Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2023 Hadirkan Perawatan Gigi Gratis di Seluruh Indonesia
13 September 2023 |
07:00 WIB
1
Like
Like
Like
Gula menjadi salah satu makanan yang digemari semua orang. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), konsumsi gula masyarakat Indonesia masih terbilang cukup tinggi, bahkan di 2023 diproyeksikan meningkat hingga 9 persen dibandingkan 2019.
Meningkatnya konsumsi gula membuat orang-orang mengalami keluhan terkait gigi dan mulut. Salah satunya masalah gigi berlubang yang dialami 88 persen masyarakat dari anak-anak sampai orang dewasa. Bertepatan dengan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2023, masyarakat diingatkan kembali pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Tahun ini BKGN 2023 mengangkat tema Senyum Indonesia, Gigi Kuat Mulut Sehat Program yang terlaksana sejak 2019 ini sejalan dengan misi Kemenkes RI untuk mengedepankan upaya promotif preventif di bidang kesehatan dan transformasi layanan kesehatan.
Baca juga: Mengapa Gigi Anak Mudah Berlubang? Dokter Sebut Makanan Manis Jadi Biang Keroknya
BKGN 2023 berkolaborasi dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI), dan Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Indonesia (ARSGMPI) untuk memberikan edukasi kesehatan gigi dan mulut serta pemeriksaan dan perawatan gigi gratis.
Usman Sumantri, Ketua Pengurus Besar PDGI menekankan pentingnya menjaga kebersihan gigi melalui rutinitas menyikat gigi setiap hari setelah makan. Sisa makanan atau minuman manis yang tertinggal di gigi akan menyebabkan bakteri berkembang lebih cepat.
"Bakteri ini memfermentasi sisa karbohidrat pada gigi menjadi asam, dan membuat lapisan gigi lebih rentan berlubang," katanya dalam konferensi pers peresmian BKGN 2023 secara virtual, pada Selasa (12/9/2023).
Sebuah studi yang dipublikasikan di National Library of Medicine menunjukkan, saat seseorang mengonsumsi 1-2 porsi minuman yang mengandung pemanis setiap hari, maka risiko gigi berlubangnya meningkat hingga 31 persen. Meski begitu, menurutnya, kita tentu tidak bisa sepenuhnya menghindari gula karena fungsinya yang penting sebagai sumber energi dan pendorong fungsi kerja otak.
"Tapi konsumsinya harus dibarengi perilaku menyikat gigi setelah sarapan dan sebelum tidur, dan rutin berkonsultasi ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.” kata Usman.
Namun faktanya, hanya sekitar 2,8 persen masyarakat saja yang menyikat gigi di waktu yang tepat. Selain itu 95,5 persen masyarakat Indonesia juga mengaku tidak pernah ke dokter gigi dalam setahun. Artinya, kebiasaan menyikat gigi yang tepat dan kunjungan rutin ke dokter gigi masih perlu ditanamkan.
Julita Hendrartini Ketua ARSGMPI sekaligus Direktur RSGM UGM memaparkan bahwa kesadaran masyarakat untuk konsultasi dokter gigi masih rendah. Terutama saat pandemi Covid-19, kunjungan ke dokter gigi turun sampai 50 persen di Indonesia. Setelah pandemi mulai terluhat ada peningkatan, tapi sayangnya pasien yang datang kondisinya sudah parah sehingga memerlukan perawatan yang lama serta biaya yang tidak sedikit.
"Keluhan mereka bukan hanya gigi berlubang, tapi gigi berlubang yang sudah parah yang harus dicabut dan dilakukan perawatan saraf-sarafnya," kata Julita.
Padahal mencegah masalah gigi dan mulut tentunya lebih baik daripada mengobati. Nah, melalui BKGN 2023 yang digelar mulai September hingga Februari 2024 di seluruh Indonesia, masyarakat kini bisa mendapatkan sejumlah keuntungan seperti:
- Perawatan gigi gratis di seluruh Fakultas Kedokteran Gigi & Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan di Indonesia.
- Layanan teledentistry gratis sebagai bagian upaya pemerataan layanan konsultasi gigi dan mendukung transformasi teknologi kesehatan Kemenkes RI
- Edukasi kesehatan gigi dan mulut kepada 250.000 anak melalui program-program di Sekolah, termasuk sekolah inklusi untuk anak berkebutuhan khusus
Suryono, selaku Ketua AFDOKGI sekaligus Dekan FKG UGM menuturkan memaparkan bahwa dengan terselenggaranya BKGN 2023 diharapkan para praktisi medis bisa menjangkau masyarakat yang lebih luas karena FKG (Fakultas Kedokteran Gigi) dan RSGMP (Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan) seluruh Indonesia akan terlibat.
"Dengan target 24.000 pasien, seluruh mahasiswa dan dokter gigi siap melayani sekaligus mendorong masyarakat untuk lebih memperhatikan kesehatan gigi dan mulut, terutama dengan meningkatnya asupan gula yang mereka konsumsi setiap hari.” kata Suryono.
Baca juga: Meski Kurang Populer, Ini 2 Cara Alami untuk Atasi Sakit Gigi
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Meningkatnya konsumsi gula membuat orang-orang mengalami keluhan terkait gigi dan mulut. Salah satunya masalah gigi berlubang yang dialami 88 persen masyarakat dari anak-anak sampai orang dewasa. Bertepatan dengan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2023, masyarakat diingatkan kembali pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Tahun ini BKGN 2023 mengangkat tema Senyum Indonesia, Gigi Kuat Mulut Sehat Program yang terlaksana sejak 2019 ini sejalan dengan misi Kemenkes RI untuk mengedepankan upaya promotif preventif di bidang kesehatan dan transformasi layanan kesehatan.
Baca juga: Mengapa Gigi Anak Mudah Berlubang? Dokter Sebut Makanan Manis Jadi Biang Keroknya
BKGN 2023 berkolaborasi dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI), dan Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Indonesia (ARSGMPI) untuk memberikan edukasi kesehatan gigi dan mulut serta pemeriksaan dan perawatan gigi gratis.
Usman Sumantri, Ketua Pengurus Besar PDGI menekankan pentingnya menjaga kebersihan gigi melalui rutinitas menyikat gigi setiap hari setelah makan. Sisa makanan atau minuman manis yang tertinggal di gigi akan menyebabkan bakteri berkembang lebih cepat.
"Bakteri ini memfermentasi sisa karbohidrat pada gigi menjadi asam, dan membuat lapisan gigi lebih rentan berlubang," katanya dalam konferensi pers peresmian BKGN 2023 secara virtual, pada Selasa (12/9/2023).
Sebuah studi yang dipublikasikan di National Library of Medicine menunjukkan, saat seseorang mengonsumsi 1-2 porsi minuman yang mengandung pemanis setiap hari, maka risiko gigi berlubangnya meningkat hingga 31 persen. Meski begitu, menurutnya, kita tentu tidak bisa sepenuhnya menghindari gula karena fungsinya yang penting sebagai sumber energi dan pendorong fungsi kerja otak.
"Tapi konsumsinya harus dibarengi perilaku menyikat gigi setelah sarapan dan sebelum tidur, dan rutin berkonsultasi ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.” kata Usman.
Namun faktanya, hanya sekitar 2,8 persen masyarakat saja yang menyikat gigi di waktu yang tepat. Selain itu 95,5 persen masyarakat Indonesia juga mengaku tidak pernah ke dokter gigi dalam setahun. Artinya, kebiasaan menyikat gigi yang tepat dan kunjungan rutin ke dokter gigi masih perlu ditanamkan.
Julita Hendrartini Ketua ARSGMPI sekaligus Direktur RSGM UGM memaparkan bahwa kesadaran masyarakat untuk konsultasi dokter gigi masih rendah. Terutama saat pandemi Covid-19, kunjungan ke dokter gigi turun sampai 50 persen di Indonesia. Setelah pandemi mulai terluhat ada peningkatan, tapi sayangnya pasien yang datang kondisinya sudah parah sehingga memerlukan perawatan yang lama serta biaya yang tidak sedikit.
"Keluhan mereka bukan hanya gigi berlubang, tapi gigi berlubang yang sudah parah yang harus dicabut dan dilakukan perawatan saraf-sarafnya," kata Julita.
Padahal mencegah masalah gigi dan mulut tentunya lebih baik daripada mengobati. Nah, melalui BKGN 2023 yang digelar mulai September hingga Februari 2024 di seluruh Indonesia, masyarakat kini bisa mendapatkan sejumlah keuntungan seperti:
- Perawatan gigi gratis di seluruh Fakultas Kedokteran Gigi & Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan di Indonesia.
- Layanan teledentistry gratis sebagai bagian upaya pemerataan layanan konsultasi gigi dan mendukung transformasi teknologi kesehatan Kemenkes RI
- Edukasi kesehatan gigi dan mulut kepada 250.000 anak melalui program-program di Sekolah, termasuk sekolah inklusi untuk anak berkebutuhan khusus
Suryono, selaku Ketua AFDOKGI sekaligus Dekan FKG UGM menuturkan memaparkan bahwa dengan terselenggaranya BKGN 2023 diharapkan para praktisi medis bisa menjangkau masyarakat yang lebih luas karena FKG (Fakultas Kedokteran Gigi) dan RSGMP (Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan) seluruh Indonesia akan terlibat.
"Dengan target 24.000 pasien, seluruh mahasiswa dan dokter gigi siap melayani sekaligus mendorong masyarakat untuk lebih memperhatikan kesehatan gigi dan mulut, terutama dengan meningkatnya asupan gula yang mereka konsumsi setiap hari.” kata Suryono.
Baca juga: Meski Kurang Populer, Ini 2 Cara Alami untuk Atasi Sakit Gigi
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.