Monumen Bajra Sandhi, Denpasar, Bali. (Dok. Indonesia Kaya)

Yuk Belajar Sejarah Identitas Bangsa Lewat 9 Bangunan Ikonik Ini

03 August 2021   |   16:44 WIB
Image
Nirmala Aninda Manajer Konten Hypeabis.id

Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan ke-76 pada 17 Agustus ini. Seluruh bangsa tenggelam dalam perayaan festival nasional yang diadakan setiap tahun, meskipun sekarang pandemi masih menjadi tantangan terbesar yang harus kita hadapi.

Meski demikian, hal tersebut tidak membatasi cara kita merayakan semangat kemerdekaan dengan tetap berada di rumah.

Kini dengan teknologi kita sebenarnya bisa melakukan perjalanan virtual ke beberapa tempat di Nusantara sekaligus belajar tentang sejarah identitas bangsa, hal yang mungkin sering terlupakan, atau tidak dilakukan dengan maksimal, ketika kita mengunjungi objek wisata sejarah secara langsung.

Hampir setiap wilayah Indonesia telah menyaksikan gerakan kemerdekaan dan banyak tempat yang tersebar di tanah air yang menyajikan kisah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Berjalan menyusuri salah satu tempat ini dapat membuat kita merasakan bagaimana rasanya menjadi warga negara Indonesia yang merdeka.

1. Tugu Proklamasi, Jakarta.
 

Tugu Proklamasi, Jakarta (Dok. Youtube Walking Around)

Tugu Proklamasi, Jakarta (Dok. Youtube Walking Around)

Tugu yang dibangun atas inisiatif kaum perempuan, yang tergabung dalam Pemuda Puteri Indonesia (PPI) dan Wanita Indonesia, ini diresmikan bertepatan dengan satu tahun setelah Indonesia merdeka yakni pada 17 Agustus 1946. Tugu ini didirikan di atas tanah yang sebelumnya berdiri kediaman Presiden Soekarno, tempat dia membacakan teks proklamasi. Sempat dirubuhkan pada 1960, Tugu Proklamasi kembali dibangun pada 1972.

2. Fort Van den Bosch 
 

Benteng Pendem Ngawi (Dok. Pemerintah Kabupaten Ngawi, Youtube)

 

 

Benteng Pendem Ngawi (Dok. Pemerintah Kabupaten Ngawi, Youtube)

Fort Van den Bosch atau yang dikenal dengan Benteng Pendem, dibangun pada abad ke-19 di zaman pendudukan Belanda. Sejak 1962 sampai dengan 1980, Benteng Pendem difungsikan sebagai markas dan gudang senjata Batalyon Altileri Medan 12 TNI Angkatan Darat.

Beberapa tahun kemudian benteng dibiarkan kosong dan difungsikan sebagai sarang walet, baru pada tahun 2012 dibuka untuk umum sebagai wisata edukasi dan sejarah. Sebagian bangunan mengalami kerusakan karena faktor umur dan cuaca, serta perubahan bentuk bangunan akibat penambahan fungsi.

Saat ini pemerintah melalui Kementerian PUPR sedang berupaya melakukan upaya pelestarian dan rehabilitasi objek bersejarah pada tahun 2020-2021 (proyek tahun jamak/multiyear project)  untuk mengembalikan atau memulihkan kondisi bangunan agar dapat dimanfaatkan secara efisien untuk fungsi kekinian dengan cara perbaikan atau perubahan tertentu namun tetap menjaga nilai kesejarahan, arsitektur, dan budaya.

3. Kawasan Masjid Istiqlal
 

Kawasan Masjid Istiqlal (Dok. Kementerian PUPR)

Kawasan Masjid Istiqlal (Dok. Kementerian PUPR)

Masjid Istiqlal dianggap memiliki nilai penting bagi sejarah bangsa Indonesia. Ide pembangunan masjid dicetuskan empat tahun setelah Indonesia merdeka, dengan tujuan membangun sebuah masjid yang dapat menjadi sebuah tempat ibadah kebangaan bagi warga Jakarta dan tentunya Indonesia.

Dilansir melalui website Kemendikbud, di tengah-tengah pusat Ibukota terdapat sebuah taman yang dulu dikenal tempat berdirinya benteng pendam sebagai lambang kolonialisme, yang diberi nama Wilhelmina Park. Lokasi ini, di atas puing benteng Belanda, Masjid Istiqlal dibangun setelah muncul gagasan untuk mendirikan masjid nasional dengan arsitek Ir. F. Silaban.

Setelah 17 tahun proses pembangunannya, sejak 24 Agustus 1961, Masjid Istiqlal diresmikan oleh Presiden Ir. Soekarno pada tanggal 22 Februari 1978.

4. Monumen Bandung Lautan Api, Bandung.
 

Monumen Bandung Lautan Api, Bandung. (Dok. Bandung Public Art Archive)

Monumen Bandung Lautan Api, Bandung. (Dok. Bandung Public Art Archive)

Sebagai bentuk peringatan atas peristiwa bersejarah yang dikenal dengan nama Bandung Lautan Api, 23 Maret 1946 silam, sebuah monumen dibangun di kawasan Lapangan Tegalega, Bandung. Monumen setinggi 45 meter ini dibangun pada 1981 dan dirancang Sunaryo, seniman kontemporer sekaligus mantan dosen seni rupa Institut Teknologi Bandung.

5. Monumen Tugu Muda, Semarang.
 

Monumen Tugu Muda, Semarang (Dok. Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah)

 

Monumen Tugu Muda, Semarang (Dok. Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah)

Pertempuran Lima Hari di Semarang merupakan salah satu pertempuran yang terjadi untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Pada Oktober 1945, untuk mengenang pengorbanan rakyat dalam Pertempuran Lima Hari, sebuah tugu dibangun di tengah alun-alun Semarang. Diresmikan oleh Presiden Soekarno pada 20 Mei 1953, Monumen Tugu Muda dibangun sebagai bentuk penghormatan atas jasa para pahlawan yang gugur dalam Pertempuran Lima Hari di Semarang. Berbentuk seperti lilin, tugu ini mengandung makna semangat juang para pejuang untuk mempertahankan kedaulatan negara.
 
1
2


SEBELUMNYA

Teo Yoo Dikonfirmasi Bermain di Film Terbaru A24 'Past Lives'

BERIKUTNYA

Cocok Dipajang di Rumah, ini Lukisan yang Dipercaya Membawa Keberuntungan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: