Ilustrasi orang yang jualan secara live shopping. (Sumber gambar: Pexels/Mart Production)

Banyak Artis Turun Gunung Jualan Sembako di TikTok, Saat Followers Berubah Jadi Pasar

19 September 2023   |   18:49 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Like
Sebuah video baru-baru ini viral di media sosial yang menampilkan artis Muzdalifah menjual bawang goreng dengan harga murah. Bawang goreng siap saji dengan berat sekitar 200 gram per toples itu dijual dengan harga Rp35.000 untuk tiga toplesnya.
 
Harga tersebut jauh lebih murah jika dibandingkan dengan produk serupa yang dijual di pasaran yakni berkisar Rp25.000 per toplesnya. Dagangan Muzdalifah ini pun dianggap oleh warganet membuat menciptakan persaingan harga yang tidak sehat di kalangan penjual.
 
Selain bawang goreng, artis sekaligus pengusaha kaya berusia 43 tahun itu juga menjual produk makanan, minuman, dan sembako lain seperti deterjen, tisu, pempers bayi, coklat, hingga makanan ringan kiloan. Dia menjual semua produk tersebut dengan harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan harga pasaran.

Baca juga: Pakar Marketing Beberkan Rahasia Kenapa Artis Mudah Banget Pecahkan Rekor di Live Shopping
 
Muzdalifah hanyalah satu dari sejumlah artis yang kini 'turun gunung' berjualan di media sosial TikTok. Tak sedikit pesohor yang menjual berbagai produk mulai dari skincare, peralatan rumah tangga, pakaian. dan belakangan juga menjajakan sembako. 
 
Nama-nama seperti Sarwendah, Ruben Onsu, Nagita Slavina, Natalie Holscher, Alice Norin, Baim Wong, Dude Harlino, dan Lesty Kejora adalah beberapa artis yang kerap seliweran untuk berjualan melalui fitur live streaming di TikTok. Fenomena ini pun menuai kritik di kalangan masyarakat.
 
Tak sedikit yang beranggapan bahwa banyaknya artis yang kini berjualan di TikTok secara tidak langsung turut memberikan dampak buruk bagi para pedagang UMKM kecil. Terlebih, produk-produk murah yang mereka tawarkan juga dianggap dapat membuat harga pasar rusak.
 
Bukan anggapan belaka. Pasalnya, beberapa artis juga mengungkapkan pendapatan mereka melalui live streaming bisa mencapai miliaran rupiah. Hal inilah yang membuat sejumlah selebritas keranjingan untuk berjualan di media sosial.
 

Ilustrasi live selling. (Sumber gambar: Miriam Alonso/Pexels)

Ilustrasi live selling. (Sumber gambar: Miriam Alonso/Pexels)

Menanggapi fenomena ini, Pengamat Marketing Yuswohady mengatakan kesuksesan para artis yang dapat meraup untung besar dari berjualan di media sosial tak lepas dari besarnya jumlah pengikut atau follower mereka. Secara tidak langsung, itu merupakan 'pasar' yang mungkin tidak dimiliki oleh para pedagang UMKM biasa.
 
Sejak dahulu, artis memang memiliki kelebihan untuk menjadi role model atau sosok yang mampu mempengaruhi orang lain dengan ketenarannya. Misalnya, seorang artis yang menjadi bintang iklan suatu produk bukan tidak mungkin akan dengan mudahnya membuat orang tergoda untuk menggunakan produk itu juga.
 
Seiring perkembangan media sosial, kekuatan itu kini berpindah berada di ruang maya dengan daya tarik yang tak kalah besar. Bedanya, kini mereka menggunakan privilese itu untuk meraup pundi-pundi rupiah dengan memonetisasi konten ataupun berjualan di media sosial.
 
Hal itu kian masif ketika tren sosial commerce yakni menyatunya platform media sosial sekaligus ecommerce atau lokapasar bermunculan seperti TikTok. 
"Harus diakui bahwa di era sosial media, orang yang punya followers atau massa, punya power pengaruh dan komersial yang di-convert jadi customer," katanya saat dihubungi Hypeabis.id melalui sambungan telepon, Selasa (19/9/2023).
Yuswohady menilai sebenarnya sah-sah saja para artis berjualan sembako di TikTok. Hanya saja, mau tak mau, fenomena ini memunculkan sentimen negatif di kalangan masyarakat karena selama ini produk sembako memang dijual oleh kalangan pedagang UMKM kecil yang bukan dari kalangan selebritas.
 
Sehingga, tak heran jika banyak orang menganggap bahwa fenomena tersebut akan menggerus usaha para pedagang kecil. "Karena enggak ada yang dilanggar ya sah-sah saja. Cuma kalau si artisnya punya hati, ya mungkin jangan masuk di bidang-bidang [usaha] masyarakat kecil," ujarnya.
 

Perlunya Regulasi

Pada pemberitaan Hypeabis.id sebelumnya, Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira mengatakan, TikTok awalnya merupakan aplikasi media sosial. Ketika berubah menjadi marketplace, maka mereka harus tunduk pada regulasi perdagangan melalui sistem elektronik (PMSE) yang telah diatur oleh Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag).

Baca juga: TikTok Shop Bakal Ditutup, Begini Reaksi TikTok Indonesia
 
Oleh karena itu, dia mendesak pemerintah untuk segera mengatur platform social commerce secara tegas. Sebab, platform seperti TikTok Shop saat ini sudah menjadi social commerce yang liar karena berada di ruang kosong regulasi.
 
Meski saat ini dia tidak menampik banyak para pebisnis lokal yang mengeruk keuntungan dari platform tersebut, dikhawatirkan nantinya TikTok bakal menjadi produsen barang impor dan memonopoli perdagangan sehingga UMKM akan kalah bersaing. 
 
"Makanya ini harus segera ada harmonisasi dalam bentuk Permendag, Kemenkominfo, dan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) mengenai social commerce. Harmonisasi ini penting agar dari tiga kementrian itu regulasinya sinkron," katanya.
 
Bhima menilai, regulasi tersebut perlu dibentuk secepat mungkin baik dalam peraturan terpisah maupun revisi dari peraturan sebelumnya. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pengawasan dan perlindungan konsumen, sebab pengawasan terhadap produk di social commerce tidak dilakukan dengan ketat, termasuk soal keaslian dan legalitas barang.
 
"Perlu dipastikan juga uang hasil penjualan di social commerce ini segera ditransfer ke penjual, terlebih sebagian penjual ini kan pelaku UMKM yang modalnya harus diputar terus," jelasnya.

Baca juga: Imbas Persaingan Dagang Online, IKAPPI Sebut Sejumlah Pasar Turun Omzet Sebesar 60 Persen

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Profil Derby Romero, dari Aktor hingga Jadi Sutradara Semua Dicoba

BERIKUTNYA

Begini Kata CEO KIG Live Soal Uji Coba Layanan Digital Perizinan Event

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: