Pengunjung mengamati karya seni yang dipamerkan pada Art Jakarta Gardens di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, Selasa (23/4/2024). (Hypeabis.id/Arief Hermawan P)

Galeri Seni Panen Cuan di Art Jakarta Gardens 2024, Karya Iwan Suastika sampai J.A Pramuhendra Ludes

24 April 2024   |   18:10 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Geliat seni rupa Indonesia tahun ini sepertinya semakin riuh. Setelah dihantam pageblug, ajang bursa seni kembali ramai digelar di berbagai daerah, salah satunya Art Jakarta Gardens 2024 yang dihelat di Hutan Kota by Plataran, Jakarta pada 24-28 April 2024.

Pada gelaran ketiganya, Art Jakarta Gardens 2024 menghadirkan sebanyak 23 galeri seni dari dalam dan luar negeri. Beberapa di antara mereka mencatat telah berhasil menjual koleksi karya seni terbaiknya pada hari pertama dan kedua gelaran seni tahunan itu.

Baca juga: Hilmar Farid Dorong Karya Seni Patung Kembali Digalakkan di Ruang-ruang Publik

Founder CG Artspace, Christiana Gouw mengatakan, untuk sementara berhasil menjual sekitar tujuh karya seni di ajang Art Jakarta Gardens 2024. Salah satu pemilik galeri seni di Jakarta Selatan itu pun mengaku, beberapa karya tersebut laku terjual sebelum dipacak di bilik pameran.

Adapun, karya-karya yang dibawa oleh galeri adalah karya seni rupa kontemporer, seniman muda, dengan nuansa ngepop. Ihwal tersebut karena pasar seni rupa di dalam negeri saat ini didominasi kolektor muda yang lebih menyukai karya dengan nuansa ceria dan alih-alih old master. 

"Karya-karya yang saya bawa tahun ini memang bukan untuk kolektor. Ini dilakukan untuk menarik publik seni, karena secara visual memang mudah dimengerti. Jadi visualnya tuh yang happy dan tidak terlalu berat dicerna," katanya saat ditemui Hypeabis.id.

Saat dicek di stand pameran, salah satu yang karya seniman ludes terjual adalah dari Iwan Suastika. Total ada sekitar tujuh lukisan dari perupa yang mukim di Yogyakarta itu, yang telah berlabel merah, yang berarti sederet karya itu diminati pembeli.

Mengusung tema karya yang berkaitan dengan alam semesta, visual yang dihadirkan Iwan juga masih mengetengahkan surealisme. Seniman kelahiran 16 Oktober 1992 itu memang dikenal sebagai perupa yang mengeksplorasi visual lewat gaya khas dengan ketaksaan simbol yang dikombinasikan dengan fantasi
 

(Hypeabis.id/Arief Hermawan P)

Pengunjung mengamati karya seni yang dipamerkan pada Art Jakarta Gardens di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, Selasa (23/4/2024).  (Hypeabis.id/Arief Hermawan P). (Hypeabis.id/Arief Hermawan P)


Adapun, beberapa karya yang telah diberi dot merah seperti An Ode to Odyssey, The Clock Head and Secret of The Moon, dan Looking For a Dot in The Dark. Ketiga karya berdimensi 70x70 cm yang dibuat pada 2024 itu mengimak objek astronot, burung, dan jam yang meleleh. Iwan seperti sedang bermain-main dengan imaji zaman.

Menurut Christiana, sebelum art fair dibuka memang sudah banyak kolektor yang mengantri untuk mengoleksi karya peraih penghargaan Silver Award oleh UOB Painting of the year 2014 itu. "Jadi otomatis saya berikan pada mereka yang sudah antri. Tapi kolektor yang sudah punya karyanya, otomatis tidak saya bagi," tuturnya.

Selain karya Iwan Suastika, CG Artspace juga membawa karya-karya seniman muda lain. Beberapa di antaranya adalah Palito Perak, Ipiki Suyersa, Rato Tenggela, Alula Sumendap, Gilang Fradika, Hendra Hehe, dan masih banyak lagi. Sama seperti gelaran bursa seni, galeri ini secara berkala juga mengganti pemacakan karya di bilik pameran.

Tidak jauh berbeda, pemilik dan pengelola Srisasanti Gallery, Oyik Prakoso mengatakan geliat seni rupa di Indonesia semakin baik. Hal ini dibuktikan dengan terjualnya satu karya besar dari JA Pramuhendra, dan sebelas karya berukuran sedang dari seniman yang sama. Pada hari pertama art fair, mereka memang khusus memacak karya perupa yang identik dengan lukisan potret itu.

Oyik pun mengaku gembira dengan adanya antusiasme anak muda yang mulai sadar terhadap karya seni. Karena hal tersebut menandai adanya regenerasi kolektor di masyarakat. Ini tercermin saat pembukaan hari pertama Art Jakarta Gardens 2024 didominasi kalangan anak muda di bawah 35 tahun yang memadati lokasi pameran.

"Hampir semua galeri memang satu pekan sebelum art fair dibuka sudah membuka pre sale. Dealnya itu biasanya saat karyanya sedang mahal, kolektornya perlu melihat fisiknya. Tapi kalau ukuranya kecil dibawah Rp60-70 juta, mereka biasanya percaya diri untuk deal meski belum melihat fisiknya," tutur Oyik.

Baca juga: Menyibak Representasi Patung & Instalasi di Art Jakarta Gardens 2024

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Mimpi Besar Mooryati Soedibyo di Yayasan Puteri Indonesia

BERIKUTNYA

Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu yang Dianugerahi Gelar Empu Jamu

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: