5 Langkah Merawat Kain Tenun Agar Lebih Awet dan Tidak Cepat Pudar
12 October 2022 |
21:00 WIB
Indonesia memiliki beragam jenis kain tradisional yang hingga kini masih diproduksi dan menjadi ciri khas dari setiap daerah. Salah satunya adalah kain tenun yang dikenal dengan motif uniknya dan memiliki nilai estetika tinggi. Sebagai warisan budaya yang berharga, tentu harus dirawat dengan baik agar tetap lestari.
Sebagaimana diketahui, daerah yang memproduksi kain tenun adalah Toraja, Jepara, Sintang, Sumbawa, Sumba, hingga Flores dengan berbagai motif yang sesuai dengan budaya lokal setempat, serta mennggunakan material yang biasanya didapat dari alam sekitar.
Baca juga: Mengenal Tenun Ikat Sikka, Wastra Asli dari Nusa Tenggara Timur
Kain tenun, oleh masyarakat di daerah tersebut digunakan untuk pakaian sehari-hari, sebagai busana adat, kostum tarian, hingga hadiah seserahan dalam perkawinan masyarakat adat. Tak hanya itu, kain ini juga dijadikan sebagai aset wisata yang dijual pengrajin ke pelancong dengan harga yang mahal.
Nah, bagi Genhype yang memiliki koleksi kain dengan estetika tinggi ini, jangan lupa untuk merawatnya secara khusus agar tidak lekas rusak. Berikut ini lima langkah merawat kain tenun kesayangan kalian agar tetap awet.
Kain tenun terbuat dari serat khusus yang biasanya terbuat dari serat kayu, kapas, atau sutra, sehingga membutuhkan perawatan istimewa setelah dipakai, baik untuk kondangan atau acara penting lainnya.
Tidak seperti baju atau pakaian Genhype sehari-hari, saat mencucinya kalian juga tidak bisa sembarangan karena akan merusak serat kain tersebut dan membuat warnanya jadi pudar.
Untuk menyiasatinya, Genhype bisa mencuci kain tenun dengan air dan sabun cuci berformula lembut sehingga tidak merusak struktur kain. Ingat, jangan direndam terlalu lama, tapi cukup dicelup-celup saja hingga seluruh kain basah.
Setelah selesai mencuci usahakan tidak memeras kain tenun dengan cara dipelintir tapi cukup dikibas-kibaskan saja dengan pelan. Usahakan juga menarik setiap sudut kain agar tidak kusut setelah kering.
Setelah proses pencucian selesai, langkah selanjutnya adalah menjemur kain tenun. Tahap menjemur sebenarnya adalah langkah paling mudah dari proses ini. Genhype hanya perlu menjemur kain di luar ruangan dan diangin-anginkan saja, tanpa terpapar sinar matahari langsung karena malah dapat mempercepat pemudaran warna kain.
Setelah kain tenun kesayangan Genhype tetapi saat diangkat masih kusut, hal yang perlu dilakukan adalah menyetrikanya dengan suhu setrika yang tidak terlalu panas karena malah akan merusak kain serta mempercapat pemudaran warna.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menyetrika bagian dalam kain, atau menggunakan lapisan kain lain yang ditaruh di atas kain tenun sehingga kain tidak bersentuhan langsung dengan setrika yang suhunya panas.
Tidak seperti baju atau kaos yang biasa Genhype pakai sehari-hari, menyimpan kain tenun juga perlu dilakukan dengan treatment khusus, yakni dengan cara menggantungnya dengan hanger.
Cara tersebut akan membuat kain tenun lebih mudah bernafas, atau sirkulasi udara mengalir lebih lancar daripada Genhype melipatnya dan ditumpuk bersama busana lain di dalam lemari pakaian.
Untuk menjaga kain tenun tetap awet dan tidak jamuran karena kondisi ruangan yang lembab, secara berkala Genhype bisa mengeluarkan kain tenun dan mengangin-anginkannya di luar ruangan.
Baca juga: Menyulap Tenun Sulam Jelujur Pesawaran Tampil Lebih Modern
Sementara itu, untuk menghindar bau apak, Genhype juga bisa meletakkan pengharum pakaian di lemari. Usahakan untuk menggunakan bahan alami, seperti cengkeh atau merica, karena dengan bahan ini tentunya kain tenun kesayangan kalian bisa lebih awet.
Editor: Fajar Sidik
Sebagaimana diketahui, daerah yang memproduksi kain tenun adalah Toraja, Jepara, Sintang, Sumbawa, Sumba, hingga Flores dengan berbagai motif yang sesuai dengan budaya lokal setempat, serta mennggunakan material yang biasanya didapat dari alam sekitar.
Baca juga: Mengenal Tenun Ikat Sikka, Wastra Asli dari Nusa Tenggara Timur
Kain tenun, oleh masyarakat di daerah tersebut digunakan untuk pakaian sehari-hari, sebagai busana adat, kostum tarian, hingga hadiah seserahan dalam perkawinan masyarakat adat. Tak hanya itu, kain ini juga dijadikan sebagai aset wisata yang dijual pengrajin ke pelancong dengan harga yang mahal.
Nah, bagi Genhype yang memiliki koleksi kain dengan estetika tinggi ini, jangan lupa untuk merawatnya secara khusus agar tidak lekas rusak. Berikut ini lima langkah merawat kain tenun kesayangan kalian agar tetap awet.
1. Mencuci Kain Tenun.
Kain tenun terbuat dari serat khusus yang biasanya terbuat dari serat kayu, kapas, atau sutra, sehingga membutuhkan perawatan istimewa setelah dipakai, baik untuk kondangan atau acara penting lainnya.Tidak seperti baju atau pakaian Genhype sehari-hari, saat mencucinya kalian juga tidak bisa sembarangan karena akan merusak serat kain tersebut dan membuat warnanya jadi pudar.
iustrasi kain tenun (sumber gambar Unsplash/Chris Bai)
Untuk menyiasatinya, Genhype bisa mencuci kain tenun dengan air dan sabun cuci berformula lembut sehingga tidak merusak struktur kain. Ingat, jangan direndam terlalu lama, tapi cukup dicelup-celup saja hingga seluruh kain basah.
Setelah selesai mencuci usahakan tidak memeras kain tenun dengan cara dipelintir tapi cukup dikibas-kibaskan saja dengan pelan. Usahakan juga menarik setiap sudut kain agar tidak kusut setelah kering.
2. Menjemur Kain Tenun.
Setelah proses pencucian selesai, langkah selanjutnya adalah menjemur kain tenun. Tahap menjemur sebenarnya adalah langkah paling mudah dari proses ini. Genhype hanya perlu menjemur kain di luar ruangan dan diangin-anginkan saja, tanpa terpapar sinar matahari langsung karena malah dapat mempercepat pemudaran warna kain.
3. Menyetrika Kain Tenun.
Setelah kain tenun kesayangan Genhype tetapi saat diangkat masih kusut, hal yang perlu dilakukan adalah menyetrikanya dengan suhu setrika yang tidak terlalu panas karena malah akan merusak kain serta mempercapat pemudaran warna.Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menyetrika bagian dalam kain, atau menggunakan lapisan kain lain yang ditaruh di atas kain tenun sehingga kain tidak bersentuhan langsung dengan setrika yang suhunya panas.
4. Menyimpan Kain Tenun.
Tidak seperti baju atau kaos yang biasa Genhype pakai sehari-hari, menyimpan kain tenun juga perlu dilakukan dengan treatment khusus, yakni dengan cara menggantungnya dengan hanger.ilustrasi kain tenun (sumber gambar Unsplash/Syaoky Zakarya)
Cara tersebut akan membuat kain tenun lebih mudah bernafas, atau sirkulasi udara mengalir lebih lancar daripada Genhype melipatnya dan ditumpuk bersama busana lain di dalam lemari pakaian.
5. Menghindari Jamur di Kain Tenun.
Untuk menjaga kain tenun tetap awet dan tidak jamuran karena kondisi ruangan yang lembab, secara berkala Genhype bisa mengeluarkan kain tenun dan mengangin-anginkannya di luar ruangan.Baca juga: Menyulap Tenun Sulam Jelujur Pesawaran Tampil Lebih Modern
Sementara itu, untuk menghindar bau apak, Genhype juga bisa meletakkan pengharum pakaian di lemari. Usahakan untuk menggunakan bahan alami, seperti cengkeh atau merica, karena dengan bahan ini tentunya kain tenun kesayangan kalian bisa lebih awet.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.