Rekomendasi Kompor Tanam untuk Konsep Dapur Modern
03 October 2023 |
11:21 WIB
Penggunaan kompor tanam semakin diminati kaum urban terutama ibu rumah tangga hingga pelaku usaha. Sesuai namanya, perapian untuk memasak yang menggunakan gas, induksi, atau listrik ini dipasang menyatu dengan meja atau kabinet di dapur.
Kompor ini bukan hanya mempercantik area dapur, tapi juga memberikan kesan elegan, mewah, dan modern. Cocok untuk tipe dapur minimalis yang menjadi tren interior saat ini, built-in-hob alias kompor tanam pun memiliki ragam bentuk tungku dan desain unik.
Baca juga: Wajib Tahu, Ini 6 Perbedaan Kompor Listrik dan Kompor Induksi!
Beberapa produsen home appliance pun berlomba-lomba menghadirkan teknologi terbaru yang menjaga ketahanan kompor jenis ini. Rinnai beberapa waktu lalu kembali merilis unit dari kompor tanam gas, RB-7512D. Kompor tanam dua tungku ini terbilang paket lengkap dibandingkan beberapa pendahulunya.
Brand Manager Rinnai David Kwee mengatakan selain desain yang mewah, kompor tanam seri RB-7512D menggunakan material tempered glass dari Schott Germany dan dikombinasikan dengan bingkai aluminium. Adapun Schott Germany merupakan perusahaan spesialis kaca dan keramik kaca yang memiliki ketahanan mumpuni.
“Schott glass dari Jerman ini bisa menampung beban sampai 100 kilogram dan tahan panas hingga 280 derajat (Celcius). Merek lain mungkin sama (bentuknya), tetapi kaca kami ada lisensi dari Jerman,” ujarnya.
Keunggulan lain ketika menggunakan material tempered glass ini yakni tahan karat, tahan lama, dan tidak buyar ketika pecah. Bicara kompor tanam yang pecah, menurut David itu terjadi ketika pengguna memasak dengan suhu di atas 280 derajat dan beban melebihi 100 kg.
Sementara itu, Chef Norman Ismail berpendapat, kompor tanam yang pecah atau retak biasanya karena tidak adanya sirkulasi yang baik untuk mengeluarkan uap panas dari kompor. Hal ini karena, tungku ditutupi panci besar, terlebih dipakai secara bersamaan.
Ditambah dengan jarak yang sempit antara kompor dengan dinding dapur dan pemakaian yang terlalu lama alias nonstop selama 6-7 jam, risiko kompor tanam pecah atau retak semakin besar. “Kompor tanam harus ada jarak, jadi ada sirkulasi udara,” saran chef yang sempat tampil di berbagai program televisi itu.
David mengatakan kompor tanam memang untuk penggunaan rumahan, bukan komersial yang memasak dalam skala besar. Dia menambahkan apabila ingin menjaga sirkulasi yang baik di dalam dapur, bisa menggunakan cooker hood yang bisa menyerap asap dari aktivitas memasak.
Pengguna juga bisa menyesuaikan besaran api ketika memasak. David menyampaikan kompor tanam seri RB-7512D memiliki kekuatan api 3,5 - 3,5 kW dan tiga setelah api, yakni api lilin, menengah, dan besar. Jika ingin memasak gulai, bisa memakai api besar, sementara untuk menghangatkan sup, api lilin menjadi pilihan yang tepat.
“Kami punya api lilin yang tidak ada di merek lain. Jadi gas tidak boros,” katanya.
Keunggulan lainnya, kompor gas tanam dengan lebar 780 mm, panjang 469 mm, dan tinggi 134 mm ini memiliki burner berbahan kuningan dilapisi keramik sehingga tahan lama dan tidak berubah warna. Burner atau pembakar merupakan alat dengan fungsi mempertemukan gas dan oksigen sehingga menghasilkan nyala api.
“Ketika dilapisi bahan kuningan, burner lebih tahan lama. Ada kasus burner biasa melekat, berubah warna, dengan kuningan tahan lama dan tidak berubah warna,” jelas David.
Katup gas produk Rinnai ini pun dibuat sendiri dengan garansi 5 tahun. Sementara pemantiknya dari Mikuni Jepang yang telah menjalani tes hingga ribuan kali. Adapun kompor gas tanam Rinnai RB-7512D dipasarkan dengan harga Rp3,1 juta.
Sebagai pembanding di harga Rp3 jutaan, ada kompor tanam EHG7230BE dari Electrolux. Memiliki panjang 780 mm, lebar 460 mm, dan tinggi 162 mm, kompor ini memiliki tungku cincin ganda dengan kekuatan api 4,5 kW dan tungku semi cepat yang memiliki kekuatan api 1,8 kW.
Electrolux Ganar EHG7230BE ini dilengkapi dengan teknologi Aerated Dual-Jet, sebuah teknologi untuk memasak dengan efisien, sehingga pengguna bisa hemat waktu dan biaya sekaligus. Kompor ini memiliki api Blue Power yang bisa efisien untuk pemanasan cepat dan api kuat dengan efisiensi pemanasan tinggi hingga 57 persen atau lebih.
Keunggulan lainnya, kompor dua tungku produksi Electrolux itu memiliki fitur safety gas (Thermocouple). Alat pengaman kegagalan nyala api ini secara otomatis memutus pasokan gas jika nyala api padam tiba-tiba saat memasak. Dengan demikian, risiko ledakan karena gas bocor bisa diminimalisir. Ditambah knop putar lebar hingga 225 derajat, pengguna dapat mengontrol nyala api dengan tepat dan sesuai kebutuhan.
Dari sisi material, permukaannya menggunakan kaca keramik sehingga memudahkan pembersihan minyak dan kotoran bekas memasak. Kaca ini terbilang memiliki ketahanan mumpuni.
Kendati demikian, secanggih apapun fitur yang dihadirkan dalam kompor tanam, keamanan dan ketahanan tergantung dari para pengguna. Perawatan dan pemakaian bijak harus dilakukan untuk menjaga barang tetap awet dipakai dalam jangka waktu lama.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Kompor ini bukan hanya mempercantik area dapur, tapi juga memberikan kesan elegan, mewah, dan modern. Cocok untuk tipe dapur minimalis yang menjadi tren interior saat ini, built-in-hob alias kompor tanam pun memiliki ragam bentuk tungku dan desain unik.
Baca juga: Wajib Tahu, Ini 6 Perbedaan Kompor Listrik dan Kompor Induksi!
Beberapa produsen home appliance pun berlomba-lomba menghadirkan teknologi terbaru yang menjaga ketahanan kompor jenis ini. Rinnai beberapa waktu lalu kembali merilis unit dari kompor tanam gas, RB-7512D. Kompor tanam dua tungku ini terbilang paket lengkap dibandingkan beberapa pendahulunya.
Brand Manager Rinnai David Kwee mengatakan selain desain yang mewah, kompor tanam seri RB-7512D menggunakan material tempered glass dari Schott Germany dan dikombinasikan dengan bingkai aluminium. Adapun Schott Germany merupakan perusahaan spesialis kaca dan keramik kaca yang memiliki ketahanan mumpuni.
“Schott glass dari Jerman ini bisa menampung beban sampai 100 kilogram dan tahan panas hingga 280 derajat (Celcius). Merek lain mungkin sama (bentuknya), tetapi kaca kami ada lisensi dari Jerman,” ujarnya.
Keunggulan lain ketika menggunakan material tempered glass ini yakni tahan karat, tahan lama, dan tidak buyar ketika pecah. Bicara kompor tanam yang pecah, menurut David itu terjadi ketika pengguna memasak dengan suhu di atas 280 derajat dan beban melebihi 100 kg.
Kompor tanam Rinnai. (Sumber foto: Hypeabis.id/Desyinta Nuraini)
Ditambah dengan jarak yang sempit antara kompor dengan dinding dapur dan pemakaian yang terlalu lama alias nonstop selama 6-7 jam, risiko kompor tanam pecah atau retak semakin besar. “Kompor tanam harus ada jarak, jadi ada sirkulasi udara,” saran chef yang sempat tampil di berbagai program televisi itu.
David mengatakan kompor tanam memang untuk penggunaan rumahan, bukan komersial yang memasak dalam skala besar. Dia menambahkan apabila ingin menjaga sirkulasi yang baik di dalam dapur, bisa menggunakan cooker hood yang bisa menyerap asap dari aktivitas memasak.
Pengguna juga bisa menyesuaikan besaran api ketika memasak. David menyampaikan kompor tanam seri RB-7512D memiliki kekuatan api 3,5 - 3,5 kW dan tiga setelah api, yakni api lilin, menengah, dan besar. Jika ingin memasak gulai, bisa memakai api besar, sementara untuk menghangatkan sup, api lilin menjadi pilihan yang tepat.
“Kami punya api lilin yang tidak ada di merek lain. Jadi gas tidak boros,” katanya.
Keunggulan lainnya, kompor gas tanam dengan lebar 780 mm, panjang 469 mm, dan tinggi 134 mm ini memiliki burner berbahan kuningan dilapisi keramik sehingga tahan lama dan tidak berubah warna. Burner atau pembakar merupakan alat dengan fungsi mempertemukan gas dan oksigen sehingga menghasilkan nyala api.
“Ketika dilapisi bahan kuningan, burner lebih tahan lama. Ada kasus burner biasa melekat, berubah warna, dengan kuningan tahan lama dan tidak berubah warna,” jelas David.
Katup gas produk Rinnai ini pun dibuat sendiri dengan garansi 5 tahun. Sementara pemantiknya dari Mikuni Jepang yang telah menjalani tes hingga ribuan kali. Adapun kompor gas tanam Rinnai RB-7512D dipasarkan dengan harga Rp3,1 juta.
Kompor tanam EHG7230BE (Sumber foto: Electrolux)
Electrolux Ganar EHG7230BE ini dilengkapi dengan teknologi Aerated Dual-Jet, sebuah teknologi untuk memasak dengan efisien, sehingga pengguna bisa hemat waktu dan biaya sekaligus. Kompor ini memiliki api Blue Power yang bisa efisien untuk pemanasan cepat dan api kuat dengan efisiensi pemanasan tinggi hingga 57 persen atau lebih.
Keunggulan lainnya, kompor dua tungku produksi Electrolux itu memiliki fitur safety gas (Thermocouple). Alat pengaman kegagalan nyala api ini secara otomatis memutus pasokan gas jika nyala api padam tiba-tiba saat memasak. Dengan demikian, risiko ledakan karena gas bocor bisa diminimalisir. Ditambah knop putar lebar hingga 225 derajat, pengguna dapat mengontrol nyala api dengan tepat dan sesuai kebutuhan.
Dari sisi material, permukaannya menggunakan kaca keramik sehingga memudahkan pembersihan minyak dan kotoran bekas memasak. Kaca ini terbilang memiliki ketahanan mumpuni.
Kendati demikian, secanggih apapun fitur yang dihadirkan dalam kompor tanam, keamanan dan ketahanan tergantung dari para pengguna. Perawatan dan pemakaian bijak harus dilakukan untuk menjaga barang tetap awet dipakai dalam jangka waktu lama.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.