Menjadi perupa memang telah menjadi impian Iwan sejak kanak-kanak meski baru dapat direngkuh saat dewasa. (Sumber foto: Rangga Kuzuma)

Iwan Suastika, Perupa Surealis dengan Konsep Tanpa Batas

15 September 2023   |   21:00 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Bagi Iwan Suastika seni rupa adalah dunia tanpa batas. Konektivitas semesta, itulah sekiranya yang menjadi salah satu premis sekaligus sandaran bagi perupa asal Kota Gudeg, Yogyakarta itu dalam berkarya dan memvisualisasikan gagasan-gagasannya.

Dalam seni rupa kontemporer, Iwan dikenal sebagai perupa yang mengeksplorasi visual lewat gaya khas dengan ketaksaan simbol. Lelaki kelahiran 16 Oktober 1992 itu kerap menggambarkan realitas dengan berbagai idiom dan metafora yang unik.

Baca juga: Pameran The Man Who Carried a Mountain & Refleksi Duka Perupa Iwan Suastika

Salah satu ciri khas Iwan adalah menghadirkan visualisasi keterkaitan alam semesta dengan refleksi cermin artistik dari semua keberadaan. Hal itu dapat disimak dari karya-karyanya yang menghiasi berbagai pameran seni di Tanah Air

Secara dinamis, bahkan dia sering mengartikulasikan beragam bentuk figur, spesies, dan lanskap laiknya montase. Semuanya dijahit rapi dalam realitas yang baru dan fantastik, sehingga mewujud dalam corak karya yang surealistik. 

Peraih penghargaan Silver Award oleh UOB Painting of the year 2014 itu juga bekerja dengan berbagai medium. Termasuk kertas, kanvas dan patung dalam upayanya merespon kenyataan sosial, lingkungan alam, hingga riuh rendah narasi politik. 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by LILSVAS (@iwansuastika)


Menjadi perupa memang telah menjadi impian Iwan sejak kanak-kanak, meski baru dapat direngkuh saat dewasa. Dia lebih memilih menjunjung tinggi nilai-nilai keluarga, walau sifatnya memberontak dan suka berpetualang.

Saat masih kecil dia bahkan selalu membayangkan dinding di rumahnya adalah ruang tanpa batas yang dapat dijelajahi dengan krayon dan pensil. Meski orang tuanya selalu menyebut hasil gambarnya sebagai makhluk aneh tapi sang empu selalu menyukai hasil karyanya.

Setelah lulus SMA, Iwan memutuskan belajar seni desain komunikasi visual di ISI Yogyakarta. Perlahan mimpi-mimpinya yang sempat terkubur kembali bangkit, terlebih saat keluarganya mengizinkan belajar kesenian secara formal.

"Masuk ke Institut Seni Indonesia di Yogyakarta mengubah segalanya dalam hidup saya. Termasuk mengubah perspektif saya dan cara saya dalam melihat dunia. Saya merasa seperti dilahirkan kembali," katanya.

Ekosistem sekolah seni tak pelak membuat daya kreatif Iwan menyala lagi. Suasana pertemanan di kampus yang kompetitif tapi saling mendukung juga membuatnya terus mengasah bakat baik dari segi ide, gaya, dan teknik dalam berkarya.

Niatnya pun cukup sederhana, yakni mendapatkan hadiah untuk membiayai kuliahnya sendiri. Momentum inilah yang membuatnya banyak mengeksplorasi, belajar, dan menikmati setiap detik proses berkesenian dengan mengikuti berbagai pameran yang digelar terutama dalam mengeksplorasi corak surealis.

Kendati lebih sering berkutat pada karya lukisan, tapi Iwan tidak membatasi dirinya untuk mengeksplorasi medium lain. Lewat figur-figur dalam lukisannya dia pun kerap membuatnya menjadi karya baru terutama dalam bentuk tiga dimensi seperti patung dengan ukuran 1:1.

"Saya suka segala sesuatu yang tidak mengekang dan kaku. Menurut saya surealis itu adalah dunia yang tanpa batas, ruang yang sangat luas untuk dijelajahi. Satu ruang akan terus membuka ruang lainnya, tidak ada tembok dalam konsep surealis," jelasnya.

Selama beberapa tahun terakhir Iwan Suastika juga telah menggelar pameran tunggal dan bersama di sejumlah kota besar Indonesia. Termasuk Reflection In Period, Kiniko Art Gallery, Yogyakarta, (2021), Art Jakarta Gardens CG Art Space, Jakarta, (2022), Warta 2 Jogja Gallery, dan Yogyakarta (2022).

Baca juga: Kritik Rasisme dalam Karya Seni Perupa Bibiana Lee di Pameran Sum, absence and the shades

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Cek Syarat Ikut Uji Coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Pendaftaran Sudah Dibuka & Gratis

BERIKUTNYA

Tren Bisnis Cafe Bakery di Indonesia Kian Menjanjikan, Ini Alasannya

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: