Tren Bisnis Cafe Bakery di Indonesia Kian Menjanjikan, Ini Alasannya
15 September 2023 |
20:15 WIB
Menikmati secangkir kopi ditemani dengan sepotong kue atau roti di kafe telah menjadi gaya hidup sebagian besar masyarakat saat ini. Tak hanya menjadi kegiatan mengisi waktu luang bersama teman atau kolega, mereka umumnya menikmati kopi dalam keseharian untuk sekadar membangkitkan mood ataupun teman kala bekerja.
Gaya hidup masyarakat satu ini pun telah mendorong pertumbuhan bisnis cafe-bakery di Indonesia. Cafe-bakery merupakan konsep penggabungan antara cafe dan bakery, di mana pelanggan bisa duduk menikmati kopi ataupun teh dengan ragam roti atau pastry segar sebagai pilihan hidangan utama.
Baca juga: Bisnis Waralaba Korean Streetfood Modal Mulai Rp1 jutaan, Minat Coba?
Konsep ini bisa dibilang inovasi yang dilakukan untuk menghadirkan tempat hangout ataupun bekerja yang nyaman bagi pelanggan, sehingga mereka betah untuk menghabiskan waktu luang bersama teman dan keluarga ataupun untuk bekerja.
Di Indonesia, banyak cafe-bakery yang bisa menjadi pilihan untuk menikmati sajian minuman dan pastry atau roti yang lezat salah satunya yang populer ialah Paris Baguette. Meski menggunakan bahasa Perancis, brand satu ini sejatinya berasal dari Korea Selatan yang berdiri sejak 1945.
CEO Erajaya Food and Nourishment Gabrielle Halim mengatakan konsep cafe-bakery di Indonesia saat ini semakin bertumbuh karena dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain yakni aktivitas masyarakat yang kembali normal di masa endemi, sehingga kegiatan hangout atau kumpul bersama keluarga dan teman kembali menjadi agenda rutin yang dilakukan.
Selain itu, banyak orang kini bekerja secara hybrid atau dari rumah (WFH), sehingga memilih cafe-bakery sebagai tempat untuk bekerja. "Sehingga cafe-bakery yang nyaman dan bisa mengakomodir kebutuhan pelanggan akan menjadi tempat favorit bagi mereka untuk berkegiatan," katanya kepada Hypeabis.id.
Menurutnya, kualitas dan variasi produk, hingga pelayanan yang diberikan cafe-bakery menjadi faktor kunci pelanggan gemar mengunjungi cafe-bakery untuk melakukan berbagai aktivitas. Hal ini yang juga menjadi fokus utamanya di Paris Baguette untuk mengutamakan pelanggan dan memastikan mereka mendapatkan pengalaman hangout ataupun bekerja dengan nyaman.
"Goals inilah yang juga kami tekankan kepada seluruh tim yang ada di cafe-bakery, sehingga bisa memberikan layanan terbaik kepada seluruh pelanggan yang datang," ujarnya.
Paris Baguette pertama kali hadir di Indonesia pada November 2021, setelah membuka gerai di beberapa negara Asia lain seperti Singapura, Vietnam, dan Kamboja.
Paris Baguette di Indonesia merupakan joint venture antara Erajaya Food & Nourishment (EFN) dengan Paris Baguette Singapura. Untuk operasional bisnisnya sendiri diserahkan kepada Era Boga Patiserindo yang notabene adalah anak perusahaan EFN.
Perempuan yang akrab disapa Gaby itu memaparkan sejak hadir dua tahun lalu, Paris Baguette telah memiliki 9 outlet yang tersebar di area Jabodetabek dan telah menyajikan lebih dari 4 juta cake, pastry, dan roti kepada pelanggan. Dia pun menambahkan bahwa pihaknya akan membuka beberapa outlet baru hingga akhir tahun 2023.
Adapun, sejumlah produk pastry dan roti yang menjadi favorit pelanggan yakni Croissant, 100% Korean Milk Bread, Sweet Red Bean Bread, Sausage Pillow Bread, dan Almond Cream Cheese.
Dari segi target pasar, Paris Baguette menyasar pasar premium yang diisi oleh kalangan perempuan di rentang usia 25-40 tahun, yang memang senang memanjakan diri dan mengapresiasi makanan yang berkualitas. Hal ini sejalan dengan kualitas produk premium dan layanan yang ditawarkan oleh Paris Baguette kepada pelanggan.
"Ekspansi yang terus dilakukan dalam waktu yang relatif masih pendek ini menunjukkan perkembangan yang positif pada bisnis Paris Baguette dan komitmen kami untuk menghadirkan layanan kepada konsumen yang lebih luas," ujarnya.
Di tengah menjamurnya cafe-bakery di Indonesia, Paris Baguette pun mencoba menawarkan sejumlah produk dan layanan yang berbeda dari gerai lainnya seperti menghadirkan menu dan minuman yang unik atau limited edition yang tidak terbatas hanya pada pastry dan roti, melainkan kue dan hot meals.
Menurut Gaby, keberadaan menu hot meals (main course) di Indonesia ini juga menjadi pembeda, karena tidak ditemui di Paris Baguette yang ada di luar negeri. Adanya menu hot meals di Indonesia merupakan salah satu strategi untuk menyesuaikan dengan selera pelanggan di Indonesia, di mana kebanyakan pelanggan seringkali mencari pilihan makanan berat selain pastry, roti, atau cake.
Adapun, pilihan hot meals yang ditawarkan yaitu aneka pasta dan beberapa menu nasi seperti signature salmon cream pasta, beef bulgogi cream pasta, authentic bolognese, garlic butter fried rice, mushroom risotto, dan lainnya.
Selain dari sisi produk, setiap outlet cafe-bakery Paris Baguette juga mengusung desain interior berkonsep clean, minimalis, feminin, nyaman, dan menarik secara visual. Seperti di outlet Pondok Indah Mall (PIM) 3 misalnya, memberi nuansa Paris yang chic nan stylish sehingga pelanggan yang datang tidak hanya dimanjakan lidahnya tetapi juga dimanjakan matanya dengan interior yang eksklusif.
"Pilihan menu yang beragam dan berkualitas yang dipadukan dengan kenyamanan desain outlet menjadikan Paris Baguette sebagai one-stop cafe bakery yang cocok bagi ibu atau keluarga muda untuk hangout bersama teman dan keluarga ataupun untuk bekerja," kata Gaby.
Untuk menjaring banyak pelanggan, Paris Baguette pun aktif melakukan promosi di media sosial serta melakukan engagement dengan key opinion leader (KOL) dan influencer yang relevan untuk membantu promosi produk-produk andalan ataupun seasonal menu yang hadir secara berkala.
Selain itu, mereka juga menghadirkan promosi di offline store atau online delivery platform bagi konsumen, seperti potongan harga, bundling buy, kerja sama dengan payment provider, dan lainnya, termasuk menjalankan customer relationship management (CRM) untuk membangun loyalitas pelanggan dan membantu awareness.
Diakui oleh Gaby bahwa salah satu tantangan terbesar dalam menjalankan bisnis cafe-bakery ialah konsisten memberikan layanan yang optimal kepada konsumen, agar mereka mendapatkan pengalaman yang menyenangkan. Oleh karena itu, tim yang solid dan andal menjadi penting untuk mewujudkan layanan yang baik kepada konsumen sesuai dengan visi perusahaan.
"Di Paris Baguette sendiri, kami mencari cara melalui training atau pendekatan personal yang sesuai untuk memotivasi setiap karyawan bekerja dengan maksimal," katanya.
Gaby pun yakin bahwa tren bisnis cafe-bakery akan masih mengalami perkembangan yang positif ke depannya. Dia menjelaskan bahwa ke depannya, Paris Baguette akan fokus pada ekspansi footprint retail untuk mendekatkan layanan ke calon pelanggan yang lebih luas lagi di Indonesia, serta terus melakukan inovasi dalam produk dan layanan yang relevan dengan permintaan atau kebutuhan dari pelanggan.
Baca juga: Catat, Ini Delapan Blind Spot yang Tak Disadari Pebisnis Kuliner
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Gaya hidup masyarakat satu ini pun telah mendorong pertumbuhan bisnis cafe-bakery di Indonesia. Cafe-bakery merupakan konsep penggabungan antara cafe dan bakery, di mana pelanggan bisa duduk menikmati kopi ataupun teh dengan ragam roti atau pastry segar sebagai pilihan hidangan utama.
Baca juga: Bisnis Waralaba Korean Streetfood Modal Mulai Rp1 jutaan, Minat Coba?
Konsep ini bisa dibilang inovasi yang dilakukan untuk menghadirkan tempat hangout ataupun bekerja yang nyaman bagi pelanggan, sehingga mereka betah untuk menghabiskan waktu luang bersama teman dan keluarga ataupun untuk bekerja.
Di Indonesia, banyak cafe-bakery yang bisa menjadi pilihan untuk menikmati sajian minuman dan pastry atau roti yang lezat salah satunya yang populer ialah Paris Baguette. Meski menggunakan bahasa Perancis, brand satu ini sejatinya berasal dari Korea Selatan yang berdiri sejak 1945.
CEO Erajaya Food and Nourishment Gabrielle Halim mengatakan konsep cafe-bakery di Indonesia saat ini semakin bertumbuh karena dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain yakni aktivitas masyarakat yang kembali normal di masa endemi, sehingga kegiatan hangout atau kumpul bersama keluarga dan teman kembali menjadi agenda rutin yang dilakukan.
Selain itu, banyak orang kini bekerja secara hybrid atau dari rumah (WFH), sehingga memilih cafe-bakery sebagai tempat untuk bekerja. "Sehingga cafe-bakery yang nyaman dan bisa mengakomodir kebutuhan pelanggan akan menjadi tempat favorit bagi mereka untuk berkegiatan," katanya kepada Hypeabis.id.
Menurutnya, kualitas dan variasi produk, hingga pelayanan yang diberikan cafe-bakery menjadi faktor kunci pelanggan gemar mengunjungi cafe-bakery untuk melakukan berbagai aktivitas. Hal ini yang juga menjadi fokus utamanya di Paris Baguette untuk mengutamakan pelanggan dan memastikan mereka mendapatkan pengalaman hangout ataupun bekerja dengan nyaman.
"Goals inilah yang juga kami tekankan kepada seluruh tim yang ada di cafe-bakery, sehingga bisa memberikan layanan terbaik kepada seluruh pelanggan yang datang," ujarnya.
Pertumbuhan Bisnis
Paris Baguette pertama kali hadir di Indonesia pada November 2021, setelah membuka gerai di beberapa negara Asia lain seperti Singapura, Vietnam, dan Kamboja.Paris Baguette di Indonesia merupakan joint venture antara Erajaya Food & Nourishment (EFN) dengan Paris Baguette Singapura. Untuk operasional bisnisnya sendiri diserahkan kepada Era Boga Patiserindo yang notabene adalah anak perusahaan EFN.
Perempuan yang akrab disapa Gaby itu memaparkan sejak hadir dua tahun lalu, Paris Baguette telah memiliki 9 outlet yang tersebar di area Jabodetabek dan telah menyajikan lebih dari 4 juta cake, pastry, dan roti kepada pelanggan. Dia pun menambahkan bahwa pihaknya akan membuka beberapa outlet baru hingga akhir tahun 2023.
Adapun, sejumlah produk pastry dan roti yang menjadi favorit pelanggan yakni Croissant, 100% Korean Milk Bread, Sweet Red Bean Bread, Sausage Pillow Bread, dan Almond Cream Cheese.
Dari segi target pasar, Paris Baguette menyasar pasar premium yang diisi oleh kalangan perempuan di rentang usia 25-40 tahun, yang memang senang memanjakan diri dan mengapresiasi makanan yang berkualitas. Hal ini sejalan dengan kualitas produk premium dan layanan yang ditawarkan oleh Paris Baguette kepada pelanggan.
"Ekspansi yang terus dilakukan dalam waktu yang relatif masih pendek ini menunjukkan perkembangan yang positif pada bisnis Paris Baguette dan komitmen kami untuk menghadirkan layanan kepada konsumen yang lebih luas," ujarnya.
Improvisasi & Strategi Promosi
Di tengah menjamurnya cafe-bakery di Indonesia, Paris Baguette pun mencoba menawarkan sejumlah produk dan layanan yang berbeda dari gerai lainnya seperti menghadirkan menu dan minuman yang unik atau limited edition yang tidak terbatas hanya pada pastry dan roti, melainkan kue dan hot meals.Menurut Gaby, keberadaan menu hot meals (main course) di Indonesia ini juga menjadi pembeda, karena tidak ditemui di Paris Baguette yang ada di luar negeri. Adanya menu hot meals di Indonesia merupakan salah satu strategi untuk menyesuaikan dengan selera pelanggan di Indonesia, di mana kebanyakan pelanggan seringkali mencari pilihan makanan berat selain pastry, roti, atau cake.
Adapun, pilihan hot meals yang ditawarkan yaitu aneka pasta dan beberapa menu nasi seperti signature salmon cream pasta, beef bulgogi cream pasta, authentic bolognese, garlic butter fried rice, mushroom risotto, dan lainnya.
Selain dari sisi produk, setiap outlet cafe-bakery Paris Baguette juga mengusung desain interior berkonsep clean, minimalis, feminin, nyaman, dan menarik secara visual. Seperti di outlet Pondok Indah Mall (PIM) 3 misalnya, memberi nuansa Paris yang chic nan stylish sehingga pelanggan yang datang tidak hanya dimanjakan lidahnya tetapi juga dimanjakan matanya dengan interior yang eksklusif.
"Pilihan menu yang beragam dan berkualitas yang dipadukan dengan kenyamanan desain outlet menjadikan Paris Baguette sebagai one-stop cafe bakery yang cocok bagi ibu atau keluarga muda untuk hangout bersama teman dan keluarga ataupun untuk bekerja," kata Gaby.
Untuk menjaring banyak pelanggan, Paris Baguette pun aktif melakukan promosi di media sosial serta melakukan engagement dengan key opinion leader (KOL) dan influencer yang relevan untuk membantu promosi produk-produk andalan ataupun seasonal menu yang hadir secara berkala.
Selain itu, mereka juga menghadirkan promosi di offline store atau online delivery platform bagi konsumen, seperti potongan harga, bundling buy, kerja sama dengan payment provider, dan lainnya, termasuk menjalankan customer relationship management (CRM) untuk membangun loyalitas pelanggan dan membantu awareness.
Diakui oleh Gaby bahwa salah satu tantangan terbesar dalam menjalankan bisnis cafe-bakery ialah konsisten memberikan layanan yang optimal kepada konsumen, agar mereka mendapatkan pengalaman yang menyenangkan. Oleh karena itu, tim yang solid dan andal menjadi penting untuk mewujudkan layanan yang baik kepada konsumen sesuai dengan visi perusahaan.
"Di Paris Baguette sendiri, kami mencari cara melalui training atau pendekatan personal yang sesuai untuk memotivasi setiap karyawan bekerja dengan maksimal," katanya.
Gaby pun yakin bahwa tren bisnis cafe-bakery akan masih mengalami perkembangan yang positif ke depannya. Dia menjelaskan bahwa ke depannya, Paris Baguette akan fokus pada ekspansi footprint retail untuk mendekatkan layanan ke calon pelanggan yang lebih luas lagi di Indonesia, serta terus melakukan inovasi dalam produk dan layanan yang relevan dengan permintaan atau kebutuhan dari pelanggan.
Baca juga: Catat, Ini Delapan Blind Spot yang Tak Disadari Pebisnis Kuliner
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.