5 Serba-serbi Kebakaran Bromo, Flora & Fauna Langka Terdampak
12 September 2023 |
07:42 WIB
Sesi pemotretan yang dilakukan oleh sepasang kekasih dengan menggunakan flare di Gunung Bromo berujung petaka lantaran suar membuat salah satu destinasi wisata alam itu terbakar. Akibatnya, ratusan hektare area hangus dan sejumlah flora hilang dilalap si jago merah.
Kondisi ini membuat Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru menutup kunjungan wisata dan akses jalan antara Malang, Lumajang, dan Malang. Penutupan itu untuk kelancaran usaha pemadaman dan memperhatikan keamanan masyarakat yang akan melintas melalui kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Baca juga: Mengenal Cara Pemadaman Kebakaran Teknik Water Boombing, Berapa Sih Biayanya?
Kebakaran yang terjadi di Sabana Bukit Teletubbies Gunung Bromo dan meluas ke beberapa lokasi berlangsung sejak Rabu, 6 September 2023 memberikan dampak merugikan bagi banyak pihak baik dari sisi lingkungan, ekonomi, dan pariwisata.
Asap yang ditimbulkan oleh kebakaran itu dapat berpotensi membuat masyarakat setempat mengalami penyakit pernapasan dan menambah polusi udara di langit Pulau Jawa. Sementara itu, tanaman-tanaman yang ada di gunung itu menjadi hangus tak tersisa.
Berikut sejumlah fakta tentang kebakaran yang terjadi di Sabana Bukit Teletubbies Gunung Bromo. Yuk simak.
Kebakaran yang terjadi di Sabana Bukit Teletubbies Gunung Bromo akibat ulah oknum saat pemotretan membuat keindahan yang ada di gunung tersebut berubah. Lanskap hijau dan kuning yang terbentang sebelumnya seketika menjadi abu hitam.
Kebakaran yang meluas membuat wilayah yang dilahap oleh api mencapai ratusan hektare. Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Jawa Timur menyebutkan bahwa angka pasti lahan yang terbakar itu sekitar 274 hektare area.
Pemulihan kondisi alam dan ekosistem kawasan Gunung Bromo Tengger Semeru yang terbakar memakan waktu yang tidak sebentar, yakni bisa mencapai berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Recovery biasanya akan sangat tergantung terhadap kondisi cuaca di kawasan yang mengalami kebakaran tersebut.
Individu tersangka itu dijerat oleh kepolisian dengan pasal 50 ayat 3 huruf D Juncto pasal 78 ayat 4 UU nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan, sebagaimana diubah dalam pasal 50 ayat 2 huruf b Juncto pasal 78 ayat 5 UU nomor 6 tahun 2023 tentang Penetapan PP pengganti UU RI 2/2022 tentang Cipta Kerja menjadi UU dan atau pasal 188 KUHP.
Sepanjang 2022, terdapat 318.919 turis telah mengunjungi Gunung Bromo. Dari total itu, wisatawan dalam negeri mendominasi dengan mencapai 310.418 orang. Adapun, jumlah turis asing yang mengunjungi Bromo sebanyak 8.501 orang. Dengan adanya situasi ini, pariwisata Bromo tidak beroperasi sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Baca juga: Awas, Asap Kebakaran Hutan Memicu Penuaan Dini hingga Depresi
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Kondisi ini membuat Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru menutup kunjungan wisata dan akses jalan antara Malang, Lumajang, dan Malang. Penutupan itu untuk kelancaran usaha pemadaman dan memperhatikan keamanan masyarakat yang akan melintas melalui kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Baca juga: Mengenal Cara Pemadaman Kebakaran Teknik Water Boombing, Berapa Sih Biayanya?
Kebakaran yang terjadi di Sabana Bukit Teletubbies Gunung Bromo dan meluas ke beberapa lokasi berlangsung sejak Rabu, 6 September 2023 memberikan dampak merugikan bagi banyak pihak baik dari sisi lingkungan, ekonomi, dan pariwisata.
Asap yang ditimbulkan oleh kebakaran itu dapat berpotensi membuat masyarakat setempat mengalami penyakit pernapasan dan menambah polusi udara di langit Pulau Jawa. Sementara itu, tanaman-tanaman yang ada di gunung itu menjadi hangus tak tersisa.
Berikut sejumlah fakta tentang kebakaran yang terjadi di Sabana Bukit Teletubbies Gunung Bromo. Yuk simak.
1. Ratusan Hektare Area Hangus
Kebakaran yang terjadi di Sabana Bukit Teletubbies Gunung Bromo akibat ulah oknum saat pemotretan membuat keindahan yang ada di gunung tersebut berubah. Lanskap hijau dan kuning yang terbentang sebelumnya seketika menjadi abu hitam.Kebakaran yang meluas membuat wilayah yang dilahap oleh api mencapai ratusan hektare. Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Jawa Timur menyebutkan bahwa angka pasti lahan yang terbakar itu sekitar 274 hektare area.
2. Flora & Fauna Langka Hilang
Kebakaran yang terjadi di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru itu juga berdampak terhadap flora dan fauna langka yang ada di sana. Tumbuhan yang terdampak akibat kebakaran itu antara lain Rumput Malelo dan bunga Edelweiss. Sementara itu, hewan yang kena imbas kebakaran adalah Elang Jawa dan Lutung Jawa.3. Pemulihan Butuh Waktu Lama
Kebakaran yang terjadi di Gunung Bromo membuat banyak tanaman dan hewan terdampak. Ratusan hektare hamparan hijau berubah menjadi hitam.Pemulihan kondisi alam dan ekosistem kawasan Gunung Bromo Tengger Semeru yang terbakar memakan waktu yang tidak sebentar, yakni bisa mencapai berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Recovery biasanya akan sangat tergantung terhadap kondisi cuaca di kawasan yang mengalami kebakaran tersebut.
4. Pidana Menanti
Kebakaran yang melanda kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru sejak Rabu, 6 September 2023 terjadi akibat ulah oknum yang melakukan pemotretan dengan menggunakan suar. Pihak berwenang pun sudah menetapkan satu tersangka yang terancam hukuman penjara 5 tahun.Individu tersangka itu dijerat oleh kepolisian dengan pasal 50 ayat 3 huruf D Juncto pasal 78 ayat 4 UU nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan, sebagaimana diubah dalam pasal 50 ayat 2 huruf b Juncto pasal 78 ayat 5 UU nomor 6 tahun 2023 tentang Penetapan PP pengganti UU RI 2/2022 tentang Cipta Kerja menjadi UU dan atau pasal 188 KUHP.
5. Pariwisata Ikut Terdampak
Fakta lainnya dari kebakaran yang terjadi di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru adalah industri pariwisata yang terdampak lantaran balai besar memutuskan menutup kawasan tersebut untuk para wisatawan. Dengan begitu, pendapatan pariwisata dari pengunjung yang datang ke destinasi tersebut bisa dipastikan akan mengalami penurunan atau tidak ada sama sekali.Sepanjang 2022, terdapat 318.919 turis telah mengunjungi Gunung Bromo. Dari total itu, wisatawan dalam negeri mendominasi dengan mencapai 310.418 orang. Adapun, jumlah turis asing yang mengunjungi Bromo sebanyak 8.501 orang. Dengan adanya situasi ini, pariwisata Bromo tidak beroperasi sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Baca juga: Awas, Asap Kebakaran Hutan Memicu Penuaan Dini hingga Depresi
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.