5 Tren Seni Rupa yang Bakal Menggeliat pada 2023
23 January 2023 |
17:30 WIB
Kembali bergairahnya pasar seni rupa tahun lalu diprediksi akan memunculkan tren yang lebih semarak pada tahun ini. Sejumlah tren seni yang telah muncul diperkirakan masih berlanjut dan diperkirakan semakin masif perkembangannya.
Kurator Kuss Indarto menilai, meski belum mengalami perubahan yang signifikan, pergerakan tren karya seni cenderung evolutif. Berkaca dengan perkembangan seni rupa yang terjadi tahun lalu, menurutnya ada lima poin yang diproyeksikan akan menjadi tren pada tahun ini.
Kuss memprediksi pada tahun ini, secara global, akan banyak seniman muda yang menggebrak lanskap seni rupa. Gagasan-gagasan estetika kekaryaan mereka juga tak menutup kemungkinan akan diserap atau menjadi inspirasi oleh para seniman muda di Indonesia. "Seniman muda akan lebih punya banyak tempat [pada tahun ini]," katanya.
Pendapat itu mengacu pada istilah yang mulai dikenal secara global, yakni success no longer awaits maturity. Jika masa lalu tingkat harga seorang seniman diukur dari proses perkembangan mereka dari waktu ke waktu, saat ini seniman muda dengan karya tertentu dapat mencapai harga yang fantastis di awal karier mereka.
"Mungkin karyanya belum sama secara teknis, tapi konsepnya menarik, eye catching secara visual dan unik, itu akan banyak diserap oleh pasar. Karena ada kebaruan disitu," tambah Kuss.
Hal itu sejalan dengan laporan The 2022 Ultra Contemporary Art Market Report dari Artprice yang menemukan, jumlah seniman muda (di bawah 40 tahun) pada 2002 sebanyak 543 orang, dan naik hampir 5 kali lipat pada 2022 menjadi 2.670 orang.
Dari segi jumlah karya, ada sebanyak 691 karya seniman muda yang terjual pada 2002, lalu naik 7 kali lipat menjadi 4.847 karya pada 2022. Begitupun dari sisi nilai omset penjualan yang mencatatkan sebesar US$7,7 juta pada 2002, lalu melesat naik 26 kali lipat menjadi US$200,9 juta pada 2022.
Kurator Kuss Indarto menilai, meski belum mengalami perubahan yang signifikan, pergerakan tren karya seni cenderung evolutif. Berkaca dengan perkembangan seni rupa yang terjadi tahun lalu, menurutnya ada lima poin yang diproyeksikan akan menjadi tren pada tahun ini.
1. Seniman Muda yang Mencuri Perhatian
Ilustrasi pameran seni (Sumber gambar: Pauline Loroy/Unsplash)
Pendapat itu mengacu pada istilah yang mulai dikenal secara global, yakni success no longer awaits maturity. Jika masa lalu tingkat harga seorang seniman diukur dari proses perkembangan mereka dari waktu ke waktu, saat ini seniman muda dengan karya tertentu dapat mencapai harga yang fantastis di awal karier mereka.
"Mungkin karyanya belum sama secara teknis, tapi konsepnya menarik, eye catching secara visual dan unik, itu akan banyak diserap oleh pasar. Karena ada kebaruan disitu," tambah Kuss.
Hal itu sejalan dengan laporan The 2022 Ultra Contemporary Art Market Report dari Artprice yang menemukan, jumlah seniman muda (di bawah 40 tahun) pada 2002 sebanyak 543 orang, dan naik hampir 5 kali lipat pada 2022 menjadi 2.670 orang.
Dari segi jumlah karya, ada sebanyak 691 karya seniman muda yang terjual pada 2002, lalu naik 7 kali lipat menjadi 4.847 karya pada 2022. Begitupun dari sisi nilai omset penjualan yang mencatatkan sebesar US$7,7 juta pada 2002, lalu melesat naik 26 kali lipat menjadi US$200,9 juta pada 2022.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.