Hilang Sejak Pandemi, Lukisan Van Gogh Ditemukan Detektif Seni Belanda
14 September 2023 |
17:35 WIB
Dunia seni rupa Belanda sepertinya bisa bernapas lega. Sebab, lukisan karya maestro Vincent van Gogh yang hilang akhirnya ditemukan. Sebelumnya lukisan yang disimpan di Museum Singer Lauren itu dicuri seseorang saat pandemi Covid-19 melanda dunia.
Lukisan itu, menurut AFP, dikembalikan oleh orang tak dikenal kepada detektif seni Arthur Brand pada Senin (11/9/23). Arthur Brand dikenal sebagai "Indiana Jones" di dunia seni karena hasil kerjanya dalam melacak dan menemukan karya seni yang dicuri.
Brand mengambil alih lukisan yang dijilid dengan bubble wrap, sarung bantal, dan dimasukkan ke dalam tas IKEA biru. Namun tampaknya lukisan tersebut tidak luput dari kerusakan setelah 3,5 tahun tidak diketahui rimbanya.
“Kondisinya rusak karena goresan sehingga tidak dalam kondisi sempurna tetapi masih bisa diperbaiki,” kata direktur Museum Groninger Andreas Bluhm, dalam sebuah wawancara dengan jurnalis AFP belum lama ini.
Salah satu yang membuat tingkat kerusakan karya makin cepat adalah kondisi cuaca. Sebab, ditengarai selama disimpan oleh sang pencuri lukisan itu tidak pernah dibuka dan terus tertutup tas dengan sirkulasi udara yang buruk.
"Saat dimasukkan ke tas IKEA, tentu saja suhunya panas, jadi tidak ideal. Sudah 3,5 tahun menderita. Namun menaruhnya di tas yang sama cukup aman. Karena itu cara paling tidak mencolok untuk membawanya. Tak seorang pun akan curiga," katanya.
Baca juga: Menelisik Makna Garis Sketsa dan Lukisan Perupa Zamrud Setya Negara
Usai ditemukan, lukisan itu sekarang berada di Museum Van Gogh di Amsterdam dan sedang diperiksa. Kemungkinan juga perlu waktu cukup lama sebelum karya tersebut direstorasi dan kembali dipamerkan untuk publik.
Bluhm berharap goresan dalam bidang gambar juga cukup dangkal agar mudah untuk direstorasi. Pasalnya Van Gogh melukisnya di atas kertas yang direkatkan pada panel kayu tebal, bukan di atas kanvas. Kendati begitu dia belum bisa memastikan kapan restorasi akan selesai.
“Bahkan pihak yang melakukan restorasi tidak bisa memberitahu berapa lama waktu yang dibutuhkan. Mungkin berbulan-bulan, bukan berminggu-minggu,” imbuhnya.
Sebelumnya mahakarya Van Gogh berjudul Parsonage Garden at Nuenen in Spring itu hilang pada tengah malam awal tahun 2020. Pencuri kala itu mengambil lukisan tersebut saat dipinjamkan dat Museum Groninger ke Museum Singer Laren di dekat Amsterdam.
Lukisan seharga US$6,45 juta atau Rp99,39 miliar itu dibuat oleh sang maestro pada 1884 saat dia masih bergulat dengan penyakit kejiwaan yang menyergapnya. Beberapa informasi menyebut lukisan itu dibuat saat dia masih tinggal bersama orang tuanya di Nuenen, Belanda.
Adapun, lukisan itu menampilkan perempuan di taman berhias semak-semak dengan bunga merah dan gereja sebagai latar belakang. Secara umum lukisan itu menggambarkan potret keheningan, refleksi dan ketenangan, atau sesuatu yang memberikan nuansa kenyamanan dan inspirasi tulis AFP.
Baca juga: Terpukau Sekaligus Getir Menikmati Karya-Karya Lukis Van Gogh di Ruang Multisensori
“Atas nama staf kami, seluruh warga Groning, dan pengunjung, kami mengucapkan terima kasih yang tulus kepada semua orang yang berkontribusi terhadap hasil positif ini,” jelas Bluhm.
Editor: M R Purboyo
Lukisan itu, menurut AFP, dikembalikan oleh orang tak dikenal kepada detektif seni Arthur Brand pada Senin (11/9/23). Arthur Brand dikenal sebagai "Indiana Jones" di dunia seni karena hasil kerjanya dalam melacak dan menemukan karya seni yang dicuri.
Brand mengambil alih lukisan yang dijilid dengan bubble wrap, sarung bantal, dan dimasukkan ke dalam tas IKEA biru. Namun tampaknya lukisan tersebut tidak luput dari kerusakan setelah 3,5 tahun tidak diketahui rimbanya.
“Kondisinya rusak karena goresan sehingga tidak dalam kondisi sempurna tetapi masih bisa diperbaiki,” kata direktur Museum Groninger Andreas Bluhm, dalam sebuah wawancara dengan jurnalis AFP belum lama ini.
Salah satu yang membuat tingkat kerusakan karya makin cepat adalah kondisi cuaca. Sebab, ditengarai selama disimpan oleh sang pencuri lukisan itu tidak pernah dibuka dan terus tertutup tas dengan sirkulasi udara yang buruk.
"Saat dimasukkan ke tas IKEA, tentu saja suhunya panas, jadi tidak ideal. Sudah 3,5 tahun menderita. Namun menaruhnya di tas yang sama cukup aman. Karena itu cara paling tidak mencolok untuk membawanya. Tak seorang pun akan curiga," katanya.
Baca juga: Menelisik Makna Garis Sketsa dan Lukisan Perupa Zamrud Setya Negara
Usai ditemukan, lukisan itu sekarang berada di Museum Van Gogh di Amsterdam dan sedang diperiksa. Kemungkinan juga perlu waktu cukup lama sebelum karya tersebut direstorasi dan kembali dipamerkan untuk publik.
Wow, we made it to the frontpage of the Wall Street Journal. What a journey... pic.twitter.com/rnQOLZKzOZ
— Arthur Brand (art detective) (@brand_arthur) September 13, 2023
Bluhm berharap goresan dalam bidang gambar juga cukup dangkal agar mudah untuk direstorasi. Pasalnya Van Gogh melukisnya di atas kertas yang direkatkan pada panel kayu tebal, bukan di atas kanvas. Kendati begitu dia belum bisa memastikan kapan restorasi akan selesai.
“Bahkan pihak yang melakukan restorasi tidak bisa memberitahu berapa lama waktu yang dibutuhkan. Mungkin berbulan-bulan, bukan berminggu-minggu,” imbuhnya.
Sebelumnya mahakarya Van Gogh berjudul Parsonage Garden at Nuenen in Spring itu hilang pada tengah malam awal tahun 2020. Pencuri kala itu mengambil lukisan tersebut saat dipinjamkan dat Museum Groninger ke Museum Singer Laren di dekat Amsterdam.
Lukisan seharga US$6,45 juta atau Rp99,39 miliar itu dibuat oleh sang maestro pada 1884 saat dia masih bergulat dengan penyakit kejiwaan yang menyergapnya. Beberapa informasi menyebut lukisan itu dibuat saat dia masih tinggal bersama orang tuanya di Nuenen, Belanda.
Adapun, lukisan itu menampilkan perempuan di taman berhias semak-semak dengan bunga merah dan gereja sebagai latar belakang. Secara umum lukisan itu menggambarkan potret keheningan, refleksi dan ketenangan, atau sesuatu yang memberikan nuansa kenyamanan dan inspirasi tulis AFP.
Baca juga: Terpukau Sekaligus Getir Menikmati Karya-Karya Lukis Van Gogh di Ruang Multisensori
“Atas nama staf kami, seluruh warga Groning, dan pengunjung, kami mengucapkan terima kasih yang tulus kepada semua orang yang berkontribusi terhadap hasil positif ini,” jelas Bluhm.
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.