUTNYA

Rekomendasi Kompor Tanam untuk Konsep Dapur Modern

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: