Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Membeli Asuransi Kesehatan
09 September 2023 |
08:00 WIB
Minat masyarakat memiliki asuransi kesehatan meningkat pascapandemi Covid-19. Menurut data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), hingga Maret 2023, tercatat premi asuransi kesehatan meningkat 22 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Tak bisa dimungkiri, asuransi kesehatan seiring waktu menjadi kebutuhan bagi banyak orang yang ingin memproteksi diri sendiri hingga orang terkasih. Senior Public Relations Qoala Yohana Angeline Far Far mengatakan jenis asuransi ini dapat menanggung sebagian hingga seluruh biaya perawatan jika terjadi risiko kesehatan, penyakit, hingga kecelakaan.
Asuransi kesehatan juga bisa membiayai pengeluaran rawat inap dan rawat jalan termasuk obat-obatan. “Produk asuransi kesehatan ini sebetulnya upaya proteksi finansial untuk kita agar dapat terhindar dari pengeluaran dana yang besar secara tiba-tiba dan tak terduga,” ujarnya.
Baca juga: Riset Populix: Masyarakat Mulai Melirik Asuransi Jenis Ini
Kendati demikian, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum membeli asuransi kesehatan. Apa saja? Simak ulasannya di bawah ini yuk, Genhype.
“Artinya, jika sudah berada dalam kondisi sakit atau memiliki penyakit tertentu, pihak asuransi tidak akan memberikan tanggungan untuk penyakit-penyakit tersebut ke depan,” sebut Yohana.
Oleh karena itu, dia menyarankan untuk membeli asuransi sedini mungkin, terutama ketika masih dalam kondisi sehat. Enggak mau kan tabungan kamu habis terpakai untuk biaya perawatan karena permohonan asuransi ditolak?
Nah setelah mengetahui besaran premi, siapkan anggaran untuk membayarnya. Menurut Yohana idealnya bujet yang disiapkan yakni 5-10 persen dari pendapatan rutin untuk menutup biaya premi asuransi, termasuk asuransi kesehatan. Dengan demikian, kebutuhan asuransi tetap bisa tertutup tanpa mengganggu alokasi pos kebutuhan lain yang tak kalah penting.
Dengan sistem cashless, kamu hanya perlu membawa dan menunjukkan kartu keanggotaan pada saat melakukan pendaftaran di rumah sakit tanpa perlu melakukan deposit jika mendapatkan perawatan rawat inap. Dengan begitu pengobatan bisa berjalan dengan lebih cepat dan mudah.
Sementara itu, di dalam sistem reimbursement, wajib melakukan deposit pada saat pendaftaran rawat inap dan bahkan wajib melunasi dahulu seluruh biaya pengobatan. Setelah selesai mendapatkan perawatan, klaim bisa diajukan kepada pihak asuransi dengan cara menyertakan kuitansi pembayaran tersebut.
Terakhir, pastikan untuk memilih asuransi yang memiliki jaringan luas dan sudah menjalin kerja sama dengan banyak rumah sakit. Semakin banyak jumlah rumah sakit rekanan, maka akan semakin mudah untuk mengakses layanan kesehatan ketika dibutuhkan.
Baca juga: Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Memilih Asuransi Jiwa yang Tepat
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Tak bisa dimungkiri, asuransi kesehatan seiring waktu menjadi kebutuhan bagi banyak orang yang ingin memproteksi diri sendiri hingga orang terkasih. Senior Public Relations Qoala Yohana Angeline Far Far mengatakan jenis asuransi ini dapat menanggung sebagian hingga seluruh biaya perawatan jika terjadi risiko kesehatan, penyakit, hingga kecelakaan.
Asuransi kesehatan juga bisa membiayai pengeluaran rawat inap dan rawat jalan termasuk obat-obatan. “Produk asuransi kesehatan ini sebetulnya upaya proteksi finansial untuk kita agar dapat terhindar dari pengeluaran dana yang besar secara tiba-tiba dan tak terduga,” ujarnya.
Baca juga: Riset Populix: Masyarakat Mulai Melirik Asuransi Jenis Ini
Kendati demikian, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum membeli asuransi kesehatan. Apa saja? Simak ulasannya di bawah ini yuk, Genhype.
1. Beli Saat Masih Sehat
Mayoritas masyarakat baru membeli asuransi saat penyakit datang karena tersadar betapa mahalnya biaya pengobatan di rumah sakit. Sementara jika kamu membeli asuransi dalam kondisi sudah sakit, permohonan pembelian asuransi cenderung ditolak atau jatuh dalam ketentuan pre-existing condition.“Artinya, jika sudah berada dalam kondisi sakit atau memiliki penyakit tertentu, pihak asuransi tidak akan memberikan tanggungan untuk penyakit-penyakit tersebut ke depan,” sebut Yohana.
Oleh karena itu, dia menyarankan untuk membeli asuransi sedini mungkin, terutama ketika masih dalam kondisi sehat. Enggak mau kan tabungan kamu habis terpakai untuk biaya perawatan karena permohonan asuransi ditolak?
2. Pantau Besaran Premi Asuransi
Besaran premi asuransi sangat bergantung pada cakupan perlindungan yang ditawarkan, usia nasabah atau tertanggung, riwayat medis tertanggung, hingga jangka waktu perlindungan. Di dalam asuransi kesehatan, ada ketentuan yang berlaku, seperti semakin tua usia seseorang maka premi yang dibayarkan akan lebih mahal. Hal ini dikarenakan adanya berbagai risiko penyakit yang diderita ketika usia kian menua.3. Sesuaikan Anggaran
Jumlah premi biasanya akan bergantung pada seberapa banyak hal yang akan menjadi tanggungan pihak asuransi serta profil risiko tertanggung. Misalnya asuransi kesehatan dengan manfaat rawat inap saja mungkin preminya lebih murah dibandingkan asuransi kesehatan dengan manfaat rawat inap dan rawat jalan.Nah setelah mengetahui besaran premi, siapkan anggaran untuk membayarnya. Menurut Yohana idealnya bujet yang disiapkan yakni 5-10 persen dari pendapatan rutin untuk menutup biaya premi asuransi, termasuk asuransi kesehatan. Dengan demikian, kebutuhan asuransi tetap bisa tertutup tanpa mengganggu alokasi pos kebutuhan lain yang tak kalah penting.
4. Pelajari Sistem Asuransi Kesehatan
Idealnya perusahaan asuransi menerapkan sistem cashless (menggunakan kartu peserta) atau reimbursement di dalam layanan mereka. Kedua hal ini patut menjadi bahan pertimbangan.Dengan sistem cashless, kamu hanya perlu membawa dan menunjukkan kartu keanggotaan pada saat melakukan pendaftaran di rumah sakit tanpa perlu melakukan deposit jika mendapatkan perawatan rawat inap. Dengan begitu pengobatan bisa berjalan dengan lebih cepat dan mudah.
Sementara itu, di dalam sistem reimbursement, wajib melakukan deposit pada saat pendaftaran rawat inap dan bahkan wajib melunasi dahulu seluruh biaya pengobatan. Setelah selesai mendapatkan perawatan, klaim bisa diajukan kepada pihak asuransi dengan cara menyertakan kuitansi pembayaran tersebut.
5. Bandingkan Produk
Bandingkan paling tidak dua produk terlebih dulu agar bisa memilih asuransi kesehatan yang terbaik dan sesuai anggaran kamu. Bandingkan dari sisi jangkauan perlindungan, besar premi yang dibebankan, dan rekam jejak penyedia asuransi.Terakhir, pastikan untuk memilih asuransi yang memiliki jaringan luas dan sudah menjalin kerja sama dengan banyak rumah sakit. Semakin banyak jumlah rumah sakit rekanan, maka akan semakin mudah untuk mengakses layanan kesehatan ketika dibutuhkan.
Baca juga: Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Memilih Asuransi Jiwa yang Tepat
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.