Era Dunia Maya, Peluang Bisnis Digital Agency Masih Terbuka Luas
25 December 2024 |
19:30 WIB
Dewi Andriani
Jurnalis Hypeabis.id
Ekonomi digital di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Hal ini berarti ada banyak peluang baru, salah satunya bagi agensi pemasaran digital sebagai mitra strategis brand dalam mengembangkan penjualan sekaligus memperkuat kehadiran mereka di dunia maya.
Berdasarkan laporan eConomy SEA 2024 yang dirilis Google, Temasek, dan Bain & Company, nilai transaksi ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai US$90 miliar (Rp1.420 triliun), yang diproyeksikan terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan.
Sektor e-commerce masih menjadi kontributor terbesar bagi ekonomi digital, dengan pertumbuhan sebesar 11 persen atau setara dengan US$65 miliar pada 2024. Ini terjadi seiring inovasi platform e-commerce yang menawarkan fitur-fitur baru seperti video commerce, live streaming, dan lain sebagainya.
Pemilik merek (brand) dan pelaku usaha pun berlomba-lomba mencari cara memanfaatkan momentum ini. Termasuk melalui digital marketing dengan menggandeng influencer atau creator content, maupun mengoptimalkan teknologi live streaming.
Baca juga: Melihat Kans Untung dari Agensi Kreatif
Di Indonesia, pemasaran melalui influencer marketing telah mengalami pertumbuhan signifikan. Berdasarkan data dari Statista, pengeluaran iklan pada 2024 diproyeksi mencapai US$225 juta dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 11,10 persen.
Angka ini diperkirakan meningkat hingga mencapai US$ 380,80 juta pada 2029, didorong oleh penetrasi media sosial yang makin luas, serta waktu yang dihabiskan masyarakat Indonesia untuk berselancar secara online.
Salah satu agency yang menawarkan solusi influencer marketing dengan fokus membangun hubungan otentik antara kreator dan audiens adalah Vero, yang baru-baru ini dinobatkan sebagai Influencer Marketing Agency of the Year di Asia Tenggara oleh Campaign Asia.
"Kami percaya, pembuat konten dan brand dapat berkembang bersama ketika para influencer menampilkan keaslian dalam kampanye merek," ujar Adisty Primatya, Senior Manager Kreatif dan Komunikasi KOL.
Besarnya pengaruh influencer sebagai ujung tombak dalam kampanye pemasaran digital sejalan juga dengan survei yang dirilis Vero. Survei itu menunjukkan 94 persen konsumen percaya bahwa influencer memiliki pengaruh signifikan terhadap pemikiran, perspektif, dan perilaku pembelian mereka.
Pendekatan inovatif Vero terhadap kampanye influencer telah menghasilkan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 75 persen dalam praktik pemasarannya selama empat tahun terakhir.
Chatrine Siswoyo, Senior Advisor Vero untuk Asean mengatakan pada 2025, pihaknya akan lebih berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi kreator melalui pembentukan Creators Association of Southeast Asia (CASA).
“Saat ini sedang dalam tahap pengembangan, CASA dirancang untuk menghadirkan standar industri yang lebih terintegrasi bagi para kreator konten di kawasan ini melalui pendidikan dan advokasi,” tuturnya.
Secara instan, audiens tertarik membeli produk dan habis dalam hitungan menit. Sejak saat itu, metode penjualan live streaming yang menjadi viral, seperti influencer asal China, Li Jiaqi, berhasil meraup Rp27 triliun dengan menjual produk lipstik hanya dalam satu hari.
Dengan prediksi ukuran pasar yang melonjak hingga Rp17 kuadriliun pada 2026, live streaming telah merambah berbagai perusahaan dan negara, seperti TikTok, Shopee, dan Amazon. Namun, tak semua perusahaan dapat memaksimalkan tren ini sehingga membuka peluang bagi agensi untuk menyediakan layanan operasional, teknis, hingga produksi konten live streaming seperti yang dilakukan SIRCLO.
Besarnya potensi kanal live streaming tersebut mendongkrak perkembangan bisnis SIRCLO sehingga mampu memperluas pusat live streaming di kawasan BSD City, Tangerang, menjadi tiga kali lebih besar dari sebelumnya. Ini sejalan pula dengan hasil survei GoodStats yang menunjukkan bahwa 48,7 persen konsumen berbelanja beberapa kali sebulan melalui live streaming dan 22,7 persen melakukannya beberapa kali seminggu.
Danang Cahyono, Chief Operating Officer SIRCLO mengatakan, selama semester pertama 2024, pihaknya mencatat peningkatan jumlah order yang konsisten dari bulan ke bulan sebesar 8 persen melalui kanal live commerce.
Kanal ini memiliki ruang untuk bertumbuh secara eksponensial sehingga perlu ditunjang oleh fasilitas dan tenaga ahli yang unggul. Pusat live streaming SIRCLO StreamLab dibuka untuk memperluas penetrasi brand di kanal live commerce secara lebih strategis, sekaligus menjangkau konsumen baru dengan semakin optimal.
“Kami meningkatkan jumlah studio live streaming hingga tiga kali lipat dan memperkuat kapasitas operasional dengan membina lebih dari 130 host, sehingga memungkinkan peningkatan durasi live streaming hingga 14 kali lipat untuk mengakomodasi kebutuhan klien,” ujar Danang.
Fasilitas ini dirancang dengan berbagai pilihan ukuran studio, teknologi interaktif dan terkini, serta dukungan dari host yang kompeten. Meskipun teknologi AI mulai diterapkan dalam ranah live streaming untuk meningkatkan efisiensi dan pengalaman pengguna, sentuhan personal tetap menjadi elemen penting membangun engagement dengan audiens.
Kapabilitas fasilitas dari SIRCLO StreamLab memungkinkan brand membangun persona yang terpersonalisasi, membangun koneksi yang kuat dengan konsumen, terintegrasi dengan layanan berbasis data, sehingga mampu meningkatkan penjualan.
Baca juga: Indonesia Dominasi Pasar E-commerce Asean, Dipacu Influencer & Live Commerce
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Berdasarkan laporan eConomy SEA 2024 yang dirilis Google, Temasek, dan Bain & Company, nilai transaksi ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai US$90 miliar (Rp1.420 triliun), yang diproyeksikan terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan.
Sektor e-commerce masih menjadi kontributor terbesar bagi ekonomi digital, dengan pertumbuhan sebesar 11 persen atau setara dengan US$65 miliar pada 2024. Ini terjadi seiring inovasi platform e-commerce yang menawarkan fitur-fitur baru seperti video commerce, live streaming, dan lain sebagainya.
Pemilik merek (brand) dan pelaku usaha pun berlomba-lomba mencari cara memanfaatkan momentum ini. Termasuk melalui digital marketing dengan menggandeng influencer atau creator content, maupun mengoptimalkan teknologi live streaming.
Baca juga: Melihat Kans Untung dari Agensi Kreatif
Di Indonesia, pemasaran melalui influencer marketing telah mengalami pertumbuhan signifikan. Berdasarkan data dari Statista, pengeluaran iklan pada 2024 diproyeksi mencapai US$225 juta dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 11,10 persen.
Angka ini diperkirakan meningkat hingga mencapai US$ 380,80 juta pada 2029, didorong oleh penetrasi media sosial yang makin luas, serta waktu yang dihabiskan masyarakat Indonesia untuk berselancar secara online.
Salah satu agency yang menawarkan solusi influencer marketing dengan fokus membangun hubungan otentik antara kreator dan audiens adalah Vero, yang baru-baru ini dinobatkan sebagai Influencer Marketing Agency of the Year di Asia Tenggara oleh Campaign Asia.
"Kami percaya, pembuat konten dan brand dapat berkembang bersama ketika para influencer menampilkan keaslian dalam kampanye merek," ujar Adisty Primatya, Senior Manager Kreatif dan Komunikasi KOL.
Besarnya pengaruh influencer sebagai ujung tombak dalam kampanye pemasaran digital sejalan juga dengan survei yang dirilis Vero. Survei itu menunjukkan 94 persen konsumen percaya bahwa influencer memiliki pengaruh signifikan terhadap pemikiran, perspektif, dan perilaku pembelian mereka.
Pendekatan inovatif Vero terhadap kampanye influencer telah menghasilkan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 75 persen dalam praktik pemasarannya selama empat tahun terakhir.
Chatrine Siswoyo, Senior Advisor Vero untuk Asean mengatakan pada 2025, pihaknya akan lebih berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi kreator melalui pembentukan Creators Association of Southeast Asia (CASA).
“Saat ini sedang dalam tahap pengembangan, CASA dirancang untuk menghadirkan standar industri yang lebih terintegrasi bagi para kreator konten di kawasan ini melalui pendidikan dan advokasi,” tuturnya.
Live Commerce
Pemasaran melalui influencer marketing atau content creator juga merambah ke segmen live commerce. Pada 2016, Taobao Live Alibaba dari China menandai babak baru kanal penjualan melalui live streaming. Tren berbelanja ini kian populer saat pandemi, di mana audiens menonton influencer yang menampilkan produk dan diskon khusus saat live streaming.Secara instan, audiens tertarik membeli produk dan habis dalam hitungan menit. Sejak saat itu, metode penjualan live streaming yang menjadi viral, seperti influencer asal China, Li Jiaqi, berhasil meraup Rp27 triliun dengan menjual produk lipstik hanya dalam satu hari.
Dengan prediksi ukuran pasar yang melonjak hingga Rp17 kuadriliun pada 2026, live streaming telah merambah berbagai perusahaan dan negara, seperti TikTok, Shopee, dan Amazon. Namun, tak semua perusahaan dapat memaksimalkan tren ini sehingga membuka peluang bagi agensi untuk menyediakan layanan operasional, teknis, hingga produksi konten live streaming seperti yang dilakukan SIRCLO.
Besarnya potensi kanal live streaming tersebut mendongkrak perkembangan bisnis SIRCLO sehingga mampu memperluas pusat live streaming di kawasan BSD City, Tangerang, menjadi tiga kali lebih besar dari sebelumnya. Ini sejalan pula dengan hasil survei GoodStats yang menunjukkan bahwa 48,7 persen konsumen berbelanja beberapa kali sebulan melalui live streaming dan 22,7 persen melakukannya beberapa kali seminggu.
Danang Cahyono, Chief Operating Officer SIRCLO mengatakan, selama semester pertama 2024, pihaknya mencatat peningkatan jumlah order yang konsisten dari bulan ke bulan sebesar 8 persen melalui kanal live commerce.
Kanal ini memiliki ruang untuk bertumbuh secara eksponensial sehingga perlu ditunjang oleh fasilitas dan tenaga ahli yang unggul. Pusat live streaming SIRCLO StreamLab dibuka untuk memperluas penetrasi brand di kanal live commerce secara lebih strategis, sekaligus menjangkau konsumen baru dengan semakin optimal.
“Kami meningkatkan jumlah studio live streaming hingga tiga kali lipat dan memperkuat kapasitas operasional dengan membina lebih dari 130 host, sehingga memungkinkan peningkatan durasi live streaming hingga 14 kali lipat untuk mengakomodasi kebutuhan klien,” ujar Danang.
Fasilitas ini dirancang dengan berbagai pilihan ukuran studio, teknologi interaktif dan terkini, serta dukungan dari host yang kompeten. Meskipun teknologi AI mulai diterapkan dalam ranah live streaming untuk meningkatkan efisiensi dan pengalaman pengguna, sentuhan personal tetap menjadi elemen penting membangun engagement dengan audiens.
Kapabilitas fasilitas dari SIRCLO StreamLab memungkinkan brand membangun persona yang terpersonalisasi, membangun koneksi yang kuat dengan konsumen, terintegrasi dengan layanan berbasis data, sehingga mampu meningkatkan penjualan.
Baca juga: Indonesia Dominasi Pasar E-commerce Asean, Dipacu Influencer & Live Commerce
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.