Ilustrasi pameran seni (sumber gambar Unsplash/ Dannie Jing)

Cek 5 Pameran Seni Rupa September 2023, Ada Ruth Marbun & Iwan Suastika

29 August 2023   |   17:26 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Pameran seni merupakan salah satu ajang untuk mengenalkan karya para seniman pada publik. Selain menjadi bentuk apresiasi terhadap kerja keras para perupa, mengunjungi pameran seni juga bisa menjadi kegiatan wisata estetik sambil mengisi waktu luang. 

Pada penghujung Agustus hingga awal September tahun ini berbagai ekshibisi seni juga kian marak digelar. Tentu hal itu menjadi kabar gembira bagi para penikmat seni yang ingin menikmati pameran karya seni rupa di akhir pekan alih-alih mendekam di dalam rumah.

Baca juga: Menelisik Perilaku Kaum Urban dalam Pameran Perangai Karya Perupa Ruth Marbun

Bagi pencinta seni, kalian dapat menyaksikan deretan buah tangan seniman dengan karya-karya estetik di sejumlah galeri dan museum. Dengan berbagai gaya dan medium, mereka juga menyajikan karya artistik yang layak untuk dikunjungi.

Nah, bagi Genhype yang masih bingung untuk mengunjungi pameran seni apa saja yang digelar pada Agustus hingga September 2023, berikut Hypeabis.id rangkum daftar eksibisi seni rupa yang dapat kalian saksikan dalam ulasan berikut. 
 

1. Perangai, Artsphere Gallery

 

Perupa Ruth Marbun kembali menggelar pameran tunggal bertajuk Perangai di Artsphere Gallery, Jakarta. Mengusung tajuk Perangai, ekshibisi ini menghadirkan 50 lukisan seri terbaru dari karya-karyanya yang berfokus pada ragam gerak-gerik kaum urban.

Berlangsung 27 September 2023, Utay, memacak berbagai nuansa yang campur aduk dari kata-kata, gestur dan raut wajah warga secara instingtif ke dalam semesta lukisannya. Uniknya, untuk menyiasati ruang pamer, karya-karya itu disusun sebagai gugusan karya yang mengambang dan menepi dengan cara dan penggunaan medium yang unik.
 

2. Gores Garis Zamrud, Cemara 6 Galeri Toeti Heraty Museum Jakarta 

 

Seniman sekaligus birokrat Zamrud Setya Negara juga menggelar pameran tunggal bertajuk Gores Garis Zamrud. Dihelat di Cemara 6 Galeri Toeti Heraty Museum Jakarta, awalnya gelaran ini hanya berlangsung hingga 25 Agustus 2023, tapi diperpanjang hingga 5 September 2023 karena permintaan publik.

Gores Garis Zamrud menyajikan sekitar 42 karya pilihan perupa asal kebumen, Jawa tengah itu yang dibuat dalam tiga tahun terakhir. Termasuk sketsa hitam putih dan warna, lukisan cat air pada kertas, serta lukisan cat akrilik pada kanvas dengan ukuran yang variatif. 
 

3. Collective Chemistry, V&V Gallery

 

Finalis UOB Painting of the Year 2015, Erianto juga memamerkan karya terbarunya di V&V Gallery lewat pameran bertajuk Collective Chemistry. Dalam debut pertama pameran tunggalnya ini Erianto menghadirkan deretan karya terbaiknya dalam beberapa tahun terakhir.

Berlangsung hingga 16 September 2023 perupa jebolan ISI Yogyakarta itu banyak karya yang mencerminkan berbagai isu sosial lewat media dwimatra. Salah satunya terkait emosi kegembiraan, kegetiran, hingga isu sosial lewat figur-figur yang lucu dan unik, seperti objek kelinci hingga panda. 
 

4. Elegi Buih, Art Agenda

 

Elegi Buih merupakan pameran kolektif dari seniman Alexandra Karyn Irene Febry, Kurt. Peterson, Mutiara Riswari, Olen Riyanto, Rega Ayundya Putri, Wanti Amelia, dan Yohan Liliyani. Sesuai tajuknya, eksibisi ini mencoba merefleksikan ritual kembali ke laut setelah kematian serta tahapan kesedihan yang mengikutinya.

Dalam pameran ini, pengunjung dapat menikmati kesunyian ruang untuk berduka dan merenungkan interaksi yang rumit antara melepaskan dan bertahan. Adapun, ekshibisi yang memacak karya seni dua dan tiga dimensi ini berlangsung hingga 30 September 2023 pada hari Rabu-Minggu pukul 12.00 WIB- selesai. 
 

5. The Man Who Carried A Mountain, D Gallerie Jakarta

 

Seniman Iwan Suastika juga menggelar pameran tunggal bertajuk The Man Who Carried A Mountain di D Gallerie, Jakarta hingga 12 September 2023. Pemenang Penghargaan Silver Award UOB Painting of the Year 2014 itu memacak 16 karya terbarunya, termasuk lukisan dan patung yang dibuat dari 2022-2023.

The Man Who Carried A Mountain mencoba menggambarkan hubungan antara manusia dan alam semesta selalu saling berkaitan. Fokus pameran ini merupakan bentuk kritik sang seniman terhadap kajian antroposentrisme, yaitu pandangan yang menyatakan bahwa manusia merupakan pusat dari alam semesta. 

Baca juga: Usung Tema Neo Pop, Perupa Alula Sumendap Gelar Pameran Tunggal Idola di CG Artspace

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

82% Konsumen Indonesia Belanja Elektronik, Rumah Tangga, & Kesehatan di E-commerce

BERIKUTNYA

6 Tema Buku Seru Sekaligus Edukatif yang Cocok Dibaca Anak-anak

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: